Part 30

539 17 0
                                    

"kenapa kevin gak pernah ngomong sama anya?"

"Karena dia gak mau bikin lu khawatir, dia juga sangat terpukul dengan penyakit nya saat ini karena dia pikir dia gak bisa jagain lu lagi" jelas aldi yang juga ikut menitikan air mata.

****

                                                            ~Kevin

Pagi ini kevin sudah siap dengan seragam sekolah, tapi tiba tiba kepala nya mendadak sakit seperti ditusuk oleh seribu pisau.

Kevin sangat kesakitan bahkan dia meminta tolong kepada siapa saja yang mendengar teriakan nya.

"Kenapa lu?" tanya aldi, kakak kevin ketika aldi sampai di kamar kevin karena teriakan kevin terdengar sampai ke kamar nya.

"Kepala gue sakit banget" ringis kevin sembari memegang kepalanya dengan kedua tangan nya.

"Muka lu juga pucat gitu, yaudah jangan sekolah istirahat aja sana nanti gue panggil ibu dulu"

Aldi pun membaringkan kevin di tempat tidurnya, kemudian dia pergi menghampiri ibunya yang sedang ada di halaman belakang bersama ayah dan rio adik kecil nya.

Di tempat yang berbeda kevin masih meringis kesakitan, dia terus menerus memegang bahkan menjambak jambak rambut nya.

Tiba tiba suara panggilan telpon masuk ponsel nya yang dia simpan di saku celana,  terlihat nama 'anya😾💛' kemudian kevin langsung mengangkatnya.

"Hallo masih dimana? Jadi gak jemput anya siang nih" suara dari sebrang dengan nada kesal.

Kevin sampai lupa dia harus menjemput anya, tapi bagaimana lagi jika bukan karena sakit di kepalanya dia pasti akan menjemput anya.Apalagi dengan kondisi nya saat ini, kevin tidak mau membuat anya khawatir.

"Maaf kayak nya bisa" jawab lemas karena menahan ringisan nya agar tidak di dengar anya.

"Kamu sakit? kok suaranya serak gitu sih" tanya anya penasaran yang berhasil membuat kevin berpikir mencari alasan yang tepat agar anya tidak tau bahwa dirinya sedang sakit.

"Aku baru bangun tidur semalem gadang jadi maaf ya gak bisa jemput kamu" bohong kevin, kemudian langsung mematikan sambungan telpon nya sepihak.

Setelah itu kevin melempar ponsel nya kesembarang tempat dan terus memegangi kepalanya yang tak kunjung baik.

Disisi lain kevin juga memikirkan anya dia tau betul anya pasti marah padanya,karena tidak jadi menjemputnya dan ini sudah hampir bel masuk.  Kevin bisa pastikan anya pasti terlambat.

"Maafin gue nya,  awwww!" gumam kevin ketika membayangkan wajah kesal anya, dan setelah itu rasa sakit di kepalanya semakin menjadi hingga beberapa kali kevin menjambak rambut nya.

Tiba tiba ketika kevin sedang meringgis kesakitan, pintu kamar nya terbuka dan didapatinya adalah ibu kevin yang sangat panik ketika mendengar kevin sakit dari aldi, ayah kevin dengan ekspresi kalem tapi juga terlihat khawatir dan rio dengan wajah datar seperti tidak mengerti apa yang terjadi.

"Kamu kenapa vin?" ucap ibunya penuh kekhawatiran, terlebih melihat anak nya yang terus menerus menjambak jambak rambut nya.

"Kepala kevin, awww sakit bu" jawab kevin di sela sela ringisan nya.

"Yaudah ayah telpon dulu dokter angga ahli saraf kesini ya" usul ayah kevin yang di angguki ibunya.

"Kakak kepala kakak sakit ya sini rio pijitin" ujar rio adik kecil kevin yang naik keatas kasur nya, kemudian jemari kecil rio memijat jidat kevin.

Pijatan rio sama sekali tidak mengurangi rasa sakit nya, tapi kevin bisa tersenyum disela sela ringisannya karena melihat wajah polos rio yang terlihat khawatir melihat keadaan nya sekarang.

****

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya dokter angga sudah sampai dirumah kevin dan langsung memeriksa kevin saat itu juga.

Setelah di periksa kurang dari 10 menit dokter angga terlihat murung, yang membuat semua orang rumah menjadi penasaran dengan hasil pemeriksaan nya termasuk kevin.

"Kenapa dengan kevin dok?" tanya ibu kevin antusias.

"Bisa kita bicara di luar?" tanya dokter itu pada ayah dan ibu nya kevin.

"Gak usah dok,disini aja gak papa kok" timpal kevin pada dokter itu.

Akhirnya setelah berpikir sejenak,dokter angga pun memberikan hasil pemeriksaan nya tadi.

"Kevin menderita kanker tumor otak di kepala nya dan itu lah yang menyebabkan kepalanya terasa sakit" jelas dokter angga.

Kalian tau seperti apa perasaan kevin sekarang, dia seperti saja baru disambar oleh petir di siang bolong. Rasa nya ini seperti mimpi buruk.

"Bukan nya kanker bisa bikin mati ya, dok? " tanya rio polos yang sedari tadi mendengar pembicaraan antara dokter dab orang tua nya.

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan anak kecil itu, bahkan dokter itu sendiri. Sedangkan ibu kevin hanya bisa memeluk suami nya karena tak kuasa harus menerima kenyataan jika putra nya harus merasakan penyakit yang sangat ditakuti banyak orang.

"Yaudah saya permisi pamit dulu" pamit dokter angga yang memecahkan keheningan, yang kemudian di antar keluar oleh aldi.

Ingin rasa nya kevin menangis seperti mereka, tapi sebisa mungkin kevin menyembunyikan air mata nya karena bagaimana pun dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang tua nya apalagi rio adik nya.

"Kamu gak usah takut nak, ayah janji akan carikan dokter terbaik jika perlu kita berobat keluar" ucap ayah kevib dengan semangat nya yang kemudian mengecup kening kevin.

"Iya, ibu percaya kamu bisa sembuh kamu anak kuat" tambah ibu kevin di sela sela tangisan nya.

"Iya, kakak harus sembuh kakak gak boleh meninggal kalo kakak meninggal kakak cantik nya sedih" timpal rio polos, Kakak cantik yang rio maksud adalah anya.

Kevin jadi mencerna ucapan rio barusan, bagaimana jika dia meninggal? Siapa yang akan menjaga anya? Batin kevin terus menerus memikirkan tentang anya.

Bahkan disaat dirinya sedang seperti ini, dia masih memikirkan tentang gadisnya yang sangat dia cintai. Dia takut penyakitnya ini bisa memisahkan dia dengan anya.

"Kakak kevin gak bakal meninggal kan tadi ayah udah bilang ayah bakal cari dokter terbaik" ucap ibu nya kevin memberi pengertian pada anak bungsu nya ini.

"Yaudah ayah cepetan cari dokter nya!" suruh rio pada ayah nya.

"Heh cebong gue yang sakit kenapa lu yang rusuh" timpal kevin untuk menyembuyikan rasa sakit nya.

"Rio gak mau kehilangan Aa" ujar rio polos bahkan saking polos nya kevin sampai ingin mencubit pipi nya.

Sekarang rio ini baru berumur 6 tahun tapi ucapan sama tingkah laku nya udah kayak anak anak umur 11an, ngomong nya pinter banget sampai sampai kalo kevin debat dengan adik nya ini bisa kalah kecin.

"Gue gak bakal ninggalin lu" jawab kevin yang sekarang mengacak ngacak puncak kepala rio.

"Janji?" rio, yang mengacungkan jari kelingking nya pada kevin, kemudian disambut oleh jari kelingking kevin yang lebih besar darinya"Iya gue janji".





#####


Maaf maaf aja nih kalo dalam penulisan banyak yang typo:v.





MOVE ON. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang