part 13

49 8 0
                                    

Saat ini aku sedang berada disebuah resto. Tristan mengajakku makan dulu sebelum melanjutkan cerita tentang Lio

Keheningan menyelimuti kami. Tidak ada yang membuka suara sama sekali. Seolah olah kami larut dalam pemikiran masing-masing

Hingga kedatangan pelayan restoran yang memaksa kami membuka suara

"Misi mas, mba mau pesan apa?" Tanya pelayanan itu dengan memberikan kami buku menu restoran tersebut

"Spageti sama lemon tea aja mba. Kamu pesen apa?" Tristan menyebutkan menu yang dia pesan dan tak lupa menawarkan padaku juga

"Samakan aja mba" jawabku tak ambil pusing soal menu makanan. Toh semua menu makanan sama saja dimakan dan aku orang yang tak pilih-pilih soal makanan

"Spageti 2, lemon tea 2, ada tambahan lagi?" Pelayanan itu menyebutkan ulang pesanan kami dan tak lupa menawarkan menu lain

"Tidak mba" jawabku

"Baik permisi mas mba" pelayan itu pergi meninggalkan kami setelah mencatat pesanan kami

Setelah kepergian karyawan itu suasana kami kembali hening.

Tristan membuka tasnya seolah sedang mencari sesuatu. Setelah mendapatkan apa yang dia cari Tristan mengeluarkan barang itu dan memberikan padaku

Aku membuka barang yang diletakan didepanku. Sebuah boneka Teddy bear warna putih  tepat didepanku. Warnanya sudah tak seputih dulu lagi tapi keadaan boneka itu masih bersih dan sepertinya dirawat

Aku tidak asing dengan boneka Teddy bear itu. Seperti pernah melihatnya tapi dimana, aku lupa.

"Boneka itu Lion yang menitipkan padaku sebelum dia tiada. Dia mengatakan aku suruh menjaganya dengan baik. Setelah aku bertemu dengan seseorang yang bernama anin aku suruh memberikan boneka itu padanya

Lion bilang nama boneka Teddy bear itu Lian, yang artinya lion Anin. Dia memberikan padamu saat berusia 7 tahun dan tepat hari pertemanan kalian 1 tahun" terang Tristan

Aku mengamati boneka itu dengan seksama. Memegangnya dan aku elus dengan penuh kasih sayang seolah-olah boneka itu benda yang rapuh
Aku sedikit mengingat tentang boneka itu. Boneka itu yang sering muncul dikepalaku dengan sosok anak kecil laki-laki

"Soal kalung yang aku berikan beberapa waktu lalu itu sebenarnya dari Lion. Dia menitipkan padaku, dan aku suruh memberikan padamu tepat hari jadi pertemanan kalian pada tanggal 12 Desember. Dan aku telah menepati janjiku pada lion. Disini tugasku telah selesai" lanjutnya

Aku mendengarkan setiap kata-kata yang keluar dari mulut Tristan. Masih banyak pertanyaan dikepalaku, aku ingin menanyakan pada Tristan
Sebelum aku menanyakan pada Tristan, tiba-tiba pelayan datang membawakan pesanan kami

"Makan dulu, nanti aku antar pulang" ucap Tristan

Kami makan dalam keadaan hening, tidak ada yang bersuara sama sekali. Setelah selesai makanpun kami langsung pulang karena hari telah sore. Aku tidak jadi menanyakan berbagai pertanyaan yang muncul dikepalaku
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~
Hello berjumpa lagi dengan author abal-abalan ini
Walaupun viewer's belum banyak tapi author akan tetap update terus cerita ini
Maaf ya kemaren-kemaren author ga update dikarenakan kesibukan dan mood yang memburuk
Dan maaf juga buat part kali ini yang pendek
Tetap stay dengan cerita Anindita ya

ANINDITA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang