TIGA BELAS

4.6K 345 1
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")

Air mata Jennie terus mengalir, ia merasakan bahwa semua ini membuatnya lebih memahami arti saling memiliki. Mengapa ia menangis? Lagi pula ia belum mencintai Taehyung.

Mengapa ia harus merasakan hal ini, hidup yang tenang di temani bintang-bintang yang berkelap-kelip menghiasi malam hari.

Ia terbangun, nafas yang tak beraturan sangat menyiksanya saat ini, ia melihat sosok pria yang masih tidur di sampingnya. Jennie turun dari kasur membuka pintu dengan perlahan dan menuju ruang tamu, Ia duduk dengan kaki yang menutupi wajahnya sambil menangis. Mimpi seperti ini? Ayolah Kim Jennie kau tak boleh cengeng seperti ini.

Jennie terisak terus-menerus seperti ini, sampai-sampai seorang pria duduk di sampingnya. “Kenapa menangis?”

Jennie yang mendengar suara itu langsung menghapus air matanya. Ia tak mau hanya karena mimpi ia terlihat lemah didepannya.

“Gw nggak nangis, mata gw aja yang perih” ucap Jennie tanpa menatap wajahnya.

“Jangan bohong”ucap pria itu.

“gw udah bilang kalau mata gw itu perih” ucap Jennie. Isakannya masih ada, ia masih tersentuh dengan mimpi ini.

Taehyung yang masih bingung mengapa Jennie menangis kini langsung memeluknya, berusaha untuk menenangkan sang istri. Jennie ingin memberontak tapi ia tak bisa Taehyung lebih kuat darinya. Jennie juga sadar ia sangat lemah jika menangis seperti ini.

“Tenanglah, aku di sini” Taehyung mengelus lembut punggung Jennie.

Jennie sudah merasa baikan, matanya bengkak dan merah. Taehyung tak tahu Jennie menangis karena apa, ia benar-benar tak mengetahui apa yang terjadi saat ini. Jennie tertidur di sofa sedangkan Taehyung sudah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Taehyung menuruni tangga dan melihat Jennie tertidur di sofa, ia tak tega untuk membangunkannya saat ini. Tapi ini masih hari sekolah Taehyung nggak boleh ngajarin Jennie malas-malasan seperti ini.

“Jen, bangun” ucap Taehyung sambil menepuk-nepuk pipi Jennie dengan pelan.
Jennie terusik dengan itu, alhasil jennie bangun sambil mengucek matanya.

“Duluan aja perginya, gw nanti nyusul” ucap Jennie.

Sesampainya disekolah, Rose yang melihat Jennie baru datang hanya menatapnya tidak percaya. Bisa-bisanya nih anak santai banget, mentang-mentang mas suami ketua osis, eh si istri manfaatin jabatan suaminya

“Ya Tuhan Jennie, lo nggak punya jam di rumah?. Ini udah jam berapa sat”ucap Rose.

“Yaelah gw punya banyak jam di rumah, lo mau satu gw kasih deh ke lu”ucap Daehwi.

“Sombong amat lu, gw kecapean njingg” ucap Jennie.

“Manfaatin jabatan suami tuh” nyinyir Rose.

“Jennie apa lo ama taehyung ud-”ucapan June terpotong akibat tamparan keras di pipinya.

Plak~

“Asu sakit muka justin bieber nih”ucap June.

“Lu miripnya ama pak kumis tuh” ucap Mingyu.

“Otak lu tambah kotor gw rasa” ucap Jennie.

“jawabanlo aja tadi ambigu ya asu”

“Bacotlo”

“Gegara kemarin di tolak ama Lisa”celetuk Daehwi.

“Emang iya jun, lo di tolak? Cewek keberapa nih yang nolak elu” ucap Rose.

“Apaan sih lo pada, ngapa malah gw yang di ceritain”kesel June.

“Gaje banget lu pada, minggir”ucap Jennie yang langsung tidur di bangku miliknya.

“Lah napa lagi tuh anak”ucap Rose.

“Lo abis nangis yah”ucap Rose. “Apa lo di kasih nangis ama tai ayam? Ngaku lo! Biar gw samperin”sambungnya.

“Apaan sih lo ganggu tidur aja” ucap Jennie.

“YAELAH JEN, MOLOR MULU LO”ucap June.

“Like like gw sat” ucap Jennie.

“PALINGAN JENNIE, BERTARUNG AMPE 5 RONDE” Daehwi.

Jennie yang masih malas membulatkan matanya, ia mengambil ancang-ancang untuk memukul Daehwi. Seenaknya saja dia bicara seperti itu.

“YAKK LEE DAEHWI, SINI LO”teriak Jennie sambil berjalan mengejar Daehwi yang sudah lari keluar kelas.

Jennie ingin sekali rasanya merobek bibir Daehwi saat ini juga. Tapi ia urungkan niatnya saat tak melihat Daehwi lagi, di tambah Taehyung yang berjalan ke arahnya saat ini. Jennie segera masuk dan membuka buku Rose, yang sedari tadi di pegang oleh temannya ini.

“Buku gw tuh neng”ucap Rose.

“Pinjam bentar”ucap Jennie.

“Napa lo, gw kira lo udah kejar si lambe” ucap Mingyu.

“Kagak jadi” Jennie.

“Lah napa?”June.

“Banyak nanya lo, gw mau belajar” ucap Jennie.

“Tumben-tumbenan lo mau belajar. Gw kira lo alergi pegang buku”ucap June.

“Bisa diem nggak lo” kini Rose yang berbicara, ia pusing dengerin June ama Mingyu yang terus-terusan nanya ke Jennie.

“Gw nggak nanya ama lu”ucap June.

“Berisik ban-”lagi-lagi ada seseorang yang memotong ucapannya, ia masuk dan membawa sebungkus makanan.

“Jen”panggil Taehyung

Tuhh kan ke sini~

Jennie yang sudah tahu bahwa yang datang adalah suaminya kini berpura-pura untuk tidak melihatnya, jadi tadi ia pura-pura belajar deh.

“Y-ya?” Jennie mendongakkan kepalanya.

“Nih makan, gw tau lo nggak makan-makanan yang gw bikin tadi”

“Nggak, gw udah makan tadi”

“Jangan pura-pura deh”

Lah napa dia tau?

“Iya- iya, gw nggak sempet makan tadi gara-gara kesiangan bangunnya.”

“Nih makan.”

“Ekhmm, dunia serasa milik berdua. Kita mah cuma nyamuk yang numpang lewat” tegur Rose yang sedari tadi melihat perdebatan kecil mereka.

“Apaan sih lo”ucap Jennie.

“Kita pergi dulu ye, gw nggak mau jadi nyamuk lewat doang”ucap June dan merangkul Rose serta Mingyu ke luar.

“Nggak usah rangkul gw, ketek lu bau” ucap Rose yang sedari tadi menutup hidung menggunakan tangannya.

“Sekate-kate lu kembang busuk. Ketek gw wangi kembang tujuh rupa” ucap June.

“Jijik gw”ucap Rose.

“Berantem aja teros, kapan keluarnya kalau gini”ucap Mingyu.

Mereka bertiga memang masih ada di kelas, otw keluar dari ambang pintu. Murid yang lain juga pada pacaran, cuma teman-teman Jennie yang masih bertahan jomblo di kelas ini.

Tapi tenang, Rose otw nggak jomblo lagi kok, kan udah pdkt ama bantet. Upss! Maksud gw Jimin wkwkwk.

🔸ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇ🔸

DIJODOHIN✔ >𝘛𝘢𝘩𝘢𝘱 𝘳𝘦𝘷𝘪𝘴𝘪<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang