"Masih nggak mau cerita?" Tanya Hyunjin sambil menatap Yeji dari samping. Sedangkan cewek itu tampak diam memandangi langit malam dari atap gedung sekolahnya.
Mereka berdua memutuskan untuk kembali ke sekolah setelah menghabiskan beberapa jam di McD untuk makan dan setelahnya Yeji masih enggan pulang. Sedangkan Hyunjin bingung harus membawanya kemana. Lalu dia ingat kalau atap gedung sekolah adalah salah satu tempat yang pas untuk melihat langit.
Jangan heran. Hyunjin sudah sering menyusup ke sekolah malam-malam. Terutama kalau cowok itu gabut dan butuh waktu sendiri. Dan suatu hari dia nggak sengaja ke sekolah dan naik ke atap gedung. Siapa yang tahu kalau tempat itu benar-benar membuatnya damai.
Dan Yeji harus setuju.
Apalagi, malam ini langit di penuhi bintang. Jarang sekali kan langit Jakarta seperti ini.
"Tadi gue nelpon Lia tapi malah Soobin yang ngangkat." Kata Yeji sambil menatap lurus ke depan.
Hyunjin kembali menatap cewek di sebelahnya yang tampak biasa saja.
"Kalo lo mau nangis gapapa kali." Kata Hyunjin.
Yeji menoleh lalu tersenyum simpul. Meneliti wajah Hyunjin dari jarak kurang dari sejengkal.
"Nangis nggak nyelesain masalah." Jawab Yeji.
"Tapi seenggaknya bikin lega." Balas Hyunjin. "Nangis juga nggak bikin lo kelihatan lemah kok." Lanjut cowok itu.
Yeji terkesiap dengan ucapan Hyunjin. Bagaimana bisa cowok yang dia kenal tengil dan selengean ini bisa ngomong bijak kaya sekarang? Atau jangan-jangan Hyunjin kemasukan setan penghuni sekolah?
Yeji buru-buru menggeleng. Nggak baik mikirin makhluk ghaib di tempat seperti ini.
"Tapi gue nggak pengen nangis." Kata Yeji meyakinkan Hyunjin yang terus menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Menurut lo Soobin selingkuh, sama Lia?"
Yeji mengedikan bahunya. Dia tidak tahu. Dan dia juga tidak mau berspekulasi. Yeji percaya Soobin. Bagaimanapun juga dia kenal gimana cowok itu. Yeji yakin kalau Soobin punya alasan kenapa dia bisa bersama Lia. Hanya saja untuk saat ini Yeji belum mau tahu apa alasan cowok itu. Tadi siang saja waktu dia menelpon Lia dan malah Soobin yang mengangkat, Yeji buru-buru mematikan sambungan telponnya sebelum Soobin buka mulut. Itukah kenapa Yeji memilih untuk mematikan telponnya seharian ini. Karena Yeji yakin kalau Soobin akan terus menelponnya untuk memberikan penjelasan. Dia tidak mau dengar. Tidak sekarang.
"Makasih ya Hyunjin." Kata Yeji.
"Buat?"
"Nemenin gue."
Hyunjin tersenyum manis dan menatap Yeji yang juga tengah menatapnya. "Jadi pangkat gue naik gak nih? Jadi temen?" Goda Hyunjin kembali ke mode menyebalkan. Tapi karena Yeji beruhatang banyak pada cowok itu, jadi Yeji mengabaikan wajah menyebalkan Hyunjin.
"Selamat Hyunjin, lo naik pangkat." Yeji mengulurkan tangan kanannya untuk menjabat tangan Hyunjin.
Hyunjin menatap cewek di hadapannya tidak percaya. Seriusan? Yejira beneran ngangkat dia jadi temen?
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Trough Me✔️
Fanfiction[ C O M P L E T E ] yeji suka soobin, lalu hyunjin datang untuk membantu. - 2hwang x soolia by claodyland, ©️2020.