19. Berakhir

46 7 0
                                    

Reminder © Group 2

LavenderWriters Project II

PART 19 — Berakhir

Created by restianjani993

***

Ercha tak sanggup menahan semua ini, selama menunggu di depan ruang UGD iya terus menangis, menunggu dokter yang sedang menangani Ferzha keluar ditemani Ester, Shany, dan Mira mamanya Ferzha. Ia masih shok dengan kejadian yang baru ia ketahui, Ferzha menyembunyikan rahasia yang sangat besar darinya, ada rasa kecewa yang terbesit di hatinya, mengapa Ferzha menyembunyikan hal sebesar itu darinya, ya Ferzha mengidap penyakit liver dan itu tak pernah ia ketahui.

"Udah Er jangan nangis lagi, lo harus kuat, berdoa untuk kesembuhan Ferzha Er!" Ujar Shany sambil membawa Ercha ke pelukannya.

"Kenapa Ferzha nyembunyiin semua ini dari kita Shan."isak Ercha dipelukan Shany.

" Udah Er.. Udah ya lo kuat," Shany mencoba menenangkan Ercha.

Beberapa menit kemudian, dokter keluar dari ruang operasi.

"Dengan keluarga pasien?" Mira lansung menjawab.

"Saya dok, bagaimana dengan keadaan anak saya?" Mira menhampiri dokter tersebut diikuti Ester, Ercha, dan Shany.

Hening sebentar dokter tidak lansung menjawab.

"Maaf" Jeda sejenak dokter tersebut tidak lansung meneruskan perkataannya.

"Kami sudah berusaha sekuat tenaga,tapi anak anda tidak bisa diselamatkan, karena kanker yang ada sudah menyebar luas." Jelas dokter tersebut, membuat Mira menangis, dan Ercha berteriak histeris.

"GAK MUNGKIN! ITU BOHONG KAN DOK?!"

"BILANG KALAU ITU BOHONG DOK!!" teriak Ercha histeris, sambil menangis, Mira yang dipelukan Ester,melihat Ercha pun merasa iba, Shany membawa Ercha kepelukannya.

"Shan itu bohong kan? " Shany menggelengkan kelapa, ia juga sedih akan kepergian Ferzha.

Ercha lansung lari ke ruang operasi Ferzha, diikuti mira, Ester dan shany.

"Hiks... Ezaaaaa kenapa lo tega ninggalin gue?!" Isak Ercha, pada Ferzha yang sudah terbujur kaku.

"Lo becanda kan Za, lo gak mungkin ninggalin gue kan? Jangan becanda dong ini ngak lucu!" Ujar Ercha sambil memegang pipi Ferzha. Ester melihat anaknya pun merasa tidak tega.

"Udah ya sayang, Ferzha sudah tenang sayang," ujar Ester, memeluk anaknya.

"Ercha sayang, Ferzha sudah tenang, dia gak  perlu ngerasain sakit lagi." Isak Mira.

"Hiks.. Lo jahat, kenapa ninggalin gue" isak Ercha lagi, ia memeluk Ferzha.


***

Setelah pulang dari rumah sakit, Ferzha dimakamkan di pemakaman umum, Ercha tak sanggup kehilangan Ferzha.

“Sayang ikhlas kan Ezaa, dia udah tenang disana" jelas Ester di pemakaman.

"Kenapa secepat ini ma, kenapa? " isak Ercha.

"Ini udah takdir Er, apa yang bernyawa, pasti akan kembali kepada yang Maha Kuasa, kita harus ikhlas Er, agar Ferzha tenang disana" jelas Mira, Shany pun mengangguk.

Ercha mengangguk, ia harus ikhlas, agar Ferzha tenang disana. Setelah dirasa cukup lama mereka pulang dari pemakaman Ferzha, awalnya Ercha tidak mau, tapi Ester membujuk nya akhirnya ia harus rela pulang.

setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada yang Maha Kuasa, semoga kita dipertemukan lagi di alam yang sana

***

To Be Continued

[2]Reminder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang