GANGSTA-35.Arti kehidupan(END)

741 37 8
                                    

"Eh, non mau kemana?!" Bi Ratna sungguh terkejut melihat keadaan Mora yang berpakaian rapi dengan membawa tas sedang di punggungnya. "Non, mau kemana?" tanya Bi Ratna sekali lagi.

"Mora harus pergi ke suatu tempat." ucapnya. "Iya kemana?" Mora menghela nafasnya, "Pantai."

Bi Ratna semakin dibuat bingung oleh tingkah Mora, "Mau ngapain non ke pantai tiba-tiba gini?"

Akhirnya dengan terpaksa Mora menjelaskan semuanya dan membuat Bi Ratna paham akan tujuannya pergi ke pantai itu, "Ada kenangan Ibu dan Ayah disana. Mora ingin merasakannya sendiri, Bi."

"Tapi apa pergi sendirian itu tidak apa-apa? Sebaiknya Bibi panggilkan Tuan Roger-"

"Bi, tidak usah." potong Mora segera, "Mora bisa sendiri. Dan Mora tidak ingin membawa siapapun kesana. Lagipula ini saatnya Mora harus keluar dari zona nyaman kan?"

Mulut Bi Ratna terkatup rapat. Ia hampir saja meneteskan air mata, "Baiklah." ia mengelus pipi Mora lembut, "Kamu anak yang baik. Jaga diri, ya, disana."

Mora mengangguk lalu segera pergi. Ia melewati halaman rumahnya lalu pergi menuju halte untuk naik bus. Sesekali ia membuka tas kecilnya dan mengecek alamatnya disana, "Ini udah benar. Disitu ada lokasi tepat yang sudah ditulis Ayah." Mora memantapkan langkahnya lalu masuk ke dalam bus.

Mora memandangi beberapa foto kecil di album milik Ayahnya itu. Ia meneteskan air mata kembali, aku akan kesana. Untuk melengkapi keinginan kalian, Ayah.

Bus pun melaju meninggalkan halte. Mora memiringkan kepalanya menatap jendela di sampingnya. Ia tak menyangka akan melakukan ini sendirian.

Setelah menempuh hampir tiga jam perjalanan, Mora sampai di tempat tujuannya. Ia segera turun dari bus dan menatap ke pintu masuk pantai. Pantai tempat pertemuan pertama Ayah dan Ibunya disitu.

Mora melangkahkan kakinya di atas pasir pantai dan menikmati suasana tenang juga sapuan ombak disana.

Mora melangkahkan kakinya di atas pasir pantai dan menikmati suasana tenang juga sapuan ombak disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mora tercengang. Pantai ini sudah banyak berubah dibanding dengan apa yang diceritakan Ayahnya dulu. Tetapi kenangan itu masih sama. Dalam bayangannya, Mora dapat melihat Ibunya mengenakan gaun putih indah dengan membawa seikat bunga menari-nari disana.

Tanpa aba-aba lagi, Mora segera mengambil kamera vlog miliknya lalu memotret banyak keberadaannya disana. "Aku akan menempelkan foto-fotonya nanti di album itu." ucap Mora bahagia.

Setelah cukup lelah, Mora duduk di pinggiran pantai beristirahat sejenak. Juga menaruh tas kecil miliknya dan memasukkan kamera itu ke dalamnya.

Ia menatap gulungan ombak itu dengan tenang, "ternyata begini rasanya." ucapnya kagum. Ini untuk yg pertama kali ia pergi menjelajahi dunia luar sendiri. Tanpa Teo atau Tio.

Perhatian Mora teralihkan pada sekelompok orang yang sedang menari-nari di atas air pantai di sebrang sana. Mereka tak menghiraukan deburan ombak yang perlahan menyapu kaki mereka.

GANGSTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang