~♥~Happy reading~♥~
"Lu yang sabar ya nya" ujar reza yang ngusap ngusap puncak kepala anya, berusaha memberikan semangat pada sahabat sekaligus mantan kekasihnya ini.
Anya pun hanya membalasnya dengan senyuman sekilas, kemudian dia menatap semua orang yang ada disini. Mulai dari tante ana, nenek paman, bibi, kak aldi, rio, juga ayah nya yang merasa kehilangan dengan air mata mereka yang tak kunjung berhenti.
Untuk kali ini, anya sengaja tidak menitikan air mata seperti mereka. Karena dia tidak mau membuat semua orang yang ada disini lebih terpukul, oleh karena itu mau tidak mau di harus bisa terlihat tegar dihadapan semua orang meskipun sebenarnya anya adalah orang yang paling rapuh ketika mengetahui kevin sudah tidak ada.
Flashback on!!!.
Belum selesai dengan masalah jasmine, kini keluarga ini harus mengahadapi masalah lain yaitu mengenai kevin.
Beberapa jam yang lalu dokter bule yang menangani kevin selama ini menjelaskan tentang keadaan kevin yang tak memungkinkan untuk bisa sembuh dari penyakitnya ini.
"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun tuhan berkehendak lain dan dengan terpaksa kami menyatakan kevin sudah tidak ada" jelas dokter itu dengan raut wajah murung juga tertunduk.
Gegggg!!!
Rasanya bagaikan disambar petir disiang bolong, anya sudah tidak tau apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus menangis meronta ronta seperti semua orang yang ada disini? Atau meyakinkan dokter bule itu agar bisa sekali lagi berusaha untuk kesembuhan kevin. Anya benar benar bingung dan tidak tau harus apa?.
"Dokter harus bertanggung jawab atas kelalayan perawat disini karena perawat itu kevin jadi kembali memburuk" protes hendra ayah anya.
"Mengenai masalah perawat itu kami atas nama rumah sakit meminta maaf yang sebesar besar nya dan kami pastikan perawat itu akan dihukum dengan hukuman yang setimpal"
"Tapi mengenai kondisi kevin, saya sudah mengambil keputusan jika sore nanti semua alat alat yang terpasang di tubuh kevin harus kami lepas." tambah dokter itu, dan kini kami menunggu dia untuk meneruskan ucapan nya itu.
" kami berpikir kevin sudah tidak ada hanya saja karena alat medis yang menempel ditubuhnya yang membuat nya terlihat masih hidup"
Ucap dokter itu, yang kemudian berlalu meninggalkan mereka yang masih terisak dengan tangisan mereka.
"Nanti malam kita pulang ke indonesia, kamu urus semua nya"perintah ayah kevin kepada kak aldi.
Dan kak aldi pun hanya mengangguki perintah dari ayah nya ini.
"Kevinnnn bu Hiks...Hiks" Adu ana, pada ibu mertua nya.
Mereka berdua pun saling berpelukan untuk menguatkan satu sama lain, karena tidak bisa mereka pungkiri kevin adalah salah satu anak maupun cucu kesayangan di keluarga mereka.
Flashback off.
"Mau kemana?" tanya reza pada anya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON.
Ficțiune adolescențiMelupakan seseorang yang sudah memberikan segores kenangan indah sudah tentu sulit untuk dilupakan, begitu pun dengan anya seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang harus melupakan cinta pertamanya selama kurang lebih 2 tahun ini karena mung...