Reminder © Group 2
LavenderWriters Project II
PROLOG + PART 01
Created by pnrizka_
***
Teruntuk Rendra Athala Fariz.
Ketika lo baca ini, lo tau gimana perasaan gue.
Re, gue suka sama lo, sungguh. Bahkan rasa gue ke lo itu lebih dari rasa suka. Dan lo juga harus tahu, hati gue gak bisa dibohongi, seberapa gue tutupin semuanya.Tapi ada hal yang gak pernah lo tau, gue gak bisa balas perasaan lo karena beberapa hal yang gue takutin, takut banget.
Apa kabar, Re? Semoga selalu baik, ya.
Makasih untuk perlakuan yang luar biasa, namun nyatanya gue gak bisa terima. Ya, alasanya karena gue takut. Ketakutan yang gue buat sendiri.Semoga lo paham ya, Re.
Gue gak mau bilang kalo lo harus bisa ngertiin gue, karena perlakuan lo lebih dari apa yang gue sangka. Gue egois ya Re, Dan gue harap semesta gak menghukum gue karena itu.
***
PART 01 - senja
Senja sore hari memang begitu menenangkan. Sisa penat yang dirasa setelah pulang sekolah sungguh melelahkan.
Erchania Fransischa, atau akrab disapa dengan Ercha bergegas menuju danau bersama salah satu sahabatnya. Menikmati indahnya senja, danau adalah tempat yang cocok untuk menenangkan rasa penat dengan keheningan alam yang tercipta.
"Shan, Bunda gak bakal marah kalo lo pulang telat?" tanya Ericha pada sahabatnya itu.
"Sans aja sih, Er. Gue juga udah lama gak ke Danau. Senja hari ini bagus banget, ya?" tanya Shany sembari ia melirik Ericha
Ericha membalas pertanyaan Shany dengan senyuman manisnya.
Shany Aurora nama lengkapnya, lebih akrab disapa Shany. Satu-satunya sahabat Ericha dan yang sangat dipercaya.
Sesampainya di Danau, mereka merebahkan diri mereka ke pohon yang menghadapkan Danau. Senja terlihat begitu indah dan jelas walau sebenarnya senja di Pantai jauh lebih menarik dan indah.
"Er, apa lo gak akan jatuh cinta?"
Hening terpecahkan dengan pertanyaan Shany yang mebuat Ercha terkejut.
"Uhuk-uhuk! Gi-gimana maksudnya?" tanya Ercha pura-pura tidak paham dan ia pun tersedak saat sedang menikmati minuman yang ia beli sebelum pergi ke Danau.
"Astaga... masa gak ngerti sih? Iya gitu maksud gue nih ya, apa lo gak akan cinta-cintaan kaya anak SMA pada umumnya? Apa lo sama sekali gak tertarik sama laki-laki?" tanya Shany sedikit kesal, pasalnya sahabatnya ini seperti tidak tertarik pada laki-laki mana pun.
"Heh sembarang! Bukan gak tertarik, mungkin belum."
Hening kembali tercipta, keduanya begitu menikmati senja sore hari yang indah. Lelah hari ini terbayarkan. Kuasa-Nya sungguh luar biasa.
Waktu berjalan, hari semakin larut dan langit mulai menggelap. Senja mulai pergi, menyisakan kenangan indah saat sore hari.
"Shan, pulang yuk?" ajak Ercha karena langit mulai menggelap.
"Ayo, Er. Tenang Bunda gak akan marah, gue bilang aja temenin lo."
"Hahaha, okedeh."
Keduanya meninggalkan danau dan kembali menuju rumah. Danau tidak begitu jauh dari komplek rumahnya. Tak terasa, akhirnya mereka telah sampai di depan Gapura komplek dan kini mereka harus terpisah oleh gang rumahnya.
"Er, gue yakin gue sampe duluan!"
"Gue lah, lo kan lambat,"
"Seenaknya aja lo kalo ngomong."
"Oke gini aja, siapa yg duluan sampe nanti foto depan rumah dan nanti kan bisa tau waktunya."
"Oke kalo gitu. Siap ya? 1, 2, 3!"
Keduanya berlari menuju rumah masing-masing. Perdebatan selalu terjadi setiap harinya karena memperebutkan siapa yang akan sampai duluan.
Klakson motor terdengar, Ericha teriak dengan lantang. Ya, dirinya hampir tertabrak. Namun Ericha tetap acuh, ia melanjutkan kembali perjalanan menuju rumahnya.
Namun tidak semulus apa yang akan Ercha lakukan. Lelaki itu menarik tangannya. Seperti kesal dan jika Ercha ini bukan perempuan, ia pasti akan dihajar.
"Heh, lo punya mata gak?! Minta maaf atau apa. Kalo lo ketabrak siapa yang repot?!"
"Apasih ini tangan lo?"
"Kalo lo bukan perempuan, udah gue hajar lo!"
"Lo pikir gue takut?"
"Eh, kok gue gak asing ya sama muka lo? Lo satu sekolah sama gue deh, gue kenal sama lo."
"Bukan urusan lo! Permisi."
Ercha begitu acuh walau ia tau bahwa ia salah. Sebenarnya ia hendak meminta maaf tapi ia sudah terlanjur risih dengan perlakuan lelaki itu.
Sok kenal, apa-apaan tarik tangan gue? Batinnya menggerutu
Sikap acuh Ercha membuatnya kesal, namun baginya ini pengalaman baru. Pasalanya, tidak pernah ada wanita yang sebegitu acuhnya jika ia dekati.
Cewek aneh! Tapi kok dia bisa-bisanya begitu? Apa gak terpesona sama gue yang tampan ini? Coba ah gue pepet, gampang ini sih. Batinnya kesal namun ia tetap percaya diri. Ia pun kembali melajukan motornya dengan perasaan yang tak pernah ia rasakan selama ini.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Reminder ✔
Teen Fiction#LavenderWriters Project season 2 Apa perasaan lo ketika cowok paling hits disekolah suka sama lo? Apa perasaan lo ketika lo ngerasa bisa milikin apapun yang lo mau tapi ternyata lo salah? Rendra dan Ercha, dua individu yang sulit menyatu. Lain lag...