Kini Mita dan Aldi sudah berada didalam pesawat, beberapa detik yang lalu pesawat terbang meninggalkan Jakarta. Jika dilihat dari ketinggian Jakarta sangat lah padat, banyak sekali orang yang berlalu lalang menggunakan motor.
Mita duduk tepat disamping jendela karena itu tempat favoritnya, tidak dimobil, bis atau yang lain Mita selalu berada disana.
Mita sudah merefreskan pikiranya sebentar, tidak lupa dia membawa buku bimbingan untuk olimpiadenya, karena tidak melakukan apa apa Mita langsung mengambil bukunya di tas kecil.
Di samping Mita yang sibuk belajar terdapat Aldi yang sekarang sedang berkalungkan bantal leher, bersandar dan menyilangkan tanganya didepan dada, Aldi sedang terlelap dalam tidurnya entah sedang berada dialam mimpi atau tidak Mita sangat tidak memedulikannya karena sudah ada buku dihadapanya. Jika sudah membuka buku, Mita selalu fokus dan berdoa agar tidak memikirkan hal yang lain.
Mita menatap Aldi sebentar karena dengkuran kecil yang keluar dari mulut Aldi, apakah Aldi begitu lelah? Tapi bukan itu masalah intinya, masalah intinya itu Mita tidak bisa fokus lagi dengan pelajaran nya.
Akhirnya Mita memegang pundak Aldi untuk segera membangunkan nya, "Al jangan keras-keras dong suara nya, gue gak fokus ih. "ucap Mita frustasi.
Mita memandangi Aldi lekat. Mita berpikir sebentar, apa Mita selalu merepotkan orang lain? Sebenar nya Mita tidak mau melakukan itu semua tapi Mita tidak bisa melakukan apapun itu tanpa bantuan orang lain.
Mita merenung sebentar, pikiran nya kini sudah sangat full sampai-sampai beberapa lembar kertas yang Mita baca belum tersimpan utuh didalam otak nya.
"Tiesa? "seketika Mita menolehkan wajah nya kesumber suara. Apa itu adalah suara Aldi? Aldi sedang berbicara dengan siapa?
Tapi yang Mita liat Aldi sedang tertidur. Oh iya Mita pernah mendengar nama itu tapi Tiesa itu siapa?
Mita mengingat kejadian itu, kejadian dimana Aldi dan Dimas yang sedang meributkan sesuatu. Kini tercatat nama Tiesa diotak Mita, huh sebenar nya Mita tidak mau memikirkan ini.
Kekepoan Mita memuncak karena Tiesa akhirnya Mita mendekatkan tubuh nya ke Aldi, "Al. "panggil Mita berharap agar Mita terbangun.
Aldi tetap diam sembari menggumam kan sesuatu, "lo masih idup? "
Mita yang tadi nya menunduk kini mendongak karena ucapan Aldi, Aldi berbicara dengan nya? Tapi tetap saja Aldi memejamkan mata nya, oh apa Aldi mengerjai nya?
"ngerjain gue lo ya. "seringai jahat Mita keluar. Entah kenapa Mita melupakan sejenak masalah orangtua nya.
Aldi tetap diam. Kayak nya Aldi beneran deh, dia lagi ngigo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Lelaki
RomanceCerita jamet aku di tahun 2019 nihh. Baca yuuuuuu Mita dengan 2 sahabat nya yang kejebak prenjon wakakakakakak (Story by kornel98)