Bonus chapter (1)

28 6 1
                                    

Tiga tahun kemudian......

Kerajaan sedang bersuka cita. Putri mereka kelima sudah menikah dengan pangerannya. Ia Vio dan Bobby menikah, dan tentu saja atas restu Juwa.

Juwa sangat mencintai Bobby, tapi takdir berkata lain. Juwa harus pergi lebih dulu.

Flashback on

"Sekarang, detik ini. Pernikahan sesama anggota kerajaan bakal di resmikan!!" Ucap Dewi Alena.

Sorak Sorai rakyat pun bergemuruh, mereka turut senang begitupun dengan Juwa. Dia bisa melihat Bobby menikah dengan wanita yang ia cintai.

"Aku turut senang atas keputusan mu Bu. Terima kasih" ucap Juwa melihat ketika menguping keputusan Alena.

.....

"Aku akan menampakkan diri nanti,"

Juwa berjalan jalan santai di istana, sebagai arwah yang belum tenang dia tetap berada di Kerajaan dengan tidak terlihat.

"Hello snow! Kau bisa melihatku kan??" tanya Juwa ke snow.

"Tentu saja, kau ingin datang ke pesta pernikahan pangeran, bukan?" Tanya snow balik sambil berjalan jalan.

"hmm, aku turut senang atas pernikahannya. Aku tidak sabar melihat Vio dan Bobby di panggung pernikahan itu" ucapnya antusias.

"Astaga dia lincah sekali, saat bersamanya dulu. Dia tidak seperti ini," batin snow

Juwa kembali ke tempat yang dia tinggalin bersama Lena. Oh ya, anak itu sudah pulang dari petualangan nya. Dia sangat hebat setelah pulang latihan. Dia mengalahkan ribuan makhluk aneh di seberang Kerajaan laut.

"Putri, kau akan datang ke pernikahan nanti?" tanya Lena.

"hmm iya, aku akan sangat sebentar. Aku ingin ke tempat orang tuaku di bumi."

Lena mengangguk paham, dia tau Juwa yang memerintahkan Vio untuk suka kepada Bobby, tapi Bobby cinta pertama Juwa. dia tau bahwa Juwa hatinya sangat sakit sekarang.

Lena bersama Juwa jalan ke istana kerajaan, tentu saja tidak pakai kereta kuda atau apapun. Melainkan terbang menggunakan sayap pemberian Juwa waktu itu.

"aku jadi ingin memakai sayapku kembali, sayanya mereka sudah di makan oleh monster 3 tahun lalu," gumam Juwa.

Istana sudah penuh dengan rakyat dari segala macam kekuatan. Di panggung pernikahan sudah terlihat para dewa, dewi, saudari Juwa. Nenek? Dia sudah meninggal satu bulan setelah Juwa. Kepergiannya membuat seluruh Kerajaan Bulan sampai laut ikut berduka.

Dia tidak pernah berkeliaran seperti Juwa.

"Sampai," ujar Lena.

Juwa turun dari punggung Lena, dia mundur ke barisan paling belakang. Dia tidak mau menarik perhatian.

"Sekarang kita mulai acaranya," sahut pembawa acara riuh.

"Ku sandingkan, kau pangeran es dengan putri angkat ku putri es untuk menjadi pendamping hidupnya selamanya," ucap dewa Rail.

Bersama dengan pemberian hormat pangeran es kepada dewa Rail.

Sorakan demi sorakan terdengar, Juwa sudah menampakkan dirinya dari tadi. Dia berjalan mendekati panggung, tidak berjalan lurus tapi berbelok. Dia senang sekali.

"putri es?" gumam seseorang. Dia mendekat ke arah Juwa. dia Trisa.

Saat berhasil terkejar, dia menahan tangan Juwa. Juwa tersadar, dia melihat kebelakang dan membelalakkan mata.

6 ANGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang