Andira bangun lebih awal dari tiga anak perempuan seusianya yang mendadak menjadi saudara kembarnya.
Kemarin setelah Nadya kembali ke rumahnya, dia melihat koper koper yg sudah di susun dengan baju bajunya di dalam, "mama sama papa ngusir Nadya?" tanya Nadya menahan air matanya.
"Mama papa gak ngusir kamu, tapi ini memang udah waktunya kamu pergi. Mama sama papa udah tau kalau kamu udah liat yang mereka tau sama kamu kan? Kalo mau mampir Mama sama Papa selalu dirumah," ucap Mama Nadya sambil menahan tangis.
"Kamu pergi ke alamat ini," ucap Papa Nadya memberikan sebuahbkertas bertuliskan alamat.
"Kamu pasti senang disana," ayah Nadya memaksakan sebuah senyuman.
Nadya berpamitan dengan kedua orang tuanya. Sebuah Taksi sudah berhenti di depan rumah mereka.
Tidak memakan waktu lama untuk sampai ke gedung apartement, dia berjalan menuju lobby, dan mencari apart yg ada di alamat tadi. Nadya membuka apartemen dengan kunci yg di berikan ayahnya, dia menyalakan lampu dan seketika dua orang yang ia temui tadi siang keluar dari persembunyiannya.
Nadya terkejut "kalian kok bisa disini?"
"Kami tinggal disini. Ibu Alena memberikan apartment sambil menunggu kita 17 tahun," Angel menjelaskan.
"Besok Lo juga sekolah bareng kita, mereka sudah mengurus semuanya," sambung Angel.
"Hai," Juwa berdiri di depan pintu ruangan yang menjadi kamar Nadya. "Lo tidur sama gue?" tanya Juwa.
"DIR, GUE TIDUR BERDUA?!" tanya Juwa berteriak.
"IYA!"
"Oke, masuk."
Nadya mengangguk dan masuk ke kamar dan membereskan semua barangnya. Juwa melihat kearahnya dengan tajam. "Itu meja belajar gue," ucapnya.
Dari luar terdengar suara yang berisik, "ADUHH! Pelan pelan!" gaduh Andira dari luar. "Lo lambat banget, cepet gue ada urusan!" keluh Angel.
Andira masuk dari ambang pintu membawa satu meja belajar mirip dengan Juwa punya, "Sorry, mejanya baru sampe." Juwa berdecih pelan melihat kerusuhan dikamarnya. "ck, rusuh banget," keluhnya dan berjalan keluar kamar.
"Lo kalo gak nyaman bareng dia, bisa bareng gue. Juwa gak nyaman kamarnya dimasukin orang, atau rada berisik." ucap Andira. Memang pekaan saudara yang satu ini.
"Nggak, santai. Gue juga gak berisik amat. Kakak gue gitu juga dirumah, udah biasa," jawab Nadya. Padahal dia gak punya kakak.
"Oh, baguslah. Yaudah lo beberes aja, gue tinggal ya," ucap Andira lalu pergi. Angel sudah pergi daritadi menyelesaikan urusannya, yaitu panggilan alam.
......
Mereka semua sudah selesai sarapan dan berangkat sekolah bersama. Mereka berjalan kaki dari apartemen ke halte bus.
Mereka menaiki bus berwarna hijau, bus yang berhenti di dekat halte sekolah mereka.
Mereka berempat sampai disekolah. Di depan gerbang tiba tiba mereka berdiam diri melihat dua orang anak perempuan. Salah satunya berambut pendek sebahu, dan yang satu nya memiliki kulit sedikit gelap daripada temannya.
Nadya tertegun, jantungnya berdegup kencang. Nafas Juwa juga mulai berat saat melihat dia- anak perempuan di depan mereka.
"Gue doang atau gimana? Dua orang didepan kita, matanya mirip kayak kita?" tanya Juwa berbisik pada Angel.
Karena setiap orang di istana bulan, memiliki mata yang unik dibandingkan manusia biasa. Mata mereka dapat memancarkan warna biru jika terkena sinar matahari, sekali pun itu terlihat coklat dari luar.
![](https://img.wattpad.com/cover/211652303-288-k615528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
6 ANGEL
Фэнтези✨✨✨ Berawal dari Anak biasa, murid baru,korban bully,atlet Volly,dan ketidak sengajaan Mereka akhirnya berkumpul setelah bertahun tahun berpisah mereka memiliki apa yang tidak dimiliki manusia lain Mereka tidak langsung berbahagia tetapi mereka memp...