20

78 21 0
                                    

Aldi yang mengetahui Mita membuka mata nya dengan ekspresi kaget dan takut membuat Aldi semakin sedih melihat Mita sekarang. Perlahan Aldi melepaskan tangan nya dari pundak Mita

Mita masih belum menyadari apa-apa. Mulut nya masih kelu untuk diajak berbicara, apa mimpi Mita barusan adalah jawaban dari semua masalah ini?

Kalian ingat di part cerita ini yang keempat?

Kalian ingat di part cerita ini yang keempat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu dia potongan dari cerita yang aku ambil. Semua mimpi Mita seakan belum terjawab kan. Mita berpikir apa mimpi ini ada hubungan nya dengan mimpi kemaren dan ada hubungan nya juga dengan kecelakaan itu?

Apa Arnold akan meninggalkan nya? Oh ini sangat berbelit, Mita harap tidak akan ada yang meninggalkan nya.

Irsat yang merasa khawatir akan keadaan Mita pun mendekatkan dirinya ke Mita. Mita menghadap lurus kedepan, "Mit lo kenapa? "tanya Irsat yang mulai khawatir.

Mita memalingkan wajah nya menghadap ke Irsat dengan wajah yang hampir ingin menangis. Mita masih menahan tangisan nya ia tak mau menangis disini. Sebenar nya Mita adalah tipe orang yang menyendiri saat diri nya sedang menangis.

Irsat menatap lekat wajah Mita. Ia tidak mau Mita kenapa-napa, "lo jangan sedih gini, lo jangan takut dan lo jangan ngira kalo lo gak bakal ketemu orangtua lo lagi. Doa kan aja kalo mereka pasti baik-baik saja. "

Mita masih diam dan mencerna baik-baik ucapan Irsat yang memang ada benar nya.

Dimas juga nampak resah, maka nya ia diam dibelakang dan mendoakan yang terbaik untuk kedua orangtua Mita.

Aldi menyingkirkan kepala Irsat agar kepala Irsat tak menghalagi wajah nya untuk bertemu dengan wajah Mita, "lo tadi mimpi apa Mit? "

Irsat yang merasa tidak terima pun mengembalikkan wajah nya agar mendekat kedepan dan bersiap untuk ceramah, "eh lo ya maen nyingkirin kepala orang aja. Lo kira ini muka itu apaan? "

"lo bisa diem gak? "

"habis nya lo bikin gue marah aja ya. Kenapa sih di dunia ini harus ada alien nyasar yang turun kebumi kayak lo. "

Mita yang tadi nya pusing kini nambah pusing karena perilaku teman-teman nya. Mita memalingkan wajah nya kejendela sembari menutup telinga nya.

Ternyata Mita sudah sampai bandara, Mita baru menyadari ini. Tanpa menunggu mereka semua, Mita pun turun terlebih dahulu.

Melihat Mita yang turun Aldi, Dimas dan Irsat pun mengikuti langkah nya. Mita memandangi bandara yang luas ini tanpa ada sepercik wajah yang menyenangkan. Mita dan semua orang pun masuk dengan Mita yang mendahului jalan nya.

Dua Lelaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang