part 10

58 13 0
                                    

Saat bel istirahat berbunyi dan Bu Tami yang merupakan guru seni budaya meninggalkan kelas, ketiga sahabatku sudah menatapku dengan tajam dan meminta jawaban dari pertanyaan mereka tadi.

"Dita sayang, mau jujur sama kita engga nih?"ucap Meita dengan menaik turunkan alisnya seolah memberi kode kepada yang lain
Mereka semua kompak menggerak-gerakan jari tangan mereka diudara membuat gerakan menggelitik seseorang. Aku termasuk orang yang gelian dan mereka tahu kelemahanku

"Iya deh aku ngaku. Tadi waktu ditaman ada yang ngasih nih kado. Tapi aku ga tau siapa" ucapku walaupun ada yang aku tutupi soal seseorang yang memberikanku kado. Aku belum bisa cerita tentang ini kesahabatku. Karena aku ini belum saatnya, aku juga belum tau maksud dan tujuan Tristan itu apa. Yang ada aku jadi target ke Kepoan sahabatku, dan mereka akan mencari tahu sendiri dengan cara mereka.

"Koh bisa sih? Aneh sekali" ucap Ellen sambil memegang dahinya saat memikirkan sesuatu

"Bisa aja sih. Lagian si Dita mana paham seluruh anak SMJ, anak kelas XII aja belum tentu Dita paham" jawab Disya atas pertanyaan Ellen. Disya memang paling paham soalku yang sulit menghafal orang.

"Udahlah guys. Ga usah diperpanjang ya. Mending kita sholat Dzuhur aja dari pada mikirin hal ga penting" ajakku pada sahabatku.

Sekarang memang sudah memasuki waktu Dzuhur dan musola sekolah pasti akan penuh anak-anak SMJ sekaligus bentuk pengalihan perhatian mereka dari kadoku.

"Yuk keburu rame nih nanti ga kebagian tempat. Harus ngantri lagi" ajak Meita

Musola disekolahku saat ini sedang direnovasi dan diperbesar menjadi masjid agar bisa digunakan untuk jumatan dan bisa menampung seluruh siswa SMJ. Maka dari itu untuk sementara waktu musola dipindahkan keruangan yang lumayan besar di SMJ.

Aku, Disya, dan Meita berjalan menuju musola. Sementara Ellen berada dikelas karena dia nonis jadi tidak melakukan ibadah sholat. Kami menghargai kepercayaan masing-masing. Dan kami saling mengerti satu sama lain.

Istirahat kedua kita tidak pergi ke kantin. Karena masih kenyang saat makan di istirahat pertama. Seluruh anak-anak SMJ banyak menghabiskan waktunya di kelas. Mereka memanfaatkan waktu yang ada untuk istirahat dan tidur sebentar, bermain hp, gosip di kelas, nonton film, membaca.
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~

Aku memasuki kamar yang berwarna biru langit dengan aksen bintang bintang didinding. Dengan berbagai hiasan yang khas cewek dan semua serba berwarna biru. Menunjukkan bahwa sang pemilik kamar menyukai warna biru.

Ya kamar itu kamarku. Aku memang suka warna biru. Menurutku biru itu tenang dan saat aku melihat kamar dalam gelap bintang yang berada di dinding akan bersinar. Untuk menambah suasana aku memasang lampu Tumblr dan beberapa foto yang aku jepit di lampu.

Aku membersihkan diriku karena aku sangat risih dengan kringat yang membuat badan menjadi lengket. Selain itu mandi juga membuatku lebih segar.

Aku membuka tasku untuk mengeluarkan buku-buku yang tadi dibawa ke sekolah. Saat aku mengeledah tasku aku menemukan kado. Aku hampir lupa soal kado dari Tristan. Aku mengambil kado itu dan aku berjalan kearah kasurku. Aku mendudukkan diriku ditepi kasur dan secara perlahan aku membuka kado itu.

Saat kotak kadonya aku buka rupanya isi kado dari Tristan adalah kalung berbentuk angsa dengan sayap berwarna biru sebagai aksen kalung

Saat kotak kadonya aku buka rupanya isi kado dari Tristan adalah kalung berbentuk angsa dengan sayap berwarna biru sebagai aksen kalung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang kado yang diberikan Tristan tidak besar. Hanya sebuah kotak kecil. Tapi bodohnya aku lupa menyembunyikannya sehingga para sahabatku melihatnya. Dan berakibat munculnya rasa kepo mereka

Aku melihat jadi dari Tristan dengan senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba terdengar suara notif wa yang berasal dari hpku

0858xxxxxxxx
Gimana kadonya? Kamu suka?

Nomer tidak dikenal tiba-tiba wa aku. Tapi nomer itu bahas soal kado. Apa itu Tristan

Anindita
Iya suka koh. Makasih kalungnya. Ini Tristan?

0858xxxxxxxx
Iya aku Tristan. Syukurlah kalo kamu suka. Kalo kamu mau pakailah kalung itu

Anindita
Udah aku pakai koh. Cantik sekali kalungnya
0858xxxxxxxx
Cantik karena dipakai oleh orang cantik

Anindita
Hah??

0858xxxxxxxx
Ehh engga koh. Lupakan saja

Aneh sekali Tristan. Tiba-tiba kenal, berteman, dan kasih kado.
Padahal dari cerita Disya, Tristan orang yang cuek, dingin, dan jarang deket sama cewek. Koh tiba-tiba bisa deket sama aku?
~~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~
Hello guys gimana nih ceritanya
Maaf ya ga terlalu panjang. Tadi author ngetik di hp tapi tiba-tiba kehapus
Jadi author up seadaanya
Author up buat kalian yang udah penasaran dengan kelanjutan cerita anindita
Da sesuai janji author akan up setiap hari kalau author sempatdan tidak sibuk

Ngomong itu kalung beneran punya author loh. Walaupun harganya tidak seberapa tapi itu kalung persahabatan author.
Terimakasih buat sahabat author yang selalu nyemangatin author dari awal dan selalu kasih saran author

Yuk jangan lupa vote dan coment buat semangatin author nulis ceritanya

ANINDITA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang