23. Mainan Baru

39 7 0
                                    

Reminder © Group 2

LavenderWriters Project II

PART 23 — Mainan Baru

Created by MaharaniAraa__

***

akhir-akhir ini Rendra semakin gencar saja mendekati Ercha, bahkan membuat Ercha tidak bisa memahami perasaannya sendiri. Kadang dia merasa kesal pada Rendra tapi tak bisa dipungkiri hatinya sedikit menghangat karena perhatian kecil yang di berikan Rendra.

"Er, lagi mikirin apa sih" Shany datang sambil membawa makanannya.

"Gak mikirin apa-apa, kenapa mesennya lama laper tau!"

"Gue itu kenal sama lo bukan baru kemaren, lo lagi seneng ataupun sedih gue tuh tau" jelas Shany "dan sekarang pasti lo lagi mikirin Rendra jujur aja lah" lanjutnya.

"Sok tau, udah makan gih ntar keburu dingin" Ercha memakan makanannya dengan khidmat tanpa memperdulikan Shany yang menatapnya kesal.

"Awas aja kalau lo bener-bener suka sama Rendra tanpa kasi tau gue, siap-siap aja gue gorok tuh leher" ancam Shany yang tidak diperdulikan Ercha.

* * *

Ercha fikir jam istirahat kali ini dia aman dari Rendra. Tapi nyatanya, Rendra kembali mengganggunya selepas dari kantin.

"Er, pulang bareng lagi yuk!" ajak Rendra.

"Gak perlu, makasih!" tolak Ercha.

"Anjir lah! Si Rendra gercep banget deketin neng Ercha-nya" ejek Nando.

"Heh! Bungkusan Babol diem lo!" tegur Shany pada Nando.

"Galak banget sih, Shan. Jan galak-galak dong sama gue, yang ada ntar lo malah ngebet lagi" goda Nando.

"Amit amit! Tujuh turunan Ya Allah" Shany berlari mengejar Nando, meninggalkan Ercha dan Rendra di koridor.

ngapain sih Shany pake ninggalin! Lama lama mati gaya nih gue kalau gini terus batin Ercha.

"Nando sama Shany cocok yah" Rendra mencoba membuka pembicaraan.

"Gak tau"

"Kok gitu jawabnya" Rendra bingung harus bagaimana lagi pada gadisnya ini.

"Kan emang gak tau!" bela Ercha.

"Lo tuh lucu kalau lagi diem, tapi...." Rendra menggantung ucapannya.

"Tapi apa?" tanya Ercha penasaran.

"Tapi lebih lucu gue hahaha" Rendra fikir Ercha akan tertawa tapi nyatanya gadisnya itu malah menatapnya heran.

"Dasar absurd!" Ercha buru-buru meninggalkan Rendra yang masih menertawakan kebodohannya.

gue kok jadi bego gini sih? tanya Rendra pada dirinya sendiri.

* * *

Pulang sekolah Ercha menunggu jemputannya di halte seorang diri, tak lama terdengar suara motor yang mendekat. Tadinya Ercha mengira itu adalah Rendra tapi setelah laki-laki tersebut membuka helmnya Ercha tampak bingung, dia belum pernah melihat orang itu sebelumnya.

"Lo Ercha kan,?" tanya orang tersebut.

"Kalau iya kenapa? Kalau bukan juga kenapa?" ketus Ercha.

"Jangan ketus-ketus, muka lo kelewat manis buat marah-marah. kayaknya lo butuh tumpangan gimana kalau gue anter" tawar lelaki itu.

"Nge-gombal huh!" Ercha memandang orang itu dengan tatapan datar "mending sekarang lo pergi dari sini, lagipula kita gak saling kenal" lanjut Ercha.

[2]Reminder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang