01. Good Morning

3.8K 407 43
                                    

Yeji memutar badannya di depan cermin besar yang ada di kamarnya.

Perfect!

Seperti biasa, Yejira Marsha Abigail selalu cantik dan modis. Seragam sekolah yang di buat pas dengan badannya, sepatu keds putih yang selalu bersih, rambut panjang yang di gelung asal tapi terlihat apik, dan tas punggung yang menggantung di punggungnya.

Setelah puas dengan penampilannya, cewek bertubuh tinggi itu turun ke bawah untuk sarapan. Dan seperti biasa, sudah ada Soobin yang sedang menikmati sarapan sambil berbincang dengan papa Yeji, Jaebum Bagaskara.

"Pagi, ma." Yeji mencium pipi mamanya, —mariana seulgi yang sedang mengoleskan selai nanas diatas roti.

"Pagi juga sayang." balas mama Seulgi.

"Pagi, pa." Yeji melakukan hal yang sama pada papanya. Setelah itu duduk di sebelah Soobin yang sedang sibuk menatapnya.

"Apa lo? terpesona sama gue?" sembur Yeji tanpa melirik ke arah cowok di sebelahnya.

"Ji, rok lu kependekan."

Oh iya, Yeji harusnya ingat kalau temen deketnya ini seorang Ketua Osis yang menjunjung tinggi peraturan sekolah.

Pasal 12 ayat 3 ; panjang rok siswi minimal 5cm di bawah lutut.

"Soobin, lo tiap hari ketemu sama gue kan? Emang selama ini lo pernah lihat gue pake rok sepanjang itu? Enggak kan?" jawab yeji.

Berteman dengan seorang ketua osis memang nggak ngebuat Yeji jadi siswi yang patuh pada peraturan. Buktinya, sudah dua tahun dia sekolah di SMA Harapan Bangsa dan hampir setahun soobin menjabat sebagai ketua osis tidak pernah sekalipun Yeji memakai rok sesuai dengan perturan yang berlaku di sekolahnya. Pernah suatu hari saking keselnya Pembina Osis negor Yeji prihal roknya dan nyita rok Yeji dan menggantinya dengan sarung. Tapi Yeji bodo amat dan dengan percaya diri memakai sarung yang Pak Namjoon berikan. Tentunya dengan melipat sarung tersebut dan membuatnya menjadi pendek.

Dan bukannya terlihat aneh, Yeji justru jadi pusat perhatian karena meskipun pake sarung buat di jadiin rok cewek itu tetep terlihat modis dan keren. Nggak heran kalau banyak siswi yang menjadikan Yeji sebagai trendsetter mereka.

"Pake rok yang lebih panjang itu bagus. paha lo jadi nggak kemana-mana."

"Lo kalo bawel jangan makan di rumah gue lagi deh." usir Yeji mulai kesel.

"Kamu sekali-sekali dengerin Soobin kenapa sih, sayang?" kata mama Seulgi menyahuti obrolan putri sulungnya dan Soobin.

"Ma, kenapa sih belain Soobin terus? Anak mama kan aku. Udahlah Soobin aja yang jadi anak mama sama papa. Aku mau jadi anaknya Om Minhyuk." Yeji cemberut. lalu mengambil sepotong sandwich dan berdiri. Cewek itu akhirnya meninggalkan meja makan dan berjalan keluar rumah.

"Anak kamu tuh. dikit-dikit ngambek." kata Jaebum seperginya Yeji.

"Loh? anak kamu juga lah."

"Tapi sifatnya kamu banget." kata Jaebum lagi.

Seulgi hampir menyahuti omongan suaminya kalau saja Soobin tidak buru-buru mengintrupsi, cowok itu jelas tidak mau terlibat dalam perdebatan suami istri itu. "Om, tante. Soobin berangkat dulu ya. takut si princess keburu makin ngambek." pamit Soobin pada orang tua yeji.

"Yaudah ati-ati ya, kalo Yeji macem-macem omelin aja gapapa kok bin." kata Seulgi dan Soobin cuma menganggapi dengan senyuman.

"Hati-hati ya."

"Siap om."

Cowok jangkung berlesung pipi itu akhirnya meninggalkan kediaman keluarga Yeji.

Begitu soobin keluar, cowok itu celingukan karena tidak menemukan Yeji di sekitaran halaman. Padahal biasanya Yeji bakal nungguin Soobin di kursi depan atau menyender di motor Soobin sambil nungguin cowok itu kelar sarapan.

"Yeji mana pak?" tanya Soobin ke pak budi, —tukang kebun di rumah Yeji.

"Udah berangkat den. tadi jalan ke depan katanya mau cari taxi." jawab pak Budi.

Soobin langsung menepuk jidatnya. beneran ngambek kan nih si Yeji. Akhirnya soobin buru-buru naik ke motornya dan make helm. cowok itu buru-buru menjalankan motornya sebelum yeji makin jauh.

🗝

"Beneran nih nggak mau bareng gue?" goda soobin saat Yeji mendiamkannya dan pura-pura menganggap Soobin nggak ada. Cewek itu fokus ngeliatin jalanan dan berharap ada taxi yang lewat. Tapi sialnya, dari tadi nggak ada satupun taxi yang lewat.

"Udah mau jam 7 loh. kalo telat ntar di suruh lari keliling lapangan. Masa udah cantik malah keringetan?" Goda Soobin tapi Yeji masih cuek aja. Beneran masih kesel sama cowok itu.

"Ji? buruan naik." ajak Soobin lagi.

Yeji akhirnya menoleh ke arah Soobin. "Sini helmnya." pinta Yeji.

Soobin langsung tersenyum lebar dan menyerahkan helm berwarna putihnya pada yeji. "Nah gitu dong." kata Soobin seneng.

Tapi senyum lebar Soobin langsung surut saat Yeji justru menjauh darinya dan pergi ke jalanan untuk menyetop seorang cowok dengan motor hitam.

Soobin nggak tahu siapa cowok itu karena helm fullfacenya. Tapi Soobin tahu kalau cowok itu merupakan siswa sekolahnya. Jelas aja, cowok itu pake seragam yang sama dengan Soobin dan Yeji.

Soobin menatap Yeji yang sudah naik ke motor cowok itu dan tersenyum mengejek sambil mengacungkan jari tengahnya ke arah Soobin. Untuk beberapa saat Soobin hanya terpaku menatap kepergian Yeji dengan cowok itu. Sampai akhirnya dia sadar dan buru-buru menyalakan motornya. Mengejar Yeji dan si cowok yang entah siapa itu.

 Mengejar Yeji dan si cowok yang entah siapa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC...

Right Trough Me✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang