Gelap.. aku tak bisa melihat keadaan sekitar. Aku tak tahu dimana aku sekarang. Semuanya serba gelap, hampa, tanpa kehidupan. Hanya ada aku disini
Kulangkahkan kakiku tak tentu arah. Berharap menemukan jalan keluar dari kegelapan ini. Aku melihat sebuah cahaya terang dari depan sana. Aku berjalan mendekati cahaya itu.
Dugaanku salah, aku tak seorang disini. Ada laki-laki seusiaku berdiri didepan cahaya itu. Dia berdiri membelakangiku, tampak jelas punggung kokohnya.
"Hei siapa kau?"teriakku memanggil laki-laki itu. Laki-laki itu membalikkan badannya. Aku kaget melihat wajahnya. Karena mirip sekali dengan Tristan. Tinggi badan yang lebih dari cukup untuk seusianya, kulit yang putih bersih, wajah tegas dengan alis yang tebal dan bola mata berwarna hitam dengan tatapan yang tajam.
"Aku Lio, Anin" akunya
"Lio sahabatku?" Tanyaku memastikan apakah benar Lio yang didepanku saat ini adalah Lio yang selama ini aku kenal
"Iya Anin. Aku Lio mu. Maaf Anin gara-gara aku kamu jadi begini. Aku tak masalah jika kau tidak mengingatku. Suatu saat kau akan mendapatkan ingatanmu kembali" Lio berjalan mendekatiku. Memegang tanganku dengan begitu eratnya.
"Apa maksudmu Lio? Aku ga paham" kudongakkan kepalaku keatas. Agar aku dapat melihat wajahnya dengan jelas
"Aku tidak dapat menjelaskannya Anin. Waktu yang akan menjawabnya . Terimakasih telah mengisi hari-hariku selama ini. Kamu yang selalu ada untukku. Kamu tidak pernah meninggalkanku sendiri. Tapi sekarang, aku yang harus pergi meninggalkanmu. Berbahagialah Anin, aku sangat mencintaimu"
Lio melepaskan pegangan tangan kami. Mengusap air mata dipipiku dengan lembut. Dia berjalan menuju jalan cahaya terang didepan sana. Secara pelan-pelan pegangan kami mulai rengang, dan terlepas begitu saja saat Lio berjalan semakin jauh.
"liooooo jangan pergiiiii" teriakku mencegah kepergiannya. Namun semua sia-sia saja. Lio masuk kedalam cahaya itu. Saat aku mengejarnya, cahaya putih bersinar itu sudah tidak ada lagi
"Liiioooo" teriakku histeris
~
"Liiiiiioooo" aku terbangun dari tidurku. Nafasku terengah-engah. Aku mengambil air yang ada dinakas. Menghirup dan menghembuskan nafas sedalam-dalamnya.
Sosok Lio yang menjadi pertanyaanku selama ini muncul dimimpiku
Kulihat Lian (boneka Teddy bear dari lio) tepat disebelahku. Tadi sebelum aku tidur, aku mendekap Lian dipelukanku. Ternyata aku tidur dengan berpelukan dengan Lian. Mungkin itu sebabnya aku memimpikan Lio.Kulihat jam dinding dikamarku. Waktu telah menunjukan pukul 04.15. sebentar lagi akan memasuki waktunya sholat subuh. Lebih baik aku bersiap sholat terlebih dahulu daripada ketiduran lagi, nanti susah bangunnya.
Setelah mendengar kumandang azan subuh aku melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam. Yaitu melaksanakan sholat 5 waktu. Walaupun sholat subuh hanya 2 rakat saja, namun banyak orang yang merasakan sulitnya melaksanakan sholat subuh. Mereka sering ketinggalan waktu subuh, dan meninggalkan sholat subuh begitu saja akibat nyenyak nya mereka tidur.
Aku berdoa agar Lio tenang disana dan ditempatkan disurga-Nya. Dan aku berdoa agar ingatanku kembali pulih, agar aku dapat mengingat kembali ceritaku dengan Lio.
Walaupun sosok Lio sudah tidak ada didunia ini. Namun Lio tetaplah sahabatku. Dan aku rasa Lio tidak akan pergi meninggalkanku begitu saja,pasti dia melihat dan mengawasiku dari atas sana.
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~Minggu pagi yang cerah. Rencananya aku akan beres-beres rumah. Mama akan pulang Senin besok, jika melihat rumahnya berantakan bisa habislah aku ini
Aku membereskan kamarku terlebih dahulu. Mengelap debu yang menempel, membereskan buku-buku dan barang-barang yang berserakan, dan tentunya menyapu dan mengepel lantai.
Aku membereskan tumpukan buku dan kertas" yang berserakan dibawah meja belajar.Memilihnya dan memisahkan satu persatu mana barang yang masih digunakan dan tidak digunakan.
Saat memisahkan kertas-kertas itu, aku menemukan selembar foto. Didalam foto itu terdapat 3 anak yang tersenyum dengan masing-masing anak memegang es krim. Lebih jelasnya terdapat 1 anak perempuan yang diapit oleh 2 anak laki-laki.Anak perempuan itu seperti aku saat berusia 10 tahun. Dan 2 anak laki-laki itu bukanlah Mas Arkan maupun Bryan. Karena terlihat dari wajah mereka yang seusia denganku. Dan dua anak laki-laki itu memiliki wajah yang mirip.
Aku melihat dengan seksama muka 2 anak laki-laki itu. Tidak asing bagiku wajah mereka berdua. Saat aku balik foto itu terdapat notes dibelakangnya.
Satria Lionanda wijaya dan Tristan Rionanda wijaya sayang Anindita Keysa Putri. Kita bertiga Best Friends Forever. Sahabat selamanya, tidak ada yang bisa memisahkan kita kecuali Allah❤️
Air mataku tak terasa jatuh. Membasahi pipiku yang tadinya kering, kini basah akibat air mataku. Tanyaku mengusap wajah Lio.
Kini aku tahu bagaimana wajah Lio. Setelah semalam Lio menghampiriku lewat mimpi, kini aku bisa lihat secara langsung wajah Lio. Walaupun sekarang aku tidak bisa melihat Lio secara langsung tapi aku bisa melihat wajah Lio melalu foto yang kupegang saat ini.
Lio sangatlah mirip dengan Tristan. Mungkin jika Lio sekarang masih ada didunia ini, Lio mirip sekali dengan Tristan. Dan pasti banyak yang sulit membedakan wajah mereka berdua. Karena jika sepintas melihat mereka, mereka benar-benar mirip.
Sedikit demi sedikit aku mengetahui tentang Lio. Aku berharap secepatnya aku dapat mengingat Lio sepenuhnya.Walaupun aku sudah tidak dapat bersama kembali dengan Lio. Namun kenangan bersama Lio, sangatlah aku butuhkan. Karena selama ini aku merasakan kekosongan dihatiku. Ada yang hilang dari hidupku.
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~Hello guys kembali bertemu lagi dengan Anindita
Maaf ya author ga up. Author sudah kembali sibuk dengan rutinas sehari-hari
Mulai Minggu depan author akan up setiap hari Sabtu ya
Yuk jangan lupa vote dan coment
![](https://img.wattpad.com/cover/212167079-288-k649852.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDITA (END)
Teen FictionKecelakaan beberapa tahun lalu membuatku hilang ingatan. Aku mengalami amnesia sebagain dan melupakan seseorang yang sangat berarti bagiku. Kedatangan seseorang yang berkaitan dengan masa laluku membawaku mengingat satu persatu memori yang hilang d...