"BANGUN GAK LO SEMUA. KALO KAGAK GUE SIRAM NIH!!" teriak Andira menggelegar di apartement.
"Iya, jam berapa sih," ucap Angel sambil merenggangkan otot ototnya.
"UDA JAM 6 PAGI, DIBILANG SEMALAM JANGAN BEGADANG, BEGADANG LO SEMUA. BURU MANDI SANA!" teriak Andira sambil ngomel panjang lebar.
"APA! SEKOLAH WOY!!" teriak mereka semua sambil berhamburan ke kamar mandi.
Mereka semua memiliki kamar mandi masing masing. Kecuali Juwa dan Nadya, Juwa mengalah karna dia bisa dengan cepat mengubah bongkahan es menjadi air es. Walau membutuhkan waktu sedikit lama.
Mereka tidak sempat makan di meja makan. Mereka langsung mengambil rotinya dan memakannya sambil berlari ke pintu.
"Ayo!" ajak Tasya yang sudah menggendong tasnya dan ditangannya masih ada roti sarapan.
Mereka semua turun ke lobby dan pergi ke halte bus dengan berlari sambil mengunyah roti. Mereka tidak dapat memesan taksi, karena miskin. Gak. Karena gak punya kuota. Sama aja sih, miskin.
Mereka menaiki bus. duduk dengan tenang di dalam bus. Tapi semua itu berbanding terbalik saat mereka sampai disekolah. Sekolah seperti penuh dengan siswa. "Energi gue udah terkuras abis di bus, makin abis disekolah. INI KOK BANYAK BANGET ORANGNYA?!!!" teriak Juwa.
Orang orang yang berada di dekat mereka terkejut. Melihat wajah Juwa yang merah padam karena tidak bisa bernafas dan tatapan menyeramkan dari matanya, membuat orang orang yang melihatnya takut dan tidak berani menjawab pertanyaannya.
Saudara saudaranya yang lain sudah meninggalkan Juwa, karena kelakuannya yang membuat malu.
"Berisik banget," ucap Bobby, yang tiba tiba muncul disamping Juwa.
"Ngapain lo disini?" tanya Juwa. Melihat Bobby.
"Ya gada, nemenin calon Dewi Es aja." goda Bobby.
Juwa menatapnya dengan datar. Lalu memukul perutnya. "Bilang gitu lagi, abis lo sa- eh.... Ehhh????"
Tiba tiba kerumunan itu maju mendorong mereka berdua ikut maju. Bobby menarik tangan Juwa. "Aduh! Eh eh ehhhh!!! Sakitt! Tangan lo!!" ucap Juwa ditengah keramaian itu.
"ANJ-" Juwa tidak jadi mengumpat, dia terjatuh di samping Bobby yang ikut terjatuh dan berusaha bangkit melindungi Juwa dengan sayapnya yang tiba tiba muncul.
"Tangan gue, di injak. Sakit bangett!"
"Lo diem dulu, sempit ini." ucap Bobby.
Tiba tiba hening, tidak ada rasa tolak tolakan dan langkah kaki yang berkerumun. "Emang ada apa sih?" tanya Juwa.
"Anak Basket tanding. Dah biasakan? Cepet keluar," ucap Bobby.
Benar saja, semuanya sudah berkumpul di dekat lapangan basket. Berteriak heboh.
"Gua anter ke UKS,"
"Ngapain? Ke Dira aja udah cepet selesai," tolak Juwa.
"Mereka pasti lagi nonton. Lo keras kepala banget."
Sementara itu.....
"Ayo temenin gue," Nadya berdiri dari bangkunya, di ikutin Angel di belakangnya. Bobby memberi tau kalau dia harus ke belakang gedung.
Saat berada disana, mereka hanya melihat satu orang laki laki berdiri dibawah pohon rindang. Anak laki laki yang memiliki mata emas bersinar.
Dia melihat kearah, Nadya dan Angel. Dan berjalan mendekat ke arah keduanya.
"Lo Nadya, kan? Gue Harry." ucapnya. Dia menjulurkan tangannya.
"Iya, gue Nadya, ini Angel," Nadya membalas uluran tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
6 ANGEL
Fantasy✨✨✨ Berawal dari Anak biasa, murid baru,korban bully,atlet Volly,dan ketidak sengajaan Mereka akhirnya berkumpul setelah bertahun tahun berpisah mereka memiliki apa yang tidak dimiliki manusia lain Mereka tidak langsung berbahagia tetapi mereka memp...