26

46 10 0
                                    

Mita sudah berda dibandara karena sore ini ia dan Aldi akan kembali terbang ke Indonesia.

Sebenar nya Mita disuruh Sintiya untuk tetap menemani nya disini dan memulai hidup baru disini, tapi Mita menolak nya dengan halus karena ia tak bisa berpisah dengan sahabat nya.

Katakan saja Mita jahat tapi benar itu kenyataan nya. Tapi bukan nya Mita tak menyayangi Sintiya tapi Mita juga mau meneruskan cita-cita nya yang sudah ia bangun disini.

Fladsback on

Waktu diperjalanan menuju bandara yang ditempuh jarak selama setengah jam, Sintiya sudah membujuk Mita untuk tetap bersama nya.

"sayang kamu bener-bener mau pulang? Harus nya kita disini saja, siapa lagi yang mau kita kunjungi ke Indonesia? "tanya Sintiya yang berada tepat disamping anak nya.

Mita memalingkan wajah nya menuju Sintiya, "maaf Ma aku mau pulang tapi aku janji bakal sering-sering kesini. Untuk saat ini biarin aku pulang dulu ke Indonesia. "

Sebenar nya Mita tak tega mengucapkan kalimat panjang yang ia jawab dari pertanyaan Sintiya tersebut. Harus bagaimana lagi Mita?

"tenang aja Sin, Aldi udah aku suruh jaga Mita dengan seaman aman nya. "sela Dewi yang mengetahui titik perasaan Sintiya.

Aldi yang berada disamping Mita pun mengangkat kepala nya saat nama itu terpanggil. Aldi mengangguk, iya benar Aldi akan menjaga Mita.

Dewi tersenyum melihat jawaban dari Anak nya, "bener ya? "tanya Dewi untuk memberikan kepastian ke Sintiya.

Aldi kembali mengangguk.

"mereka udah kita deketin selama waktu kecil dulu masa iya Aldi akan ninggalin Mita. "ujar Dewi.

Mita kaget, apa maksud nya? Jadi memang benar Aldi teman kecil nya masa dulu? Mita baru faham sekarang.

Sintiya pun mengangguk mendengar beberapa pertanyaan dan jawaban dari sekitar nya.

Flashback off

Mereka semua sudah berada dibandara, kini waktu nya Mita dan Aldi masuk, dan waktu nya untuk perpisahan orangtua dan anak masing-masing.

Mita mendekati Sintiya yang masih berkutat dengan kursi roda nya, "Ma, aku berangkat dulu ya? "tanya Mita sembari jongkok mensejajarkan tinggi mereka.

Sintiya kembali mengeluarkan air mata nya dan mengangguk. Sebenar nya ia tidak mau berpisah dari anak satu-satu nya tapi ia juga tidak boleh keras kepala karena Mita juga mempunyai mimpi:)

"Mama jangan sedih gini Mita gak kemana-mana, kita cuma beda jarak doang. "tutur Mita.

Sintiya mengangguk, "hati-hati ya. "akhir nya Sintiya memeluk Mita.

Mita membalas pelukan hangat Sintiya. Cuma Sintiya yang Mita punya sekarang. Memang benar jika di Indonesia sudah tidak ada keluarga lagi yang harus mereka kunjungi.

Tapi... Kalian tau kan apa yang Mita pikirkan sekarang, kepulangan Mita ini bukan hanya karena Dimas dan Irsat tapi juga Mita harus menyelesaikan prestasi-prestasi nya disekolah.

Mita melepaskan pelukan Sintiya lalu mencium tangan nya. Kemudian mundur beberapa langkah ke samping Aldi.

Sekarang gantian Aldi yang berpamitan. Sangat singkat jika cara Aldi berpamitan, hanya memeluk dan mencium tangan kedua orangtua nya ia rasa sudah cukup.

"kita berangkat dulu ya Yah, Ma, Tante. "ujar Aldi saat hendak menarik tangan Mita untuk masuk kedalam.

Mereka bertiga pun mengangguk dan saling melambaikan tangan nya.

Singkatnya mereka pulang saat sampai dijakarta Mita menceritakan semua kejadian nya akhirnya membuat semua orang yang dirumah serta Irsat dan Dimas sedih.

Dua Lelaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang