Bel yang telah ditunggu oleh Dimas dan Irsat akhir nya berbunyi. Btw mereka pulang lebih cepat nih karena ada yang lagi rapat otomatis Clara sama Nisa juga pulang dan hukuman diadain besok deh.
Semua murid pada pulang, tapi ada juga yang masib menetap untuk ikut ekstrakulikuler, hari ini kegiatan nya futsal, Dimas dan Irsat ijin tidak ikut hanya demi untuk ke rumah Mita saja mengingat jika Mita akan meninggalkan nya untuk beberapa waktu.
Mereka tidak boleh sedih, mereka juga sangat berharap jika kejadian yang buruk tidak terjadi dengan keluarga-keluarga Mita yang sangat baik. Apalagi Dimas dan Irsat yang tidak tega melihat Mita menangis.
Dimas dan Irsat merapikan buku-buku yang sedari tadi mereka berdua pandangi. Dimas ternyata menyelesaikan pekerjaan nya duluan, "gue kerumah lo ya. "ucap Dimas sembari menggendong tas nya.
Irsat memandang Dimas dengan bingung, apa ada PR? "ngapain lo kerumah gue? "tanya Irsat sembari jalan mendahului.
"lo gak ngechat Mita? "
"kaga. Handphone gue kan mati bre, lo gue pinjemin PB juga ga bawa. "
"kita disuruh kesana. "
"oh iya bukan nya Mita mau ke London ya sore ini? Tapi Mita sama Aldi, lo mau ikut nganterin kaga? "
Dimas mengangguk, apa salah nya ia mengantar Mita.
"ya udah gue ikut. "jawab Irsat saat melihat jawaban Dimas. Jika Dimas tidak Irsat juga tidak, Irsat setia kawan apa gak punya pendirian ya? wkwk.
Dimas hanya memutar bola mata nya malas melihat tingkas sahabat yang satu nya ini.
Saat sampai didepan pintu, Dimas dan Irsat dihadang oleh Clara dan Nisa. Clara dan Nisa ada dipintu tanpa memedulikan orang yang ingin lewat. Dimas dan Irsat juga tau jika Clara dan Nisa sedang mempermainkan mereka.
"eh minggir kita mau lewat. "sergah Irsat.
"gak boleh lewat dulu sebelum kalian jawab pertanyaan mereka eh kita. "jawab Nisa.
Nisa melebarkan kaki nya tentu saja pintu yang berjumplah dua pintu ini pasti masih ada celah, maka nya Nisa melebarkan kaki nya. Satu pikiran nakal pun tercetak diotak cerdas Irsat.
Irsat pun menurunkan badan nya dan ia juga sudah dalam posisi merangkak bersiap untuk melewati terowongan yang keliatan nya muat untuk porsi tubuh Irsat. Nisa melototkan mata nya mengancam.
"eh mau ngapain lo? "teriak Nisa.
"ya mau jalan lah, gue kan mau lewat nah kalian berdua ada didepan gue. Kalo lewat atas kalian sih bisa tapi kita gak ada sayap, kalo lewat bawah malah gampang lagi. "
Nisa membulatkan mata nya. Jika Irsat berani melewati kaki Nisa, Nisa berjanji akan- "kalo lo berani lewat sini gue pastiin gue bakal tendang lo ampe ke genteng sekolah! "
Dimas hanya melipat tangan nya. Cerewet ama cerewet kalo disatuin mah malah bakal jadi panjang cerita nya. Clara diam, sesekali mencuri pandang ke Dimas tapi Dimas sangat tak peduli.
Irsat sekarang tidak bisa sabar. Cewe macam apa yang ada didepan nya ini, jalan dihadang lagi, "ya udah lo minggir! "
Nisa merapatkan kembali kaki nya, tapj bukan nya Nisa ingin memberi kan jalan, "mata keranjang lo. "
"gue mata keranjang? Nah lo mata kodok. "ledek Irsat semakin menjadi-jadi.
Nisa melototkan mata nya hebat, "apa? Ih lo ya! gue gak ada mirip-mirip nya sama sekali sama kodok. Maka nya melek. "Nisa tetap melototkan mata nya.
"sekarang lo ngaca. Mata lo udah kayak kodok aja hampir keluar. "
"ih lo ya- "Nisa hendak maju menjambak rambut Irsat tapi Dimas memotong ucapan nya, "cukup, kalian minggir. "ucap Dimas dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Lelaki
RomanceCerita jamet aku di tahun 2019 nihh. Baca yuuuuuu Mita dengan 2 sahabat nya yang kejebak prenjon wakakakakakak (Story by kornel98)