Flashback

52 9 1
                                    

Flashback

Juwa pergi ke taman dekat perumahannya, untuk bermain bersama teman temannya, dia bermain hingga siang hari.

Ia pulang dijemput oleh Ibunya, mereka bercerita di jalan sambil tertawa, tapi tanpa disadari seseorang dari belakang mengikuti mereka. Saat itu di jalan sunyi karna mereka tidak melewati jalan yang biasa, mereka lewat jalan pintas.

"Halo Putri, senang bisa berjumpa denganmu, ngomong ngomong siapa wanita ini?" Tanya seseorang, yang membuat Juwa dan ibunya terkejut dan berbalik melihat ke belakang.

"Siapa kau?! Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau menyebut anakku putri? Dasar makhluk aneh!" Ibu Juwa atau nyonya dari keluarga Arleta menarik Juwa kebelakangnya.

"Dasar makhluk rendahan, berani beraninya kau melawan aku," Ucap Makhluk itu sambil membuat bongkahan bongkahan es.

Juwa yang berumur 8 tahun masih bersembunyi dibelakang ibunya sambil bergetar ketakutan.

Makhluk itu mencekik leher Ruth ibunya Juwa, dengan bongkahan es. Juwa yang melihat itu hanya terpaku, air matanya sudah menggenang, Jika satu tetes air mata itu Jatuh maka akan banyak manusia yang akan mati.

Tes.....
Tes.....
Tes.....

Tiga tetesan air mata itu membuat Badai salju yang mengerikan beserta dengan Hujan Es batu yang bisa membuat kaca mobil pecah, dan itu terjadi secara tiba tiba. Tidak ada peringatan perubahan alam atau apapun.

Rambutnya memutih, matanya berubah menjadi warna putih. Juwa mencekik makhluk itu dengan Es yang keluar dari tangannya dan dia mengeluarkan Sayap yang sangat besar dan dingin.

Dari tangannya keluar duri duri Es yang cukup tajam, Wajahnya memucat, bibirnya mengering, Hawa dingin keluar dari tubuhnya, bulir bulir air mata yang semakin deras, membuat Badai dan hujan yang semakin menjadi, menjadikan dia Seperti Monster es.

"Jangan berani berani kau menyentuh ibuku, siapapun kau, awas saja jika kau berani menyakiti ibuku lagi, kali ini kau akan habis ditangan ku," ucap Juwa mengerang.

Makhluk itu mati menjadi Bongkahan bongkahan kecil Es, Juwa mulai berhenti, perubahan yang sebelumnya kembali seperti semula, badai dan hujan mereda, Juwa pingsan beserta Ibunya.

Sebelum dia Pingsan dia melihat cahaya, Hijau, merah, putih, abu-abu, biru, dan kuning kemerahan mendekat kearahnya. Tidak ada suara apapun Juwa terasa terangkat dari tanah dan melayang di udara.

Mereka seperti datang dan membawa Juwa dan Ibunya pergi ke suatu tempat.

Rumah. Tempat pertama kali yang dilihat Juwa setelah sadar. Banyak orang disekitar Juwa, dan salah satu dari mereka memegang tangan Juwa dan mengalirkan sedikit energi.

Yap, mereka para Dewa. Cahaya hijau keluar dari salah satu dewa itu. Cahaya penyembuhan.

"Anak ini diserang oleh makhluk dengan kekuatan yang sangat besar hingga membuat, Badai dan hujan es yang besar, bahkan hingga kekerajaan bulan." Ucap seseorang dengan Cahaya Abu abu.

"Bahkan energinya sudah habis, dan badannya panas dingin, anak ini sepertinya memiliki kekuatan, sama seperti kita tetapi kekuatannya Es dan Salju," ujar Dewa yang bercahaya merah.

"Ya, dia memang makhluk Es. Dia anakku Dewa, dan dia diserang oleh makhluk yang sangat berbahaya hingga membuat kekacauan seperti ini," ujar seseorang bercahaya biru.

6 ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang