"Ji, ini udah tiga hari lo diemin gue." Kata Soobin yang kini masuk ke kamar Yeji yang nggak di kunci.
Emang bener, sejak kejadian Yeji mergokin Soobin yang lagi pelukan sama Lia di ruang Osis dan setelah pulang dari Vila, Yeji sama sekali nggak mau ngomong sama Soobin. Bahkan kemaren dia lebih milih pulang ke Jakarta naik motor sama Hyunjin ketimbang ikut orang tua atau Soobin. Nggak cuma itu, Yeji juga nggak mau ngomong sama Soobin pas di Vila dan cewek itu juga mendiamkan semua chat dan panggilan telponnya. Jelas aja Soobin kelimpungan dengan sikap Yeji yang nggak seperti biasanya.
Dan melam ini, Soobin sengaja nyamperin Yeji ke rumahnya dan untunglah kamarnya nggak di kunci. Cowok itu langsung naik begitu Seulgi memberitahunya kalau Yeji ada di kamar waktu Soobin bertemu dengan Mama Yeji di ruang tengah.
"Lo ngapain kesini?" Tanya Yeji kesel pas liat Soobin masuk ke kamarnya. Cewek itu yang lagi tiduran langsung menegapkan badannya lalu melipat tangannya di depan dada sambil menatap Soobin tajam.
"Karena lo nggak jawab telpon gue. Lagian, kenapa hari ini nggak masuk sekolah?" Tanya Soobin dan mendudukan pantatnya di pinggir tempat tidur Yeji.
Hari ini Yeji emang memutuskan untuk bolos sekolah dengan alasan sakit pada Mamanya. Dan bukan hal yang mudah meminta ijin untuk tidak masuk karena Seulgi tahu kalau anaknya hanya pura-pura sakit. Tapi Yeji tetap bersikeras tidak mau berangkat sekolah dan mogok makan. Akhirnya Seulgi terpaksa membiarkan anak gadisnya untuk bolos.
Yeji memutar bola matanya, "Emang lo peduli?"
"Emang kapan sih gue nggak peduli sama lo?" Jawab Soobin cepat.
Yeji diem, tapi dia enggan menatap Soobin yang terus menatapnya. Berusaha mencari sesuatu dari mata Yeji untuk dia baca. "Yeji?" Panggil Soobin karena sejak tadi Yeji cuma diem.
"Bin, lo tahu kan gue nggak suka lo deket-deket sama Lia?" Kata Yeji akhirnya. Dia udah nggak tahan buat nggak ngeluarin uneg-unegnya yang udah dia tahan selama beberapa hari ini.
"Siapa yang deket sama Lia sih?" Heran Soobin. Dia bener-bener nggak ngerti kenapa Yeji mikir kalau dia deket sama Lia. Sedangkan selama ini Soobin sama Lia cuma sebatas teman satu Osis nggak lebih.
"Elo lah. Yakali gue."
"Gue sama Lia cuma temen satu organisasi Yeji." Jelas Soobin jujur. Tapi Yeji justru mencibir cowok itu dan menatap Soobin dengan kesal.
"Oh jadi kalo sesama anggota Osis boleh peluk-pelukan gitu?" Sindir Yeji. Mulutnya udah gatel buat nggak bahas prihal apa yang dia lihat tempo lalu.
Soobin mencoba mencerna perkataan Yeji barusan. Dan dia akhirnya sadar kenapa Yeji mendiamkannya selama ini.
"Jadi lo cemburu?" Goda Soobin sambil tersenyum menggoda.
"Soobin, lo tahu kan gue suka sama lo." Respon Yeji barusan membuat Soobin terhenyak. Dia lupa kalau cewek di depannya ini nggak bisa pura-pura dan selalu meluapkan apapun yang dia rasakannya. Soobin sudah tahu kalau Yeji menyukainya, tapi Soobin tidak bisa menerima perasaan Yeji. Itu semua karena, Soobin menganggap kalau mereka pacaran dan suatu hari putus, maka pertemanan yang sudah mereka jalin akan berantakan. Soobin tidak mau kalau persahabatannya dengan Yeji rusak hanya karena cinta. Lagipula, bukannya persahabatan lebih abadi di bandingkan rasa cinta?
Soobin berdehem sebentar, "Gue nggak tahu apa yang lo pikirin waktu lihat gue pelukan sama Lia. Tapi itu bukan seperti yang lo pikirin. Gue sama Lia bener-bener. cuma temen satu organisasi nggak lebih. Dan hari itu, Lia lagi butuh temen buat cerita." Jelas Soobin.
Yeji menatap cowok di hadapannya. Mencari titik kebohongan dari sorot matanya. Tapi nihil. Soobin jujur. "Beneran?" Tanya Yeji kemudian. Cewek itu masih belum yakin sepenuhnya dengan apa yang Soobin katakan.
"Beneran Yeji. Jadi lo jangan marah lagi ya?"
Yeji tersenyum samar lalu memeluk Soobin tanpa malu. "Gue nggak marah kok." Kata Yeji di sela pelukannya pada Soobin.
"Tapi," Yeji melepas pelukannya pada Soobin dan menatap cowoo itu. "Lo janji sama gue buat nggak deket-deket sama Lia."
"Kenapa sih?" Heran Soobin. Kenapa Yeji sangat tidak menyukai Lia. Padahal menurut Soobin, Lia adalah sosok anak yang baik dan perhatian. Oh, dia lupa kalau Yeji memang tidak menyukai siapapun. Di dunia ini hanya Soobin yang di sukai di luar keluarganya.
"Gue nggak suka sama dia."
"Iya tapi kenapa?"
"Nggak tahu. Girls feeling." Jawab Yeji membuat dahi Soobin mengkerut. Tapi sudahlah, dia enggan memperkeruh suasana. Yang terpenting sekarang, Yeji sudah tidak marah lagi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Trough Me✔️
Fiksi Penggemar[ C O M P L E T E ] yeji suka soobin, lalu hyunjin datang untuk membantu. - 2hwang x soolia by claodyland, ©️2020.