31. Bingung

37 5 0
                                    

Reminder © Group 2

LavenderWriters Project II

PART 31 — Bingung

Created by clarisme28

***

"Nak, Rendra mau minuman apa? Biar bunda bikinin," tanya Ester.

"Enggak usah, Bun. Nanti juga mau keluar, enggak usah repot-repot," pungkas Rendra tersenyum lebar.

Ercha menuruni anak tangganya dengan tenang, hari yang mungkin ia habiskan untuk mimpi yang menunggunya, sirna sudah.

"Gara-gara makhluk astral, kalo dia enggak bangunin dan ngajak gue jalan pagi. Mungkin gue udah ada dimimpi," cerocosnya sebal.

"Wihhh, putri tidur udah bangun." ledek Ester pada anaknya.

"Apaan sih bun, katanya mau jalan, CEPAT!" balas juteknya dan di akhir kalimatnya penuh penekanan.

Cuaca pagi hari ini sangat cerah, mentari yang perlahan menampakkan sinarnya membuat sepasang sejoli yang dimabuk asmara merasakan udara segar.

Jalan sedari tadi tak ada percakapan diantara keduannya. Membuat Ercha, seperti mati kutu. Posisinya mungkin salah, seharusnya Rendralah yang berada didepannya, bukan dirinya yang menjadi pemandu makhluk astral ini.

"Berhenti!" ucap Ercha tegas.

"Kenapa, hm?" tanya Rendra.

"Lo, didepan." Ercha menunjuk dengan dagunya

"Oke, tak masalah peri cantik,"

Tak jauh dari tempat gadisnya tinggal  ditaman danau itu mereka menikmati pemandangan pagi yang asri nan sejuk ini. Ercha melihat sekeliling danau itu,

Kenapa kalo mau pergi kemana-mana, selalu aja di sekeliling gue banyak ginian.

"Hahh.."

"Peri cantik, kamu capek?" bisiknya pelan.

Ercha melirik Rendra penuh makna.

Sebenernya capek sih, tapi ada hati yang bikin enggak bakalan capek kalau natap dia, entah ini perasaan apa?

"Banget! Hahh.." ketus Ercha tajam.

"Tapi, dilihat-lihat lagi seger juga ya, pagi-pagi gini. Berasa hidup," lanjutnya sambil menghirupkan udara segar dalam-dalam.

Rendra mencolek lengan Ercha, "Emang peri cantik aku ini enggak hidup, hm?" tanya Rendra.

"Bukan gitu, ya beda aja sih."

"Enggak pernah keluar ya? Jadi, berasa beda kalo jalan pagi?"

"Kata siapa dirumah aja? Gue pernah kok jalan pagi sama Shany, tapi, ini kali pertama gue jalan sama cowok lagi, jadi, berasa beda, apa ini pagi yang indah?"

Rendra menunjukan dengan tangannya pada tempat duduk tak jauh dari danau, "Oh gitu? Kalo gitu, kita istirahat dulu." ujarnya tersenyum

"Kenapa harus disana?" gumamnya pelan tapi masih didengar oleh Rendra yang sadari tadi menatap gadisnya.

"Udah, ayo! Kamu capekkan, jalan terus?"

"Oke,"

"Mau kemana?" tanya Ercha sambil menyeka keringatnya

"Mau beli minuman aja, pasti hauskan?"

"Hm,"

10 menit berlalu dengan kekosongan, dia melirik kekanan dan kiri jalanan. Menatap orang-orang yang berlalu lalang. Mangikis masalalunya. Benar, Ercha masih terbelenggu dengan namanya cinta.

[2]Reminder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang