Part 20

611 22 0
                                    

Pagi ini anya dan kevin sudah berada di sekitaran halaman sekolah, kevin yang masih sibuk memarkirkan motornya sedangkan anya yang masih sibuk merapikan rambutnya yang sedikit acak acakan karena tiupan angin.

"Kevin liat deh rambut anya kaya singa ya" tanya anya yang masih sibuk menyisir rambutnya dengan jari tangan nya.

"Iya" ketus kevin.

Jawaban kevin barusan membuat anya jadi makin gak pede dengan rambut yang berantakan dan mirip kaya singa menurutnya.

"Terus anya harus gimana? Mana ni rambut kusut banget lagi masa iya harus ganti shampoo" keluh anya.

"Jadi duta shampoo lain? Whahahah" ledek kevin menuruti gaya iklan shampoo yang ada di tv.

"Apaan si gak jelas banget dah"

"Ya abis nya lu rempong masa iya gegara rambut berantakan dikit aja Langsung heboh"

"Ya kan gue gak pede"

"Yaudah sini gue rapihin"

Kevin pun membantu anya untuk merapihkan rambut anya yang sedikit berantakan. Ketika kevin merapihkan rambut nya anya hanya diam mematung dengan perasaan yang gugup dan malu karena banyak orang yang melihat kejadian itu bahkan ada dari mereka yang secara terang terangan berkata sosweet pada mereka, tapi kevin sendiri menanggapi nya sangat santai tidak ingin ambil pusing dengan apa yang mereka katakan tentang dirinya.

"Udah rapih ayo masuk kelas" ajak kevin menggenggam tangan anya.

****

Kevin dan anya pun berjalan beriringan dan sepanjang mereka berjalan tidak pernah surut dari pandangan orang orang yang melihat mereka dengan berbagai tatapan.

Hingga tiba di kolidor anya dan kevin melihat reza, dinda dan teman teman yang lain nya yang berada di atas tangga dan kini mereka sedang memandang kearah anya dan kevin.

Namun baik anya ataupun kevin sama sekali tidak peduli dan terus berjalan menaiki anak tangga satu per satu sampai tiba mereka berpapasan dengan reza dan dinda, anya sangat meyakini jika mereka berdua akan mengganggu nya lagi.

"Ada yang baru jadian pajak jadian nya dong" goda reza yang di angguki oleh teman teman yang lainnya.

"Kemarin kevin udah traktir gue sama anak anak di kantin,ya gak kevin?" balas adit teman nya reza.

Kevin pun mencoba menahan tawa begitu juga dengan anya, niat reza yang ingin mempermalukan lagi anya dan kevin justru gagal karena adit teman nya ini yang polos dan sedikit bego.

"Oonn lu ngapain pake ngomong gitu segala" ucap salah satu teman reza yang lain yang mentoyorkan kepala adit.

"Emang benarkan si kevin traktir gue sama anak anak"

Semua teman teman reza termasuk reza dan dinda hanya bisa pasrah menahan malu pasalnya adit terlalu jujur dan niat mereka mengejek anya dan kevin mereka urungkan karena terlanjur malu.

"Gak usah jujur juga kampret" bisik dinda gemas namun masih bisa di dengar oleh anya dan kevin.

Sedangkan adit dia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal kelihatan dia masih belum mengerti kesalahan apa yang dilakukan hingga teman teman nya marah padanya.

Tidak ingin memperdulikan mereka, anya dan kevin pun berlalu untuk menuju kelas mereka.

Keadaan kelas saat ini lumayan ramai mungkin hanya beberapa orang saja yang belum datang. Anya pun pergi ke bangkunya yang sudah ada dea disana.

"Pagi dea" sapa anya dengan senyum termanisnya.

Namun dea tidak sama sekali menggubris sapaan dari anya dia hanya diam saja dengan tangan yang sibuk mengotak atik ponsel dan pandangan yang masih sibuk dengan ponsel kesayangan nya.

MOVE ON. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang