GANGSTA-31.Pertarungan ambang kematian

216 18 0
                                    

Hansen mendengarkan sedikit perbincangan mereka, "Mohon maaf, Bapak Verdo. Istri anda meninggal."

"TIDAK MUNGKIN!! ISTRIKU TIDAK MENINGGAL! DIA MENGANDUNG!"

"Istri bapak sudah tidak bisa mengandung sejak sepuluh tahun yang lalu akibat kanker rahim yang dideritanya, Pak."

"Maka dari itu kami memutuskan agar rahimnya kami angkat. Dan Istri Bapak tidak bisa mempunyai anak.."

"TIDAK!! AKU AKAN PUNYA ANAK!!"

Lalu satu pria lain datang dari arah yang berbeda dan berbicara dengan pria bernama Verdo itu.

Hansen mendengar semua pembicaraan mereka. Hansen tak pernah menyangka ternyata kebenarannya akan sepahit ini.

"Kita jalankan rencananya sekarang!" sahut Verdo. "Aku yang akan membuat permusuhan diantara Rodriguez juga Satra dan Saka!"

| flashback on |

"Verdo, sudahlah hentikan pekerjaan semuanya. Aku ingin bicara."

Verdo yang sedang tampak sibuk pun akhirnya menghentikan pekerjaannya dan menatap Barton di depannya, "Baiklah. Ada apa?"

"Aku ingin membubarkan bisnis ini." Verdo terkejut mendengarnya, "Aku ingin Gang Marca selesai. Tugas kita selesai."

Kening Verdo mengernyit, "Maksudmu? Kau ingin mengakhiri semuanya?"

"Ya." jawab Barton yakin, "Aku ingin mengakhirinya. Aku rasa ini jalan yang salah. Cara kita bekerja sebagai mafia, membunuh orang hanya karena uang, penyaluran barang terlarang, aku ingin berhenti."

"Tapi bagaimana dengan aku, Barton?! Bisnis ini telah kita bangun selama bertahun-tahun!"

"Aku minta maaf, Verdo. Akhiri semuanya."

Verdo masih tak mau menerima, "Tidak, Barton. Aku tidak setuju jika kau mengakhiri ini."

"Aku yang membangun Marca lebih dulu, Verdo! Jadi aku juga yang berhak mengakhirinya!" sentak Barton penuh penekanan, "Kau bukan apa-apa di mataku. Kau tidak punya hak apapun disini."

"Aku akan memutuskan ini secara resmi dalam beberapa hari ke depan. Dan semuanya akan berakhir." Barton pun berlalu meninggalkan Verdo sendiri.

Emosi Verdo seolah meluap, "Beraninya dia meremehkanku disini! Tidak bisa! Aku yang akan berkuasa atas Marca!" ia kemudian menelfon seseorang dari handphone nya.

"Hallo, Bos?"

"Siapkan rencana pembunuhan untuk Barton Mahendra. Buat itu seakan-akan bukan kesalahan kita. Selebihnya akan kurencanakan nanti. Bantu, aku, Ram."

***

Rodriguez menatap satu orang pria yang tak lain adalah bawahannya itu. Ia menepuk bahunya, "Alex, apa kau baik-baik saja?"

Pria bernama Alex Abraham itu membuyarkan lamunannya, "Tidak, Tuan."

"Jangan memanggilku Tuan." kekeh Rodriguez merasa lucu, "Kau adalah temanku disini. Kau bisa bercerita, ada apa? Mengapa kau menjadi murung begini?"

"Aku mencemaskan keluargaku." ucap Alex bersedih. Tatapannya tak berdaya, "Ada apa dengan keluargamu?"

"Aku meninggalkan keluargaku karena aku tak ingin mereka tahu kalau aku adalah seorang mafia. Hidupku terlalu berbahaya untuk mereka. Aku tidak ingin mereka mencampuri semuanya dan membahayakan nyawanya sendiri."

GANGSTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang