Tasya dan Andira sudah sampai di depan lautan lava yang sangat panas. Mereka berdua bersyukur tidak membawa Juwa ikut bersama mereka, tidak ada yang bisa membayangkan apa yang terjadi jika Juwa dibawa kedalam sini.
"Gak ada siapa siapa?" tanya Tasya sedikit melihat lihat tempat itu memeriksa tempat tempat yang hisa untuk seseorang bersembunyi
Tiba tiba sesuatu dari dalam lava keluar secara perlahan. Kepala, badan, dan kaki keluar dari dalam lava dengan keadaan utuh. Dan malah seperti pria.
"nak apa yg kalian lakukan??" tanya Pria yang keluar dari lava itu.
Andira dan Tasya terkejut melihat seseorang keluar dari lava dengan utuh tanpa luka bakar atau meleleh.
"Ah, kalian jangan bertanya kenapa aku bisa keluar dari dalam lava ini. Aku tinggal disini nak di dalam lava lava itu," Pria itu berkata sambil menunjuk kearah lautan lava.
Pria itu melihat kearah Andira dan Tasya secara bergantian. Tersenyum melihat kebingungan mereka.
Tasya dan Andira tercengang, "hah?bagaimana anda tinggal disitu tuan, bukannya itu sangat panas bahkan bisa melenyapkan satu orang sekaligus," Andira bertanya dengan mata yang masih membelalak.
Dengan tiba tiba pria menembakkan api ke Tasya. Andira yang melihat itu tentu saja terkejut dan panik. Dia ingin menggunakan kekuatannya. Tapi disini sangat panas, tidak ada tumbuhan apapun yang dapat tumbuh.
Andira menangis, "Apa yang anda lakukan?!" Rambutnya sudah berubah menjadi hijau begitu juga dengan matanya yang sudah bersinar.
"Dir...." Andira langsung menoleh dan melihat Tasya memeriksa tubuhnya dengan kekuatan penyembuhan.
"Pria itu memberiku kekuatan. Api itu terserap ke dalam tubuhku, dan menambah kembali kekuatanku," jelas Tasya. Menghentikan gerak tangan Andira agar berhenti melakukan itu.
"Dan anda tuan, jangan berbohong lagi. Kau tidak pandai, ayah." ucap Tasya sambil mendekat ke pria itu. Dan memeluknya.
Seperti ada paksaan antara mereka karena keduanya seperti canggung.
"Haha, kau juga tidak pandai berbohong nak. namaku Dewa Riss" Dewa Riss datang dan membalas pelukan Tasya.
Andira yang melihat itu, tersenyum dan mulai memberi tau. Sedikit menyesali perbuatannya karena sudah memarahi Dewa Riss.
"Maaf, Dewa. Tapi, saudariku sedang menunggu." ucap Tasya melepas pelukannya dan tertawa lagi.
6 Angel
"Benarkah? yahh sayang sekali, aku sangat ingin memelihara nya," ucap Nadya murung dan menunduk. Dia ingin sekali memiliki hewan peliharaan. Sebab saat dia tinggal di rumah dulu, orang tuanya tidak memberi izin."Boleh kami memilikinya? Sepertinya dia sangat menginginkannya." Juwa menunjuk ke arah Nadya yang menunduk.
Nadya terus saja melihat Rubah itu. Rubah itu berukuran Seperti Snow dan memiliki Bulu berwarna merah ke jinggaan. Rubah itu lucu dan membuat Nadya jatuh hati pandangan pertama.
"Kalian boleh memilikinya, tapi aku akan memberikanmu tantangan!"
Nadya yang tau Rubah itu boleh dipelihara, langsung menampakkan senyum sumringahnya dan dia setuju dengan syarat apapun, meski harus membersihkan kamar mandi sekali pun.
"Kau harus mengambil pisau ini dari tanganku," ucapnya melemparkan pisau ke atas dan melakukan trik trik kecil.
Tanpa bilang apapun Nadya langsung maju melompat, menyerang, bahkan mencoba menggunakan pisaunya. "Ini menyenangkan," batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
6 ANGEL
Fantasy✨✨✨ Berawal dari Anak biasa, murid baru,korban bully,atlet Volly,dan ketidak sengajaan Mereka akhirnya berkumpul setelah bertahun tahun berpisah mereka memiliki apa yang tidak dimiliki manusia lain Mereka tidak langsung berbahagia tetapi mereka memp...