Sekarang Mita sudah menuruni pesawat, mereka berdua berjalan keluar bandara untuk menunggu sebuah mobil yang sudah disewa oleh Aldi. Sekarang pagi hari kira-kira jam 10 an lah mereka sampai sini. Jadi kira-kira mereka sampai rumah sakit jam 11 an lah.
Mita terduduk dikursi sembari menunggu dengan perasaan campur aduk. Dia juga belum memberi kabar ke Dimas dan Irsat karena Mita langsung melupakan mereka saja.
Kemaren malam saat Dewi menelpon mereka sekitar jam 12 an dan katanya jika dalam 8-10 jam Arnold belum juga ada tanda-tanda sadarkan diri maka Arnold akan dinyatakan telah meninggal.
Jika dihitung dari jam 12 malam sampai jam 11 siang itu ada 11 jam an, dan paling parahnya itu lebih dari 10 jam! Mita hampir gila bahkan ia sedang menangis sekarang karena menunggu jemputan yang tak kunjung datang.
Bukan nya Aldi tak peduli, memang ekspresi muka Aldi biasa saja karena Aldi ingin mencoba memberitahu Mita jika itu semua akan segera membaik.
Aldi juga tak melupakan masalah jam yang berhubungan dengan nyawa Arnold karena bagi Aldi dokter itu bukan Tuhan dan dia hanya bisa memprediksi bukan menyatakan kematian seseorang.
"Al kapan dateng mobil nya? "lirih Mita. Kalian pasti tau lah gimana kindisi Mita saat ini, bahkan tadi pagi di pesawat Mita belum makan.
"habis ini dateng kok Mit lo sabar dulu. "akhir nya Aldi juga terpancing karena Mita yang sedang gelisah. Aldi ikut bingung saat ini.
Aldi berdiri dan berjalan mondar-mandir kekanan kekiri. Apa-apa an ini! Mobil mahal pesanan Aldi kenapa belum sampai? Padahal Aldi rela membayar mahal agar cepat sampai.
Tapi 10 menit berlalu juga belum ada tanda-tanda mobil itu datang.
Mita merunduk menenggelamkan kepala nya diatas tas yang ia pangku, 'Papa. 'hanya ada kata-kata Papa dan hanya itu yang selalu diulang-ulang.
Jangan fikir Mita juga melupakan Sintiya, Mita rada lega ketika mendengar Sintiya berbicara karena dia sudah terlihat sehat, bukan lega karena topik yang ia bahas malam tadi.
Aldi nampak gusar ia bingung, apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus memesan kembali mobil? Tapi itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Tiba-tiba satu mobil mewah berhenti didepan nya, bisa dipastikan itu mobil pesanan Aldi karena Aldi membaca identitas supir nya. Aldi langsung menghampiri Mita dengan senyum yang mengembang.
"Mit ayo kita kerumah sakit. "ajak Aldi sembari menarik tangan Mita.
Mita mendongak memperlihatkan keadaan wajah nya. Wajah yang kusut, mata lembab, ada keringat padahal disini tidak terlalu panas seperti di Indonesi, dan juga beberapa helai rambut yang menempel diwajah nya.
Mita segera berdiri berjalan mendahului sembari menghampus air mata di pipi yang sebentar lagi mengering.
Didalam mobil, Aldi memberikan tisu basah kepada Mita untuk membasuh muka Mita.
~~~
Mita telah sampai dirumah sakit, ia mengeratkan sweater nya saat turun dari mobil dan bergegas pergi menuju kedalam rumah sakit.
Aldi juga mengikuti Mita dengan langkah lebar, mereka meninggalkan semua barang nya karena sopir itu yang akan mengantar kan barang nya menuju rumah istana Aldi yang disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Lelaki
RomanceCerita jamet aku di tahun 2019 nihh. Baca yuuuuuu Mita dengan 2 sahabat nya yang kejebak prenjon wakakakakakak (Story by kornel98)