24. Too Much To Ask

1K 243 39
                                    

Sudah tiga hari Soobin menghilang bak di telan bumi. Tidak bisa di hubungi dan tidak tahu dimana keberadaannya. Bahkan Yeji sudah berkali-kali mendatangi rumah Soobin dan hasilnya nihil karena m ternyata orang tuanya juga tidak ada di rumah. Saat Yeji bertanya pada pembantu rumah Soobin kemana Soobin dan keluarganya pergi, Bi Rani hanya menggeleng dan bilang tidak tahu. Begitu juga saat Yeji menanyakan kapan mereka kembali, lagi-lagi Bi Rani tidah tahu. Di hanya di pamiti majikannya pergi tapi tidak bilang kemana dan berapa lama.

Yeji juga sudah mencoba menghubungi nomer orang tua Soobin, tapi mereka sama saja tidak bisa di hubungi. Nomernya tidak aktif, begitu juga dengan WhatsApp mereka.

Rasa kesal Yeji sudah naik ke sampai ke ubun-ubun. Bisa-bisanya Soobin pergi dan tidak memberitahunya. Apa dia nggak nganggep Yeji sebagai pacarnya? Lagian mereka pergi kemana sih sampai nggak bisa ngasih kabar barang semenit. Awas saja, Yeji tidak akan mengampuni cowok itu saat kembali nanti.

Siang ini saat Yeji hendak ke kantin, tiba-tiba Bu Sunmi— guru matematika kelas 12 meminta tolong padanya untuk ke kelas 12 IPA 1. Mau nggak mau Yeji menurut daripada di cap sebagai siswa kurang ajar dan berakhir mendapat wejangan dari guru BK. Lagipula cuma ngambilin laptopnya yang tertinggal dan mengantarnya ke ruang guru.

Meskipun malah, Yeji tetap menuju kelas 12 IPA 1 dan mengetuk pintu untuk formalitas. Mohon maaf, Yejira masih punya sopan santu.

Salah satu siswa yang ada di dekat pintu menoleh ke arah Yeji, dari name tag yang dia pakai, Yeji bisa membaca nama cowok itu. Bomin Aditya.

"Kenapa Yeji?" Tanya cowok itu heran melihat Yeji datang ke kelasnya.

"Mau ngambil laptopnya Bu Sunmi." Jawab Yeji.

Bomin membulatkan mulutnya lalu mengintruksi Yeji untuk langsung masuk dan mengambil sendiri laptop Bu Sunmi yang ada di meja.

Saat Yeji masuk dan menuju meja guru, sayup-sayup dia mendengar percakapan anak anak di kelas tersebut yang sedang duduk mengelompok di barisan meja paling depan.

"Lagi jual diri kali, hahaha."

"Parah sih tiga hari nggak masuk tanpa keterangan."

"Jangan-jangan gara-gara sering lo kerjain Nda?"

"Yaelah kenapa jadi gue? Lagian Lia emang pantes di gituin. Caper gitu anaknya."

"Iya sih, tapi kenapa ya dia nggak masuk sampe tiga hari. Guru-guru juga pada nanyain."

Awalnya Yeji nggak peduli karena demi apapun Yeji nggak peduli dengan urusan orang lain. Hanya saja perkataan cewek berambut ikal sepunggung itu membuat Yeji menghentikan langkahnya yang sudah akan keluar dari kelas tersebut.

"Jangan-jangan mau pindah sekolah."

"Nggak mungkin. Tanggung banget udah kelas 3."

Yeji membalikan badannya dan berjalan ke arah empat cewek itu. "Siapa yang nggak masuk tiga hari?" Tanya Yeji to the point.

Ke empat cewek itu langsung menoleh ke arah Yeji dan saling pandang. Merasa heran dengan sikap Yeji barusan.

"Lia. Dia udah nggak masuk tiga hari ini." Jawab salah satu dari mereka yang memiliki wajah cantik seperti boneka.

Lagi-lagi ke empat cewek itu saling pandang dan saling bertanya lewat tatapan mata.

Yeji nggak tahu ini kebetulan atau apa. Soobin dan Lia sama-sama nggak masuk selama tiga hari. Tapi nggak tahu kenapa meskipun otaknya menyuruhnya untuk tidak mikir macam-macam, hatinya terasa tidak tenang dan merasa ada sesuatu yang nggak beres.

Setelah mengatakan terimakasih pada ke empat cewek tadi, dan membuat mereka merasa terkejut karena —

"Demi apa dia bisa bilang makasih juga?"

Yeji meninggalkan gerombolan cewek-cewek itu, dan saat dia sampai di ambang pintu, cowok bernama Bomin tadi kembali menyapanya.

"Udah?" Tanya cowok itu entah basa basi atau gimana. Tapi di lihat dari tampang cowok itu, kayaknya Bomin Aditya adalah tipe cowok yang ramah.

Yeji mengangguk lalu pergi, tapi baru dua langkah dia keluar dari kelas 12 IPA 1, cewek itu kembali lagi masuk ke dalam dan menghampiri Bomin yang sudah kembali ngobrol dengan teman-temannya.

"Bomin Aditya, lo punya nomernya Lia nggak?" Tembak Yeji tanpa permisi.

Bomin yang terkejut langsung mengangguk kaku, "Punya, kenapa?"

"Gue minta nomer Lia dong." Kata Yeji dan menyerahkan hapenya pada Bomin.

Cowok itu menerima hape Yeji dan mengambil hapenya yang ada di kantong celana. Nggak butuh waktu lama, Bomin mengetikan nomer Lia di hape Yeji dan menyerahkan kembali hape Yeji pada pemiliknya.

"Terimakasih." Kata Yeji lalu beranjak dari sana. Tapi lagi-lagi Yeji kembali berhenti dan balik badan ke arah Bomin.

"Lo lagi nggak sibuk kan?" Tanya Yeji lagi. Sekali lagi Bomin berhasil di buat terkejut oleh sikap Yeji. Dan kalau sampai cewek itu menganggetkannya sekali lagi, Bomin mungkin akan kena serangan jantung.

"En—enggak. Kenapa?" Tanya Bomin sambil melirik teman-temannya yang sama bingungnya dengan dia.

Yeji tersenyum manis pada cowok itu dan membuat Bomin ikut tersenyum. Tapi senyuman cowok itu langsung surut saat Yeji menyodorkan laptop Bu Sunmi padanya.

"Tolong anterin ini ke Bu Sunmi dong."

🗝

Sesampainya di kelas— karena Yeji membatalkan niatnya ke kantin, Yeji duduk di bangkunya dengan gusar. Tangannya menggenggam hapenya erat-erat.

Dia tidak yakin, tapi nggak ada salahnya di coba. Toh Yeji hanya ingin memastikan.

Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri, akhirnya Yeji menelpon nomer Lia yang dia dapat dari Bomin tadi.

Panggilan pertama tidak di angkat.

Yeji maklum. Bisa saja Lia sedang di toilet atau mungkin suaranya tidak kedengaran. Jadi Yeji memutuskan untuk menelpon cewek itu lagi.

...tutt...tutt

Tersambung. Tapi lama banget di angkatnya. Yeji makin resah dan mulai mengetuk-ketukan carinya di atas meja.

Karena tak kunjung di angkat, Yeji berniat untuk menyudahi panggilannya.

Tapi sedetik sebelum dia mematikan telponnya, sebuah suara mengintrupsinya. Akhirnya panggilan telponnya di angkat.

"—hallo?"

Yeji mendekatkan telponnya ke telinga.

"—ini siapa? Lia nya lagi nggak ada."

Seketika tubuh Yeji melemas.

Dia hafal betul pemilik suara itu.

Bagaimana bisa Yeji tidak mengenali suara itu. Suara yang hampir setiap hari dia dengar.

"...Soobin?"



[ yang kangen hyunjin aku kasih fotonya dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ yang kangen hyunjin aku kasih fotonya dulu ya. Sabar. Nanti juga ada porsinya masing-masing. Terimakasih, jangan lupa bintang limanya. ]

Right Trough Me✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang