~♥~HAPPY READING~♥~
📌Jangan lupa taburi☆☆☆📌
"Gimana kabar lu setelah putus dari dinda?" tanya anya pada reza yang kini sedang berbincang bincang hangat setelah sekian lamanya.
"Ya gitu deh" jawab reza menaik turunkan alisnya, dan tersenyum menggoda.
"Gitu apa? Gak jelas"
"Gue niat nya mau lamar dia nya, takut diduluin sama orang" reza,setengah berbisik.
"Oh ya? Lu mau lamar siapa, kok gak bilang bilang gue sih? Siapa cewek nya?" ujar anya sedikit berteriak dan membuat semua orang disana langsung melihat kearah mereka, dan mereka pun menjadi pusat perhatian.
"Issttt bisa gak sih kalo ngomong kecilin volume nya!" cerca reza.
"Ya maaf, btw lu belum jawab pertanyaan gue mau lamar siapa sih lu?"
"Anak gadis lah, ya kali gue malar anak onta!"
"Haha ya juga sih" tawa anya terlihat bahagia.
Semua orang yang melihat hal itu merasakan kebahagian, setelah sekian lama anya termenung dan hanya menangis akhirnya dia pun bisa juga tertawa bahagia.
"Lagi ngomongin apa sih kok sampe ketawa tawa gitu?" tanya ayah anya, yang langsung menghampiri mereka dan duduk bersama.
"He'em ibu liat keliatan nya seru banget" timpal ibu kevin yang juga ikut bergabung.
"Eh ayah ibu, ini nih kata reza dia tuh mau ngelamar anak gadis katanya tapi dari kalangan onta gitu Hahah!" jawab anya sekenanya, dan reza pun berusaha membekap mulut anya karena malu.
"Ishhh apaan sih lu nya! Eh om tante jangan didengerin omongan anya ya, masa iya reza ganteng gini mau lamar anak onta" bela reza.
Anya dan para orang tua pun hanya terkekeh melihat wajah reza yang sudah memerah karena malu.
Ketika mereka sedang asik tertawa, tiba tiba segerombolan orang dari kalangan kepolisian juga beberapa perawat memasuki ruangan kevin dengan tergesa gesa yang membuat semua orang yang ada disana langsung berdiri dengan ekspresi bingung sebenarnya siapa mereka? Dan kenapa mereka pergi ke ruangan kevin? Dan masih banyak pertanyaan yang mengitari pikiran mereka.
"Silahkan kalian periksa cctv itu" suara ayah kevin seperti memerintah kepada mereka, dan langsung diangguki oleh para polisi dan pengurus rumah sakit itu.
"Ada apa ini?" tanya nenek.
"Kenapa om?"
"Siapa mereka?"
Pertanyaan mereka pada satu orang yang tadi memerintah para polisi untuk masuk keruangan kevin, yang tidak lain ayah kevin sendiri.
"Nanti saya jelaskan setelah semua nya beres, oke?" jawabnya, dan kemudian mengikuti mereka untuk masuk keruangan itu.
Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya mereka pun keluar dari ruangan itu. Dan setelah itu mata semua orang tertuju pada ayah kevin yang sudah nampak murka, terlihat dari ekspresi wajah nya yang terlihat seperti menahan amarah.
"Panggil perawat itu cepat!" titah ayah kevin, pada pihak rumah rumah sakit dengan sedikit berteriak.
"Baik lah" jawab mereka.
Semua orang pun masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa ayah kevin semarah itu? Dan siapa perawat yang dia maksud?.
"Kamu kenapa?" tanya ana pada suaminya, khawatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON.
Fiksi RemajaMelupakan seseorang yang sudah memberikan segores kenangan indah sudah tentu sulit untuk dilupakan, begitu pun dengan anya seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang harus melupakan cinta pertamanya selama kurang lebih 2 tahun ini karena mung...