Mengenai rencana Ayu dan geng nya yang akan mencelakakan Dita telah gagal terlaksana.
Mereka ketakutan setelah seseorang mengancam mereka dengan bukti ditangannya
Flashback on
Merasa aneh dengan posisi Dita saat ini yang berada di antara dinding dan rak buku, ditambah dengan kondisi Dita saat ini yang dibilang tidak baik-baik saja. Membuat Tristan curiga, dia mengedarkan matanya ke penjuru perpus. Matanya menangkap beberapa cewek yang lari tergesa-gesa.
Dia merasa ada yang janggal disini. Tapi dia abaikan dulu masalah itu, yang terpenting sekarang dia harus membawa Dita ketempat yang aman dulu.
Ke esokan harinya setelah inseden di perpus, Tristan berangkat lebih awal ke sekolah. Dia berjalan menuju ruang cctv yang berada di sekolahnya.
Hanya ada satu petugas cctv yang menjaga disitu. Tristan harus meminta izin dahulu untuk mengecek cctv.
Setelah mendapatkan izin dari pihak penjaga, dia berhasil mengecek cctv dan meminta copy an cctv pada saat itu.
Kecurigaannya benar, dia merasa kesal pada ayu dan geng nya yang bertindak semaunya.
Tanpa membuang waktu, Tristan langsung menarik tangan ayu saat berpapasan dengannya. otomatis membuat anak buah ayu mengikutinya dari belakang. Mereka menyuruh Tristan untuk melepaskan ayu, tapi tidak semudah itu.
Tristan membawa ayu dan gengnya ke depan gudang yang sepi.
" Sakit Tristan" dengan suara yang manja dan mengelus pergelangan tangannya ayu mengadu pada Tristan bahwa dia kesakitan akibat tarikan Tristan tadi.
"Halah. Ga usah sok manja deh. Ga akan mempan"
"Tristan koh gitu? Ayu kesakitan tau"
"Ga punya hati Tristan, masa kasar ke cewek" para anak buah ayu pun tak ketinggalan membela ayu yang diperlakukan kasar oleh Tristan
"Situ ga salah? Kalian yang ga punya hati"
"Aku punya hati koh. Buktinya aku cinta ke kamu" ralat ayu
"Ciihhh cinta. Orang macam kalian mana tau apa itu cinta. Yang kalian tahu hanya obsesi semata"
"Untuk kalian semua, dikira kalian pintar apa mau membodohi semua orang dengan tindakan kalian? Kalian tuh bodoh, tau bodoh?? Bertindak sesuka hati kalian tanpa berpikir dahulu itu bodoh bukan? Kebodohan kalian tidak selamanya bisa membodohi semua orang. Kalian ingat tindakan apa yang kalian lakukan?" Tritan menatap tajam pada cewek-cewek yang didepannya saat ini. Dia menekan setia ucapan yang keluar dari mulutnya
"Ingat tindakan kalian di perpustakaan kemaren?" Tanya Tristan masih dengan menatap tajam mereka
Ayu dan anak buahnya mulai ketakutan setelah mengerti kemana arah pembicaraan Tristan. Karena yang mereka tau Tristan tidak pernah semarah ini padanya.
Tristan mengeluarkan flashdisk dari kantong celananya
"Aku punya semua bukti atas tindakan kalian. Yang di toilet ataupun di perpustakaan. Aku akan memberikan bukti ini pada kepsek, dan pada pihak kepolisian. Kalian tentu tau apa yang terjadi selanjutnya kan? "
"Aku mohon jangan Tristan"
"Gimana nasib kita kalau ortu kita tahu"
"Tristan, kamu tega sama kita?"
"Kalian juga tega melakukan tindakan itu bukan?, kenapa aku harus tidak tega melakukan ini?"
Ayu dan geng hanya diam dengan tatapan memohon pada Tristan.
"Baik, aku akan menjaga bukti ini dengan baik dan tidak memberitahu pada siapapun asal kalian harus meminta maaf atas tindakan kalian pada Dita. Dan satu lagi yang perlu kalian ingat, aku akan selalu mengawasi kalian, jika kalian ketahuan macam-macam, tamat riwayat kalian."
Setelah mengatakan itu Tristan pergi meninggalkan ayu dan anak buahnya. Tristan kembali ke kelasnya dan mengikuti kelas tambahan.
Flashback off
~~~~~~~~~~~~~💖💖💖~~~~~~~~~~Dita dan kawan-kawan mulai sibuk dengan berbagai macam latihan ujian. Dari mulai ujian praktek, ujian sekolah, ujian nasional, dan ujian masuk perguruan tinggi.
Namun saat ujian sekolah tinggal beberapa hari lagi, semua kegiatan belajar mengajar di sekolah harus dihentikan. Hal tersebut dikarenakan adanya virus Corona yang telah menyebar diberbagai dunia. Banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat terserang virus Corona. Untuk itu pemerintah mengambil sebuah tindakan memberhentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan menggantikan dengan sistem daring.
Anak kelas 12 yang sedang melaksanakan ujian pun terkena imbasnya. Mereka harus menyelesaikan ujian sekolah dari rumah.
Dengan adanya sistem daring, membuat pertemuan mereka tidak seintens dulu saat tatap muka.
~~~~~~~~~~~~~💖💖💖~~~~~~~~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDITA (END)
Fiksi RemajaKecelakaan beberapa tahun lalu membuatku hilang ingatan. Aku mengalami amnesia sebagain dan melupakan seseorang yang sangat berarti bagiku. Kedatangan seseorang yang berkaitan dengan masa laluku membawaku mengingat satu persatu memori yang hilang d...