Part 32

489 18 0
                                    

Sore ini kevin sedang siap siap dengan beberapa keperluan nya untuk pengobatan nya ke amerika, Karena subuh nanti pesawatnya akan berangkat.

Ketika kevin asik dengan aktivitas nya, tiba tiba aldi kakaknya kevin berdiri di ambang pintu dengan napas yang ngos ngosan sepertinya dia habis lari.

"Vin ada si anya tuh diluar sama temen nya" ujar aldi dengan napas yang masih belum beraturan.

"Serius lu?" tanya kevin kaget.

"Serius"

Dengan terburu buru kevin langsung menuruni anak tangga dan berlari kecil menuju pintu utama dengan aldi yang berada di belakang nya.

Kevin pun mengintip anya dan dea melalui celah celah jendela dan ternyata benar anya sekarang ada didepan rumah nya.

"Ish samperin sono kasian tau anak orang!" seru aldi yang mendorong tubuh kevin untuk segera membukakan pintu.

"Gue gak bisa" jawab kevin lemah.

"Kasian dia pasti khawatir sama lu, sekalian sebagai pertemuan terakhir kalian"

"Gue gak bisa"

"Lu bisa!"

"Gue gak bisa, gue mohon sama lu samperin anya bilangin sama dia kalo gue gak ada atau terserah lah, gue mohon"

Melihat ekspresi kevin yang sangat sulit di artikan antara takut dan sedikit memelas, aldi sebagai kakak nya tidak tega mdlihat adiknya seperti itu karena dia tau apa yang sedang dirasakan adiknya sekarang.

"Yaudah iya gue samperin tuh si anya" ujar aldi sembari berjalan menuju pintu untuk menemui anya.

Kevin hanya melihat dari jarak mungkin 2 meter, dia hanya memperhatikan aldi yang sedang sibuk berbincang dengan anya dan setelah itu aldi kembali menutup pintunya.

"Gimana?" tanya kevin pada aldi,penasaran.

"Udah gue bilangin lu gak ada, kenapa sih lu gak coba jujur aja kasian tau tuh cewek lu" jawab aldi.

Kevin tak menghiraukan ucapan aldi barusan, dia terus berjalan menaiki anak tangga untuk pergi ke kamar nya. Setelah itu kevin berjalan menuju jendela kamar dan membuka tirainya, dia bisa melihat jelas anya yang terus memandang rumah nya dengan ekspresi sedih nya. Jujur saat itu kevin merasa jadi manusia paling jahat karena telah gagal menjaga anya.

"AGHHHHH ANJ*NG!!!!" teriak kevin frustasi dengan membanting benda benda yang dekat dengan nya.

Teriakan dan bantingan serta suara kaca yang terdengar sangat jelas membuat aldi panik dan langsung menuju arah suara itu, dia berlari menuju kamar adiknya.

"Kevin?!" teriak aldi tak percaya.

Melihat kevin yang duduk tersandar di lemari nya dengan tangan yang berlumuran darah akibat benda yang dipecahkan nya serta mata nya yang sedikit berair.

"Lu kenapa? Mau mati lu?!" tanya aldi sekali lagi karena kevin tak kunjung menjawab.

"Ya, gue mau mati! Sebentar lagi gue mati karena penyakit gue ini!" jawab kevin sedikit berteriak.

"Lu nyerah karena penyakit lu ini?Haha pengecut lu!"

"Ya, gue emang pengecut! Gue emang pengecut seperti yang lu bilang, gue udah gagal jadi anak! Gue cuma bisa bikin ibu, ayah, sedih".

"Gue gagal jadi adik lu, gue gagal jadi adik kebanggan lu! Gue gak bisa jadi abang buat si rio"

Beberapa saat kevin terdiam, untuk mengatur napas nya yang tak beraturan.

"Dan gue juga gagal jaga cewek yang sangat gue sayang! Gue gagal jaga dia..."

Belum sempat kevin melanjutkan perkataan nya tiba tiba aldi langsung memeluknya, dan menguatkan adik satu satunya itu.

Setelah itu, kevin tidak bisa menahan air matanya. Terlihat lemah, namun bagaimana lagi? keadaan lah yang memaksa nya untuk tetap tegar meskipun sebenarnya dia tidak bisa.Dan sekarang ada aldi kakaknya dia bisa mencurahkan rasa sakit hatinya pada pundak kekar kakaknya ini.

"Gue gagal jagain dia kak" lirih kevin serak dan hampir tidak terdengar.

"Lu gak gagal dan gue yakin ini semua bukan kemauan lu, makanya lu harus sembuh buat kita semua dan buat anya cewek lu" jawab aldi yang terus menepuk pundak kevin yang sesikit bergetar Karena kevin masih menangis.

Kevin pun melepaskan pelukan nya dan menatap aldi dalam, dia menatap mata aldi yang berkaca kaca sama sepertinya mungkin karena habis menangis seperti yang di lakukan kevin.

"Ya,lu bener gue harus sembuh demi kalian" ucap kevin penuh keyakinan.

"Ini baru adik gue"aldi,yang kembali menepuk pundak kevin sembari berusaha memberinya kekuatan.

****

Pagi ini kevin dan seluruh keluarganya telah berkemas untuk pergi kebandara karena dua jam lagi pesawat akan segera berangkat.

"Kamu kenapa?" tanya seseorang dari belakang.

"Gak kenapa napa kok bu" jawab kevin pada ibu nya yang kini ikut duduk disebalahnya.

"Pasti lagi mikirin anya ya?"

Kevin pun hanya mengangguk sebagai jawaban, karena sedari tadi dia memang sedang memikirkan gadis itu.

Berat rasanya jika harus pergi dengan waktu yang lumayan lama tanpa berpamitan terlebih dahulu padanya.Namun apa boleh buat? Kevin tidak bisa jika harus memberitahukan kondisinya sekarang pada anya. Dia takut anya jadi sedih dan dia paling benci melihat anya sedih apalagi karena ulahnya.

"Kenapa kamu gak coba ngomong aja sama dia?"

"Kevin gak bisa bu" jawab kevin pelan dan lemas.

"Kenapa?"

"Kevin gak bisa bayangin ekspresi dan perasaan anya jika tau keadaan kevin yang sebenarnya" jawab kevin, kemudian kevin menundukan kepalanya untuk menyembunyikan raut sedihnya dari ibunya.

"Ibu percaya kamu kuat, kamu bisa sembuh" ujar ibu menguatkan.

Kevin pun memeluk ibunya erat begitu juga dengan ibunya yang memeluk kevin erat penuh cinta.

Sampai tak terasa tiba tiba air matanya menetes, jika tuhan berkehendak dia ingin penyakit yang diderita anak nya ini dipindahkan padanya. Dia tidak tega jika harus melihat anaknya menahan rasa sakit dan harus kehilangan masa depan nya.

"Jangan nangis" ujar kevin,ketika pelukan nya dilepaskan dan langsung mengusap air mata yang sudah membasahi pipi ibunya ini.

"Ibu tau kan kevin gak suka liat ibu nangis?" terusnya lagi yang di angguki ibunya.

"Iya, ibu jangan nangis Aa kevin kan kuat. Kayak Iron Man. Iyakan A?" timpal rio yang entah sejak kapan dia ada di antara kevin dan ibunya.

"Iyalah Aa kan iron man, masa Aa harus kalah sama penyakit yang cetek kayak gini" jawab kevin dengan gaya so kuat dan penuh percaya diri.

"Kalo gitu Aa jangan nangis ya kalo nanti di sana Aa disuntik sama suster"

Mendengar ucapan rio yang sedikit meledek semua orang yang ada disana termasuk ayah dan aldi yang baru saja ada di datang langsung terkekeh, karena memang sejak kecil kevin paling takut jika harus berhadapan dengan jarum suntik.

"Kak kevin gak bakalan takut disuntik kan yang nyuntik nya bule" Aldi, yang ikut ikutan meledek kevin.

Dan lagi lagi semua orang kembali tertawa riang, kecuali kevin yang merasa dirinya sedang dipojokan saat ini.

"Udah ah gak cape apa ngeledek gue mulu? Ayo berangkat bentar lagi pesawat berangkat" kevin, yang kemudian berlalu meninggalkan mereka yang masih terkekeh untuk mengambil koper bawaan nya yang dia letakan di kamarnya untuk dia bawa kedalam mobilnya.

MOVE ON. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang