McD

66 21 1
                                    

Semua berkumpul diruang makan istana. Para Dewa dan Dewi ikut hadir untuk makan malam. Mereka berenam ikut dalam makan malam itu.

Alena mempersilahkan untuk berkenalan. Karena perkenalan tadi sempat terpotong.

"Aku Dewi Akira, aku berunsur sama sepertimu. Kau harus cepat berteman dengan anakku!" Dewi Akira menggenggam tangan Angel. Dan melihatnya dengan dalam.

"Namaku Aliva, kau dan aku memiliki kesamaan yang banyak. Jangan terlalu sering memarahi anakku," Dewi Aliva mengusap kepala Chaca. Chaca diam mendengar yang diucapkan Aliva.

"Kalian semua sudah tau aku Dewi Alexa, saudara kembar Dewi Alisa. Aku dan Dewi Alisa tidak berbeda jauh dari segi manapun. Kau Juwa, jangan terlalu sering memarahi Bobby," Dewi Alexa tersenyum kearah Juwa. Juwa hanya menatapnya balik dan hanya menyunggingkan senyum tipis.

"Aku yg terakhir namaku Akira, kau jangan terlalu membuatnya canggung nanti." Akira mengusap kepala Nadya.

Mereka berpikir siapa anak anak Dewi tadi, Juwa terlihat menikmati makanannya karna dia sudah tau siapa pasangannya saat memimpin nanti. Dan hanya dia yang mengeluarkan kekuatannya saat makan. Karena harus menjaga dan mendeteksi apapun di istana ini.

"Baiklah. Kami izin pulang ke bumi. Snow, Sunny, Silver sampai bertemu ya." Andira meminta izin kepada Alena. Hewan peliharaan mereka terlihat bersedih karena kepergian majikannya.

"Baik. Misi kalian sudah selesai," Alena memberi izin. Mereka semua memberi salam dan terbang.

"SAMPAI BERTEMU LAGI!!" teriak Nadya sambil melambaikan tangannya.

Beberapa minggu setelah pulang dari Kerajaan Bulan. Nadya mengingat perjanjian yang dia dan Juwa buat, "Ju, siapa kalah?" Nadya berbisik pada Juwa.

"Gak ada, jadi jangan maksa gue beli MCD" ucap Juwa. Dia mengerti kearah mana pertanyaan itu. Karena hanya dia dan Nadya yang tau.

"Yahh," lesu Nadya.

Juwa melirik ke Nadya. "Iya gue beliin,"

"Gue pergi makan bareng Nadya," ucapnya sambil berjalan ke arah pintu dan memakai sepatunya.

"Iya, jangan lama. Males buka pintu," peringat Andira yang diangguki oleh Juwa.

"NAD!! CEPET GK?!! KALO MASIH LAMA GUE TINGGAL!!" teriak Juwa di apart.

"I'm Coming....." Nadya yg berlari dari kamar membawa tas dan sepatunya.

"Lama kayak cewek," omel Juwa.

"Ya gue emang cewek, bodoh."

"dah cepetan," Juwa berjalan meninggalkan Nadya.

"Tunggu," Nadya berlari menghampiri Juwa.

"Lo liat ekspresi Juwa ga sih? Kayak ada yang aneh," tanya Chaca.

Tasya melihat kearah Chaca dengan bertanya tanya. Ya sedikit aneh melihat ekspresi nya yang lebih tenang dan tidak menyeramkan seperti biasanya. Tapi, itu gak perlu di pertanyakan, kan?

"Lebih tenang dari sebelumnya?" tanya Angel. Chaca mengangguk.

Setelah pulang dari Kerajaan Juwa menjadi berbeda, dia lebih sering berbicara, menatap orang dengan lebih lembut, dan tidak mengucapkan kata kata yang singkat seperti biasa. Mungkin beberapa orang menganggap dia berubah, tapi untuk mereka itu mencurigakan.

Mereka turun dari taksi dan masuk ke restoran cepat saji itu, "Lo mau apa?" Tanya Juwa. "Gue ikut lo aja," Jawab Nadya.

Juwa datang dengan makanannya dan melihat Bobby duduk bersama Nadya. Sedikit menyebalkan untuknya melihat wajah lelaki itu, tidak nyaman dan membuat gelisah.

6 ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang