GANGSTA-24.Aku siap

202 17 1
                                    

"Welcome, Saka."

Saka menatap penuh kagum tempat yang ia kunjungi saat ini. Ruangan sederhana sebagian berlapis kaca, dan banyak alat-alat khusus bela diri yang bisa ia lihat dengan jelas.

"Disini lo bisa latihan fisik dulu. Lo bisa nambah power lo sebelum lo sampai ke atas ring di..sini." Satra menjelaskan panjang lebar dan menunjuk sebuah ring dimana terdapat beberapa temannya yang sedang latihan.

"Dan lo kalo mau nge-gym, lo bisa masuk ke sini." ucap Satra menunjukkan sebuah ruangan khusus di depannya, sementara Saka menyimak setengah. Perhatiannya terfokuskan pada luasnya bangunan yang ternyata bisa dimiliki oleh Kakak kandungnya itu.

"Tapi jangan lupa lo harus hati-hati juga disini. Karena setiap hari gue pasang perangkap-Awas, Ka. Itu ada ranjau." Satra menarik tangan Saka menjauhi ranjau yang hampir saja diinjak olehnya, "Dan lo juga hati-"

PLTAKK!

Saka terkejut setengah mati ketika satu peluru kejut listrik hampir saja menembus tubuhnya. Nafasnya langsung terengah-engah.

Sementara Satra hanya terkekeh nyaring melihat sikap Saka, "Udah gue bilang, kan? Hati-hati." ucapnya lalu menonaktifkan alat kejut listrik otomatis yang tertempel di dinding itu dan menjelaskannya kepada Saka lebih dalam.

"Ini alat kejut listrik otomatis, modern. Lo bisa atur waktunya otomatis atau bisa digunakan secara manual sesuai keinginan lo. Tegangannya gak terlalu besar sih, jadi gak bikin lo mati dalam sekejap." ucap Satra, "Tapi ya..efeknya lumayan. Lo bisa kesetrum beberapa menit dan bakalan kejang. So, kalau tadi lo kena alat ini, lo kena efeknya." kekeh Satra.

Saka menetralkan nafasnya, "Ih! Tega banget si lo, Bang! Gue hampir aja kejang-kejang!"

"Makannya jangan planga plongo!" sambung Satra lalu menyuruh Saka untuk mengikutinya ke satu ruangan lagi.

Mereka sampai di sebuah ruangan cukup luas berlatar dinding putih polos dengan peralatan dan persenjataan canggih di dalamnya.

Saka mengekori Satra dari belakang dengan penuh rasa kagum. "Saka, ini ruangan khusus yang udah gue rancang buat lo."

"Maksudnya?" tanya Saka heran.

"Lo sekarang diem disini dulu, sendirian selama beberapa waktu. Lo manfaatin semua ini. Tapi ingat, kalo lo gak bisa gunain alat ini.." Satra mengambil satu pistol berukuran sedang yang terpampang di dinding dan menunjukkan cara menggunakannya.

DUAR!!!

Satra mengarahkan pelurunya dan berhasil menembus kepala manekin besi di depan mereka.

"Ini namanya E-971. Serangan mematikan dalam satu kali tembak. Satu peluru lo tembak, bisa nembus kulit manusia sampai ke organ terdalamnya. Lo paham?" Saka melongo mendengar perkataan Satra daritadi. "Lo sebaiknya mengenal diri lo sendiri dulu disini, ya?"

Saka mengangguk paham, "Oke. Gue ngerti, Bang."

Satra melepaskan tas ransel di pundak Saka dan mengeluarkan handphone milik Saka dari dalamnya, "Dan satu lagi, lo gak butuh ini untuk sekarang." ucap Satra lalu melemparkan handphone itu ke dalam brangkas dan menguncinya dengan sandi.

"Kenapa, Bang? Kalau hape gue retak karena lo banting tadi gimana?" tanya Saka. "Gak akan. Di dalamnya ada lapisan tebal yang bertujuan untuk melindungi benda apapun di dalamnya. Kita akan sangat membutuhkan ini."

"Oh, o-oke." Saka hanya bisa mengangguk pasrah mendengarnya.

"Fighting, Saka." ucap Satra lalu pergi dari ruangan itu dan menutup pintunya rapat-rapat.

GANGSTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang