part 28

36 3 2
                                    

Author POV

Kelas tambahan telah berakhir. Waktunya liburan sejenak bagi kelas 12. Sebelum disibuk oleh berbagai macam ujian.

Hari ini Tristan dan Anin janjian akan bertemu di taman.

Sebelum mengajak Anin pergi Tristan telah izin pada Arkan. Tristan dan Arkan telah bertemu kembali setelah Anin menceritakan semua pada Arkan.

Tentunya Arkan mengizinkan mereka berdua pergi bersama, karena Arkan kenal dengan Tristan dan keluarganya. Jika Tristan macam-macam pada Anin, tamat riwayatnya.

"Anin, ada yang ingin aku bicarakan" Tristan membuka obrolan mereka.

"Iya?"

Pikir Anin, Tristan sangat aneh. Mau bicara aja pakai izin, kek satpam aja deh.

"Kamu tau kenapa Lio telat menemui waktu itu?" Tanya Tristan pelan.

Anin hanya menggelengkan kepala sebagai tanda dia tidak tau jawaban dari pertanyaan Tristan.

Tristan menarik nafas panjang sebelum dia menceritakan semuanya pada Anin. Dia juga telah meminta izin pada Arkan untuk menceritakan ini pada Anin

Flashback on

*Ingat!!
Rion=Tristan
Lion=Lio
Anin=Dita

Tepat 1 bulan sebelum kematian Lio

Rion sedang mengunjungi rumah orang tuanya di Cilacap. Selama ini Rion tinggal di Yogyakarta bersama nenek dan tantenya.

Rion sangat senang bisa bertemu dengan saudaranya Lion. Sudah lama mereka tidak bertemu. Sehingga jika mereka bertemu akan menghabiskan waktu bersama-sama.

Mereka sampai lupa waktu dan fakta bahwa Rion tidak boleh kelelahan karena penyakitnya.
Mereka seharian bermain dan tak lupa mencari kado buat Anin.

Hingga keadaan Rion drop dan di larikan ke RS.

Lion selalu menunggu Rion di RS. Ia merasa gelisah dan sesak karena melihat saudaranya didalam sana tak sadarkan diri.

Hingga dokter keluar dari dalam dan mengatakan bahwa

"Alhamdulillah Rion sudah sadar. Namun kondisinya masih sangat lemah."

Mereka diizinkan masuk kedalam ruang rawat Rion secara bergantian.

Lion lah yang pertama masuk ke dalam. Karena sedari tadi Rion terus memanggil nama Lion.

Di dalam kamar inap

"Lion" panggil Rion lemah. Lion mendekati ranjang saudaranya.

"Gimana keadaanmu?" Tanya Lion

"Seperti yang kamu liat. Jam berapa ini?" Tanya Rion balik

"Jam 15.00" jawab lion setelah melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya

"Kenapa kamu masih disini?" Tanya Rion bingung. Pasalnya Lion telah membuat janji dengan Anin jam 13.00.

"Tentu saja menunggumu sadar" jawab Lion polos

"Ya aku tau itu. Tapi kau melupakan Anin, bodoh"

"Astaghfirullah aku lupa soal Anin. Gimana ini?" Lion mengusap wajahnya gusar, mondar mandir tidak jelas. Pasalnya dia lupa memberi kabar pada Anin. Pasti Anin telah menunggunya sedari tadi.

"Sudah sana temui anin" perintah Rion

"Tapi kau?"

"Aku bisa menemui Anin setelah keluar dari sini. Temui Anin sekarang Lion. Dia pasti sudah menunggumu"

ANINDITA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang