Mereka membereskan barang barangnya untuk pindah ke istana, sebenarnya hanya membawa sedikit barang penting. Tapi beberapa dari mereka justru membawa barang banyak agar tidak kebingungan saat mencarinya nanti.
Sampai di Istana para Pelayan menghantarkan mereka ke kamar masing masing. Istana yang besar tentu memiliki kamar yang banyak, karena itu mereka semua tidur sendiri satu kamar.
Disamping kamar Nadya ada seorang pelayan masuk tanpa ada seorang Putri pun. Nadya bertanya, "pelayan itu masuk ke kamar siapa?"
Para pelayan yang bersamanya langsung melihat kearah pelayan yang menutup pintu kamar itu secara perlahan.
"Itu kamar Putri Es, Tuan Putri. Pelayan itu seharusnya bertugas melayani dia saat semua Putri sudah ada di Kerajaan Bulan. Tapi, karena Putri Es tidak berada disini, dia kembali ke kamar itu dan tidak keluar kecuali ada panggilan dari kepala pelayan," jelas Pelayan itu. Nadya mengangguk paham.
Tidak banyak yang membuat terkejut, itu mirip ruangan biasa tapi dengan barang barang mewah.
Tok....
Tok...."Siapa?" Tanya Nadya dari dalam kamarnya.
"Harry!" sahutnya dari luar.
"Masuk!"
Harry masuk ke kamarnya, wajahnya tampak senang. "Lo kenapa disini? Bukannya ini jam pelajaran?"
"nemenin Bobby, dia agak kacau," Jawab Harry, yang di balas anggukan oleh Nadya.
Mereka mengobrol banyak hal berdua, saat pertemuan waktu itu banyak yang ingin Harry tanyakan. Tapi tidak jadi saat melihat Kano menangis dari kejauhan.
"Nad, kalo ada yang suka sama lo. Tapi keluarganya ngelarang, tuh gimana?" tanya Harry tiba tiba.
"Eh? Hmm.... Gatau sih? Keknya gue lebih biarin laki lakinya nurutin keluarganya deh. Soalnya gue tipe gak mau ribet aja, kayak udahlah keluarga lo gak restuin, nanti makin runyam. Ya walau cinta mati juga, gue gak mau ribet." jawab Nadya. Harry menelan ludah kasar. "Ooh, jadi lo milih tinggalin aja ya?" tanya Harry. Nadya mengangguk.
"Emang kenapa? Tiba tiba banget naya begitu?" tanya Nadya. "Ya nggak, penasaran aja." balas Harry.
Ditempat lain....
Tasya sibuk melihat baju yang ada dilemarinya. "Aku harus memakai pakaian seperti ini?" tanya nya pada pelayan.
"Iya, Putri."
"Gue pake baju sekolah aja udah gerah. INI PAKE GAUN???? MIMPI APA GUE PAKE BEGINIAN??" batin Tasya menjerit.
Tasya menghembuskan nafasnya kasar. Dia mengangguk, lalu para pelayan bersiap menggantikan Tasya baju Kerajaan.
Benar saja, setelah dia memakai pakaian itu, semua badannya terasa gatal dan panas. "Anda akan terbiasa, Putri." ucap Pelayan yang menyediakan teh.
"Aku ingin keluar," ucap Tasya.
Tasya keluar diikuti seorang pelayan di belakangnya. Dia merasa tertekan sekarang.
"AAAK! KAU INI MAU KU HABISI??"
"PANGERAN! KAU HARUS MENGHENTIKAN MEREKA BUKAN MENAMBAH KERIBUTAN SEPERTI INI!!"
"KAU ANAK KECIL DIAM DISANA!!"
"PANGERAN!!!"
Keributan terdengar dari ruangan yang berada tidak jauh dari Tasya. Teriakan para beberapa lelaki terdengar dari ruangan itu.
Pintu terbuka keras, seorang anak laki-laki sedang di dorong oleh anak laki-laki lainnya untuk keluar dari ruangan itu. "Kau makan apa sih pangeran? Berat sekali?" ucap anak laki-laki mendorong anak laki laki lain keluar dari kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
6 ANGEL
Fantasy✨✨✨ Berawal dari Anak biasa, murid baru,korban bully,atlet Volly,dan ketidak sengajaan Mereka akhirnya berkumpul setelah bertahun tahun berpisah mereka memiliki apa yang tidak dimiliki manusia lain Mereka tidak langsung berbahagia tetapi mereka memp...