03. Boy Friend

1.9K 324 26
                                    

Soobin dan Yeji sudah baikan setelah semalem Soobin nekad nerobos kamar yeji lewat jendela kamar cewek itu. Thanks to pohon mangga yang tumbuh di deket balkon kamar Yeji.

Setelah drama marah-marah dan ngambek ala anak ftv, mereka akhirnya baikan. Soobin udah minta maaf dan Yeji udah biasa aja. Lagian mereka berantem kenapa sih?

Dan pagi ini, seperti biasa soobin udah nongkrong di meja makan rumah yeji sambil nunggu cewek itu selesai dandan. sebuah kegiatan wajib yang selalu yeji lakukan meskipun menurut soobin, dandanan yeji ya paling gitu-gitu aja. Kalo nggak di iket rambutnya jadi ekor kuda ya di cepol jadi satu. Terutama kalau yeji belum sampoan beberapa hari.

Sejak SMP, Soobin memang lebih sering sarapan di rumah Yeji. Karena kedua orang tuanya jarang di rumah dan lebih sering keluar kota untuk mengurus bisnis keluarganya. Makanya Soobin minta kepada pembantu di rumahnya untuk tidak menyiapkan sarapan untuknya karena Soobin lebih memilih sarapan di rumah Yeji yang lebih hidup.

Pagi ini mereka cuma sarapan berdua karena tadi subuh orang tua Yeji sedang ke Bogor mengurus peternakan mereka di sana. Setelah selesai sarapan, Soobin mengajak Yeji untuk berangkat.

Hari ini, Soobin bawa mobil karena cuaca yang cukup mendung. Dan rencananya juga, sepulang sekolah mereka akan menyusul orang tua Yeji ke Bogor. lumayan lah mumpung weekend.

Sesampainya di sekolah, Yeji dan Soobin berpisah di parkiran karena Soobin ada urusan di ruang osis. Sedangkan Yeji, siswi paling free sedunia jelas langsung menuju kelasnya di lantai 3.

Baru saja yeji menginjakan kakinya di koridor lantai 2, seseorang sudah lebih dulu merangkul pundaknya.

"Wah, udah akur lagi nih sama Soobin." kata Hyunjin dengan nada sok akrab. Yeji jelas menatap cowok itu nggak suka dan menyingkirkan tangan Hyunjin dari pundaknya.

"Ngapain sih lo?"

"Mau ketemu lo." jawab Hyunjin santai sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku celana. Pose ganteng yang bikin cewek-cewek menahan napas hanya dengan aksi cowok itu.

"Bisa nggak sih lo jangan gangguin gue terus?"

"Gue nggak gangguin lo."

"Lo menganggu!" kata yeji penuh menekanan. Tapi bukannya gentar, hyunjin justru tertawa.

"Bener ya kata orang, lo galak."

Apasih nih cowok?

"Minta nomer lo dong?"

Yeji menghentikan langkahnya dan menatap hyunjin. "Denger ya. Kalo lo mau main-main mending cari cewek lain. Gue nggak minat ngeladenin cowok modelan lo." kata Yeji dengan tegas lalu meninggalkan Hyunjin begitu saja. Membiarkan cowok itu berdiri memandangi punggung Yeji yang menjauh.

🗝

Yeji jelas salah saat dia pikir kalau Soobin hanya untuknya.

Selama ini Soobin memang selalu ada untuknya. Menjadi temannya. Menemaninya kemana saja dan siap sedia di saat Yeji membutuhkannya. Sampai Yeji lupa kalau bagi Soobin, Yeji hanya teman untuknya. Tidak lebih.

Saat ini, Soobin dan Yeji sudah besar. Mereka sudah puber dan tengah menikmati masa-masa sma yang katanya paling indah.

Yeji terkadang lupa kalau Soobin merupakan siswa teladan yang memiliki sejuta fans yang mengaguminya dan rela melakukan apapun untuk bisa dekat dengannya. Yeji juga lupa kalau Soobin hanya remaja biasa yang mungkin sudah saatnya mengenal cinta.

Tapi, kenapa Yeji tidak suka?

Sore ini saat Yeji menunggu Soobin yang tengah rapat untuk pulang dan menyusul orang tuanya, cewek itu merasa bosan dan memutuskan mencari Soobin ke ruang osis karena anak-anak osis yang lain sudah terlihat meninggalkan sekolah. Sedangkan temannya itu masih belum telrihat batang hidungnya.

Sialnya, cewek itu justru melihat Soobin dan Lia yang sedang pelukan di ruang osis.

Entah kenapa, Yeji merasa hatinya seperti di cabik-cabik dan panas. Cewek itu bahkan tidak sadar kalau tangannya sudah mengepal melihat Soobin yang dengan telaten mengelus-elus punggung lia. menenangkan cewek itu yang terlihat terisak di pelukan Soobin.

Sedang apa meraka? Apa mereka pacaran? Sejak kapan? Kenapa Soobin tidak pernah cerita padanya? Kenapa Yeji ingin membunuh mereka bedua?

Pikiran-pikiran itu berputar di kepala Yeji.

Sampai akhirnya penglihatannya tiba-tiba gelap karena seseorang menutup mata yeji dengan tangannya.

Cewek itu sontak membalikan badannya dan menemukan Hyunjin sebagai pelaku yang menutup matanya.

"Ayo?" hyunjin menarik tangan Yeji menjauh. Untuk kali ini, Yeji menurut. Cewek itu tanpa protes mengikuti Hyunjin dimana cowok itu membawanya menuju tempat parkir. Lebih tepatnya Hyunjin membawa Yeji ke motornya dan memberikan cewek itu sebuah helm.

"Pake. gue anter lo pulang." kata Hyunjin sambil menyerahkan helm berwarna hitam pada Yeji.

Yeji yang sejak tadi hanya diam kini menatap hyunjin dengan mata yang terlihat kosong.

"Gue nggak mau pulang."

i hope u enjoyed this story :)—dan minta vote dan commentsnya ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i hope u enjoyed this story :)
—dan minta vote dan commentsnya ya!

Right Trough Me✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang