"Ketakutan, Kehancuran, Kesedihan, Amarah. Kau membangkitkan semuanya. Menyebabkan kerusakan, kematian, serta kejadian yang tidak dapat di lupa semua orang. Ini semua karena mu! Banyak dari mereka kehilangan, kekuatan mu berbahaya Putri Es..... Kau tidak layak di dunia yang lemah ini."
"Itu sudah berlalu, kau jangan memasuki ingatan ku! Jika aku menemukanmu, aku akan membunuhmu saat itu juga."
"Aku tidak memasuki ingatanmu. Semua itu sudah menjadi satu dengan dirimu. Dan kau? Dengan senang hati tertawa, senyuman yang melekat di wajahmu bahkan tidak pantas berada disana."
"Hentikan."
"Kebahagiaan tidak pantas ada di dalam dirimu Putri. Sepanjang hidupmu kau tidak boleh bahagia. Karena kau membuat banyak orang kehilangan."
"HAH!!!!" Juwa bangun dengan nafas terengah-engah. Keringat bercucuran dari dahinya.
Dia melihat ke sekelilingnya, Nadya masih tertidur. Hari juga masih gelap. Ini tengah malam.
Juwa membereskan semua perlengkapannya dalam tas kecil, memakai pakaian yang sesuai untuk pergi jauh dan lama.
Dia bergerak sangat perlahan berusaha tidak membangunkan siapapun. Juwa membuka Jendela balkon dan melompat terbang keluar apartement.
Mereka berenam terdiam melihat surat yang Juwa tinggalkan di meja makan. Beberapa barang pentingnya juga tidak ada. Hanya surat kecil tertinggal.
"Dari kemaren dia tuh udah aneh, kenapa gak bawa ke kerajaan aja sih!" Nadya frustasi dia menelungkupkan kepalanya di meja makan.
"Dia gak bakalan kenapa kenapa. Lo jangan berfikir yang nggak nggak dong, ah elah!" ucap Chaca. Dia bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.
"Udah lo semua mandi. Entar telat." ucap Tasya. Dia juga khawatir, sangat. Tapi, dia tau Juwa pasti memiliki alasan kenapa meninggalkan mereka.
"Pergi ya? Kau nekat sekali Putri Es," ucap seseorang di balik jendela balkon.
6 Angel
Mereka sampai di sekolah. Semua murid memperhatikan mereka dengan tatapan bertanya-tanya."Kok berlima? Yang satu lagi kemana?" bisik seseorang. "Berantem mungkin?"
"KEMANA JUWA?!!" ucap Bobby sambil menggebrak meja. Dia mengusap kepalanya kasar.
"Tenang dulu, lo kenapa sih?!" Bentak Harry tidak kalah tinggi.
"Bob, kita juga gak tau. Bangun bangun Juwa gak ada di kamar terus kita ditinggalin nih surat," ucap Chaca sambil memberikan suratnya.
Semua orang yang melihat itu terkejut, karna biasanya seorang Bobby tidak perduli dengan keadaan seseorang, apalagi sampai berteriak.
Deg!!..
"Gue gapapa, gue titip yang lain." Ucap Juwa melalui telepati.
Kano menatap Harry dan Bobby dengan takut. Karena kalau mereka berdua bertengkar dia yang akan disalahkan karena tidak membantu sama sekali.
"Ry, siapa sih yang gak khawatir? Dia tiba tiba ilang tanpa jejak begitu. Lo kalo Nadya gak keliatan juga khawatir kan?" ucap Bobby menunjuk ke arah Nadya.
"Weh?? Gak usah tunjuk tunjuk. Lo kalo ngajak berantem bilang." ucap Harry.
Andira sudah muak dengan pertengkaran dua pangeran ini, "lo berdua gak membantu sama sekali. Juwa gak bakal kenapa kenapa! Lo juga Bob, aneh lo, Harry lo juga ngapain ikutan ngomong?"

KAMU SEDANG MEMBACA
6 ANGEL
Fantasy✨✨✨ Berawal dari Anak biasa, murid baru,korban bully,atlet Volly,dan ketidak sengajaan Mereka akhirnya berkumpul setelah bertahun tahun berpisah mereka memiliki apa yang tidak dimiliki manusia lain Mereka tidak langsung berbahagia tetapi mereka memp...