03. Makhluk Astral

128 14 2
                                    

Reminder © Group 2

LavenderWriters Project II

PART 03 - Makhluk Astral

Created by Group 2
pnrizka_ restianjani993 yunitaayulest4 MaharaniAraa__ clarisme28

***

"Bun, Ercha kerumah Shany dulu boleh?" tanya Ercha pada Ester

"Lho, kamu kan baru pulang nonton bioskop sama Shany sekarang mau kerumah Shany?" tanya Ester penuh tanya karena heran akan putri semata wayangnya itu.

"Ada tugas dadakan, Bundaku sayang. Tadi guru rapat jadi pulang. Maaf Ercha ga izin kalo ke bioskop. Ini ada pesan dari grup katanya ada tugas, jadi mau kerjain bareng Shany." Jelas Ercha pada Ester

"Yasudah makan dulu,ya?"

"Aku masih kenyang, Bunda. Nanti deh kalo laper aku beli nasi goreng depan komplek. Aku berangkat ya" pamit Ercha pada Ester. Ia kemudian mengambil sepeda gunung kesayangannya itu yang ada di garasi.

Sebelum ia kerumah Shany, ia mampir ke sebuah mini market yang ada dikomplek. Rasanya kurang jika belajar tidak ditemani camilan.

Saat hendak mengambil camilan yang ia pilih, ia ditabrak oleh seseorang yang terlihat seperti kebingungan.

"Punya mata ga sih main tabrak aja!" ketus Ercha pada pemuda itu

"Eh maaf mbak," wajahnya terlihat familiar "Ercha?" pemuda itu dengan jelas memanggil namanya. Ercha sontak kaget ternyata pemuda itu adalah Rendra

Kenapa harus makhluk astral ini sih?! Batinnya kesal

Tanpa menggubris respon Rendra, Ercha bergegas meninggalkannya dan menuju kasir. Karena jika ia ladeni akan jadi perdebatan yang mengganggu kenyamanan minimarket.

Setelah selesai Ercha membayar, ia memasukan camilannya kedalam tas. Ternyata Rendra mengikuti Ercha dan membuat dirinya merasa risih.

"Ada yang boleh dibantu?" goda Rendra dengan menawarkan bantuan

Ercha begitu risih, merasa dirinya dihantui makhluk astral.

"HEH MAKHLUK ASTRAL, MAU LO APASIH?!"

Rendra sontak terkejut atas repon dari Ercha pasalnya ini untuk pertama kalinya ia bertemu perempuan dengan respon seperti ini.

Gue di notice sih, tapi dibilang makhluk astral? Sabar Ren sabar lo bisa pasti buat luluh ini macan. Gumam Rendra dalam hati.

"Dibantuin gak mau." jelas Rendra dengan pasrah

"Siapa yang butuh bantuan lo? Gue tau lo cowok populer di sekolah. Rumor tentang lo dimana-mana. Cewek-cewek di sekolah terpesona sama rupa lo. Jangan pikir dengan lo begitu, lo bisa dapetin apa yang lo mau. Gak usah ganggu gue lagi, gue gak tertarik sama lo. Soal yang lo tabrak gue, gue minta maaf. Gue risih, tolong jangan ganggu!" Jelas Ercha, membuat Rendra tertohok dengan perkataannya.

Selama ini dia tau rumor gue? Sebegitu bodo amatnya ya dia? Dia gak tertarik, tapi gue malah tertarik. Ya Tuhan cobaan macam apa ini? Batinnya bertanya-tanya

Ercha tak mempedulikan keberadaan Rendra. Ia mulai mengayuh sepedanya dan bergegas menuju rumah Shany.

"Buang-buang waktu" ketus Ercha yang begitu kesal

Jarak mini market dan rumah Shany tidak begitu jauh. Sampailah ia di rumah Shany. Ia memencet bel yang ada pada tembok gerbang. Tak lama setelah itu Shany membukakan pintu gerbangnya.

"Lama banget lo, kemana dulu? Gak nyasar kan?" tanya Shany pada Ercha

"Apa-apaan nyasar? Gue dari mini market Shan, beli cemilan" jelas Ercha

"Disini banyak kali cemilan."

"Gue kan tamu yang baik jadi tidak mau merepotkan"

"Lawak lo sialan, biasanya ngerepotin" jelas Shany, Ercha hanya tertawa

"Eh bentar, lo abis berantem sama siapa?" tanya Shany sontak membuat Ercha terkejut

"Ketemu makhluk astral." ucap Ercha singkat

"Hah? Siapa?" tanya Shany penasaran. Sebenarnya Shany paham hanya saja ia pura-pura.

"Ini gue gak bakal disuruh masuk?" Ercha mengalihkan pembicaraan

"Astaga lupa hahaha"

***

Rendra terlihat sedang menunggu seseorang, ia duduk di taman dan ditemani perasaan yang kian tak menentu.

"Kok gue kepikiran sama cewek tadi ya? Er, kok gue makin tertarik sama lo?" ia berbicara pada dirinya

Tak lama seorang pemuda menghampiri ternyata Nando, teman basketnya.

"Lo lagi galau atau gimana? Tumben disini, lagian orang kaya lo kok bisa-bisanya galau hahaha" ledek Nando pada Rendra

"Heh lo bego atau gimana? Taman ini kan deket lapang basket. Hari ini mau latihan kalo gue suruh kumpul di cafe kejauhan." Jelas Rendra sekaligus ia mengalihkan pembicaraan.

"Halah anying alibi sekali anda hahaha"

Ternyata gak semua hal bisa didapatkan sesuai yang gue mau. Mungkin ini cara Tuhan biar gue sadar, kalo gue ini masih banyak kurangnya dan harus lebih berusaha. Er, lo terlalu teka-teki. Batin Rendra

***

To Be Continued

[2]Reminder ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang