26. Ada Harapan?

40 5 0
                                    

Reminder © Group 2

LavenderWriters Project II

PART 26 — Ada Harapan?

Created by MaharaniAraa__

***

"Halo peri cantik, sendirian aja. Boleh ikut duduk gak?" Ercha tersentak menyadari jika di tempat ini ada orang lain selain dirinya.

"L...lo sejak kapan disini?" Ercha takut jika Rendra mendengar monolog nya tadi.

"Baru aja kok. Nih mau minum," Rendra berbohong takut jika Ercha-nya itu malu.

"Thanks, kok lo disini juga?"

"Bosen di sana gak ada yang menarik, ehh nyasar kesini trus ketemu deh sama makhluk tuhan paling cantik, hehe." meski kesal dengan godaan Rendra, tetap saja dia merasa gugup.

gila aja nih makhluk astral baru ngomong gitu jantung gue udah mau copot, lemah banget gue ya tuhan batin Ercha.

"Serah lo deh, btw minuman lo mana kok gak minum?" tanya Ercha sambil meminum minuman yang di berikan Rendra.

"Hari ini tanggal berapa?"

"Ngapain nanya tanggal?" tanya Ercha dengan wajah bingung.

"Yah karena, ini pertama kalinya lo perhatian sama gue,"

"Dasar makhluk astaral, aneh lo!"

"Kok aneh sih, wajar dong soalnya tiap ketemu gue lo bawaannya sensi."

"Gue sensi bukan cuman sama lo doang," ralat Ercha, Rendra menatap Ercha dalam sampai-sampai membuat Ercha salting sendiri "ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu?"

"Gini terus ya Er, jangan ketus-ketus lagi sama gue!" kata Rendra lembut.

"Tergantung kalau lo nya gak ngeselin gue gak bakal ketus!" jelas Ercha

"Sama satu lagi," Ercha menaikkan alisnya bingung "kalau bisa tiap ketemu gue lo harus senyum, soalnya senyum kan ibadah!" lanjut Rendra.

"Kenapa gue harus senyum sama lo, emang lo siapa?" tanya Ercha sarkas.

"Gue? Gue kan..."

"Hayooo kalian mojok yah disini!" ucapan Rendra terpotong oleh suara cempreng Shany yang datang bersama Nando.

"Yehh si kampret, mainnya di tempat sunyi sadar woi kalau berduaan yang ketiga setan," Nando ikut meledek Rendra dan Ercha.

"Lo setannya!" balas Rendra kesal karena dua makhluk yang menganggu kebersamaannya dengan Ercha.

"Shan, balik yuk udah malem nih!" ajak Ercha.

"Ya udah hayuk, kita balik duluan yah." pamit Shany pada dua laki-laki di hadapan mereka.

"Hati-hati yah Shan, jagain peri cantik gue!" pesan Rendra.

"Gak jelas, buruan Shan." Ercha berlalu mendahului Shany dan merekapun pulang meninggalkan Rendra dan Nando.

"Re, balik yuk gue nebeng ya!"

"Balik aja sendiri!"

"Aelahh kok lo marahnya sama gue, kan yang gangguin duluan si Shany," protes Nando.

"Terserah gue!" Rendra langsung pergi meninggalkan Nando yang terus meneriakkan namanya.

* * *

"Pagi Ercha sayang," sapa Shany tepat saat ia memasuki kelas.

"Gak usah sok iye lo, tumben banget telat tadi udah bel beruntung deh Bu Tika belum masuk,"

"Yehh macannya balik lagi padahal semalem udah jadi peri cantik," ucap Shany "ohh pantes aja udah lewat jam 12 ternyata,"  lanjutnya sambil melihat jam tangannya, seolah menyamakan Ercha dengan Cinderella.

"Dahlah Shan, ini masih pagi jadi halu nya di tunda dulu deh."

"Ohhh iya Er, gue mau nanya dong lo..." Shany tidak jadi meneruskan kata-katanya karena guru tiba-tiba masuk.

"Nanya nya tunda dulu deh, Bu Tika udah masuk tuh." kata Ercha yang di angguki oleh Shany

"Selamat pagi anak-anak, jadi hari ini Ibu akan mengadakan kuis!" kata-kata Bu Tika langsung membuat heboh seisi kelas tapi, tidak ada yang berani protes karena tidak ingin mendengar ceramah di pagi hari. Akhirnya dengan pasrah mereka mengerjakan kuis itu beruntunglah bagi mereka yang tadi malam belajar.

* * *

"Busett, Bu Tika buat soalnya niat banget nyiksa gue. gak tau apa kalau otak cantik Shany ini gak bisa di giniin," kata Shany mendramatis setelah mereka berada di kantin.

"Lebay lo, orang yang ngumpul pertama kan lo ogeb,"

"Nahh justru karena itu, gue udah gak tau mau nulis apaan makanya gue kumpulin aja," jawab Shany sekenanya. Di saat mereka asik berbincang tiba-tiba kantin yang tadinya cukup sunyi menjadi ramai.

"Alay banget sih mereka, kayak baru ngeliat cogan modelan Rendra cs gitu. Gini yah Er, andai aja dunia kita ini dunia komik kayak Drakor yang kita tonton waktu itu gue yakin pasti tuh cewek-cewek pada mimisan ngeliat calon pacar lo sama temen-temenya lewat." jelas Shany panjang lebar.

"Calon pacar?" Ercha mengulang kata-kata Shany .

"Iya Rendra kan calon pacar lo." jawab Shany mantap.

"Ngomong lagi gue tampol beneran lo Shan," ancam Ercha yang membuat Shany menaikkan tangannya membentuk tanda peace.

"Hai peri cantik, kangen gak sama gue?" sapa Rendra yang tiba-tiba sudah ada di meja mereka.

"Hai Re, peri cantik lo udah balik jadi macan sejak pagi," bukan Ercha yang menjawab melainkan Shany.

"Hahaha, bisa aja lo Shan. Ohh ya Er, pulang sekolah nanti gue mau ngomong sama lo," tanya Rendra pada Ercha

"Gak bisa gue ada janji sama Shany," Ercha tidak berbohong dia dan Shany berencana ke toko buku pulang sekolah nanti.

"Gak apa-apa Er, lo pergi aja dulu sama Rendra ke toko bukunya bisa kapan-kapan!" kata Shany seolah mengerti keadaan.

"Gimana Er?" Rendra berharap semoga Ercha setuju.

"Oke tapi gak lama!" jawab Ercha akhirnya.

"Oke deh thanks ya, pulangnya bareng gue aja!"

"Terserah lo deh. Shan, ke kelas yuk udah mau bel!" setelah Ercha dan Shany kembali ke kelas Rendra mendapat berbagai macam godaan dan ejekan dari teman-temannya, karena sekian lama akhirnya bukan Rendra yang dikejar-kejar tapi justru dialah yang mengejar Ercha, peri cantik sekaligus macan cantik-nya.

"gue yakin sedikit demi sedikit gue bisa bikin lo yakin dan mau buka hati lo buat gue Er, harapan itu sekarang ada malah bertambah besar dari sebelumnya" batin Rendra.

* * *

Perjuangan yang dilakukan dengan tulus pasti akan membuahkan hasil yang indah meski tak secepat pergerakan cahaya.

To Be Continued

[2]Reminder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang