Pertarungan

72 22 1
                                    

Mereka turun kembali ke Desa Cahaya. Di tempat dimana Suron meninggalkan mereka, ada seorang gadis berdiri melihat mereka. Terlihat seperti seumuran mereka.

"Apa kalian keturunan Dewi Alena?" tanya gadis itu.

"Iya, siapa kau?" tanya Chaca dengan tatapan menyelidik.

"Aku utusan dari Suron, dia sedang sibuk karena banyak penduduk yang bertengkar. Tapi ini sudah biasa, kalian ikutlah denganku, namaku Chya Shine," ucap gadis bernama Chya itu.

Mendengarnya mengatakan nama Suron membuat mereka tidak mencurigainya lagi.

Dijalan mereka mengobrol hal hal ringan, seperti berkenalan, bertanya kekuatan apa yang dimiliki, kenapa sampai disini. Mereka juga tertawa karena lelucon Angel.

Memang Juwa yang tidak memiliki humor yang rendah, dan memang bersikap dingin pada orang yang tidak terlalu dia pedulikan. Dia hanya menatap Chya sebentar lalu kembali menghindari pandangan matanya.

"Kalian beristirahat satu malam di rumahku, aku akan membuat makanan terlebih dahulu," Chya menuntun mereka masuk dan pergi ke dapur.

"Chya makasih ya tumpangannya, nanti bakal berisik jadi maafin, mau aku-" ucapan Andira terpotong

"DIRA!! INI JUWA KENAPA?? NADYA INI PASTI LO KAN?" Angel berteriak dan mengejar Nadya yang berlari.

"NGGAK! SUMPAH BUKAN GUE!!" teriak Nadya menghindari Angel.

"Nggak biasanya?" Gumam Andira sambil berjalan ke arah Juwa.

Juwa terduduk dengan tatapan kosong, semua saudaranya mengerubungi nya begitu juga dengan Chya yang baru beberapa menit rumahnya sudah ramai.

"Juwa ngomong! Lo diem gini bikin khwatir!" Chaca mengguncang tubuh Juwa, agar Juwa jangan seperti itu.

Angel berhasil menangkap Nadya, Nadya yang memang tidak tahu kenapa Juwa seperti itu terus memberontak dari dekapan Angel. Nadya yang paling usil dan patut dicurigai walau dia tidak bersalah.

Juwa menghembuskan nafasnya perlahan, mengontrol emosinya dengan stabil. Terdengar suara hujan turun di kupingnya, tapi cuaca diluar tidak hujan.

"Emang ada apa?" Semua bertanya bersamaan. Saat Juwa melihat kearah luar.

"Gapapa," Elak Juwa.

Mereka sempat curiga, tapi Juwa terus meyakinkan mereka. Kalau dia tidak apa apa.

"Nad, soal tar-" ucap Juwa terpotong.

Nadya langsung menutup mulut Juwa cepat. "Nanti aja,"

Juwa yang mulutnya masih ditutup, memukul Tangan Nadya dan seketika Nadya sadar dan membuka tangannya "gila Lo ya," ucap Juwa sambil mengatur nafas nya.

Mereka semua makan malam dirumah Chya. Chya yang biasanya kesepian dirumah kini rumahnya begitu ramai, "Besok kita akan kerumah Suron," Chya memberi tahu mereka yg sedang asik makan dan bercanda.

"Baiklah, kau ikut Chya?" Tanya Andira dengan anggukan dan satu pertanyaan.

"Aku ikut karna Suron menyuruhku ikut juga," jawab Chya.

Mereka semua tidur di Ruang utama
Mereka berposisi sangat lucu.

Andira tidur dengan posisi menghadap tembok dan membelakangi mereka, Tasya dan Chaca tidur saling menghadap. Angel tidur dengan posisi kaki jadi kepala kepala jadi kaki, karna kakinya ditaruh bantal bukan kepalanya.

Juwa tidur juga dekat tembok dia menutup meletakkan bantal guling ke kepalanya karena jika tidak Nadya akan menarik kupingnya terus menerus karna Nadya tidak akan bisa tidur jika tidak begitu, tetapi Juwa tidak suka jadi dia menutupnya.

6 ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang