13. Kelompok Belajar

1.2K 254 28
                                    

Kabar pacarannya Yeji dan Hyunjin berhembus kencang di sekolah.

Pagi ini, saat mereka berdua jalan di koridor setelah berangkat bareng, Yeji dan Hyunjin nggak bisa mungkirin kalo mereka lagi jadi bahan pergibahan anak-anak.

Baik Yeji maupun Hyunjin sih udah kebal. Maklum lah, seleb sekolah. Napas aja masuk Lambe Harapan Bangsa, apalagi ketahuan nonton bareng malem minggu kemaren.

Iya! Jadi mereka berdua emang ketangkep akun gosip sekolah pas lagi nonton kemaren. Jadi wajar aja kalo pagi ini mereka bener-bener jadi bahan hot news di antara anak-anak.

Kalo Hyunjin yang ketahuan jalan sih wajar ya. Secara cowok itu kan terkenal sama sifat playernya. Nah yang bikin anak-anak heran tuh kenapa seorang Yejira Marsha Abigail bisa jalan sama Milanno Hyunjin Samudra?!!

Sebenernya mereka udah curiga lama sih kalo mereka berdua punya hubungan khusus soalnya beberapa minggu belakangan ini Yeji emang sering terlihat bareng Hyunjin. Padahal seluruh dunia juga tahu gimana antinya Yeji sama orang lain selain sama Davian Soobin Hadinata.

Omong-omong soal Soobin, cowok itu sekarang lagi ngeliatin Yeji sama Hyunjin yang lagi jalan di koridor. Menatap kedua orang itu dengan perasaan campur aduk. Sampai saat ini dia masih nggak ngerti kenapa Yeji bisa berubah sedrastis ini. Dan Soobin juga nggak ngerti kenapa dia ngerasa kehilangan Yeji. Padahal harusnya Soobin merasa senang karena Yeji udah nggak bergantung lagi sama dia. Selama ini Soobin juga selalu nyuruh Yeji buat terbuka ke orang lain. Nyari temen lain dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Tapi kenapa melihat Yeji yang sekarang sedang merangkul pundak Hyunjin membuat dadanya terasa sesak?

🗝

Soobin bisa saja cemburu melihat kedekatan Hyunjin dan Yeji.

Apa tadi, Yeji merangkul Hyunjin?

Sumpah demi apapun, berapa lama sih Soobin kenal Yeji?

Masa adegan kekerasan kaya gitu di bilang lagi ngerangkul? Padahal faktanya Yeji lagi mencekik leher Hyunjin dengan lengannya karena cowok itu berani-beraninya mengacak rambut Yeji yang sudah dia tata sedemikian rupa.

Jelas saja Yeji nggak terima dan sekarang terjadilah adegan kejar kejaran antara dua orang itu.

Lagi-lagi, siswa siswi SMA Harapan Bangsa harus menyaksikan adegan yang di luar nalar mereka.

"Guys, plis cubit gue. Barusan gue liat Kak Yeji ketawa itu bukan mimpi kan?" Kata Samuel Dongpyo kepada teman-temannya sambil menatap Yeji dan Hyunjin di ujung lorong kelas 12.


🗝


Salah satu hal yang Yeji benci adalah kerja kelompok. Dia paling nggak suka harus mengerjakan sesuatu yang melibatkan banyak orang. Toh dia bisa mengerjakan semuanya sendiri. Yeji tidak butuh orang lain. Keculai Soobin! Emm...dan Hyunjin, maybe?

Saat ini Bu Dahyun baru saja menyuruh anak anaknya untuk membuat kelompok belajar guna mempermudah proses belajar. Masing masing anggota berisikan 4 sampai 5 anak. Dan Yeji masih duduk di bangkunya tanpa minat mencari atau bergabung dengan kelompok manapun. Padahal semua anak di kelasnya sudah menggabungkan meja dan menjadi satu kelompok.

"Yeji, mana kelompok kamu?" Tanya Bu Dahyun setelah mengamati Yeji yang tampak tidak peduli.

"Nggak ada bu."

Bu Dahyun sebenarnya sudah sangat hafal dengan kelakuan muridnya itu. Selama ini dia juga sudah cukup membiarkan tabiat buruk Yeji, maka dari itu Dahyun tidak akan membiarkan Yeji berbuat semaunya lagi.

"Kamu gabung dengan kelompok 4." Perintah Bu Dahyun menunjuk salah satu kelompok belajar di kelasnya yang berisikan Siyeona Anastasia, Tamara Eunbin Mahira, Ramadhana Jaemin Harahap dan Haechan Rudiawan.

Mau tidak mau Yeji akhirnya menurut dan berdiri menuju bakal calon kelompoknya yang sudah berkumpul di meja dekat jendela tengah.

Kedatangan Yeji di kelompok belajar mereka nampaknya membuat suasan menjadi canggung. Selain karena mereka tidak dekat dengan Yeji, di kelompok itu juga ada Siyeon dan Eunbin yang terkenal jutek di kelas mereka.

"Kelompok kita kenapa gini amat ya?" Bisik Jaemin pelan. Haechan yang di juluki sebagai trouble maker hanya dapat mengangguk pelan dan meneguk salivanya.

"Mending gue satu kelompok sama macan beneran deh." Balas Haechan nggak kalah pelan.

"Nggak usah bisik-bisik deh lo berdua!" Bentak Eunbin sukses membuat Haechan maupun Jaemin menegapkan duduknya.

"Iya. Yaudah ayo neng kita mulai belajarnya." Ajak Haechan.

🗝

"Jadi mau ngerjain tugasnya kapan?" Tanya Jaemin setelah Bu Dahyun pergi meninggalkan kelas dengan oleh-oleh tugas kliping yang wajib di kumpulkan minggu depan.

"Hari ini?" Tanya Siyeon lalu menatap satu persatu kelompoknya.

"Gue futsal sama anak Garuda." Jawab Jaemin dan di setujui dengan anggukan Haechan.

"Gue juga udah ada janji sama nyokap." Balas Eunbin.

"Kalo rabu?" Tanya Jaemin kemudian. "Gue free hari rabu. Sekalian deh ngerjain di rumah gue gimana?"

"Setuju gue sih." Balas Haechan cepat.

"Gue bisa sih tapi rapat bentar sama anak Cheers. Ntar gue langsung nyusul deh ke rumah lo Jaem." Jawab Siyeon.

"Yaudah hari rabu ya?" Kata Eunbin meyakinkan teman-temannya.

Semuanya kompak mengangguk sampai akhirnya sadar kalau Yeji dari tadi nggak buka suara.

"Ji, lo bisa kan?" Tanya Haechan setelah di sikut Jaemin untuk nanyain ke Yeji prihal kerja kelompok mereka.

"Oke. Tapi—, "

Haechan dan Jaemin langsung nahan napas pas denger Yeji ngomong tapi. Begitu juga Siyeon dan Eunbin yang langsung menatap ke arah Yeji padahal dari tadi mereka sibuk sama hapenya masing-masing.

"Tapi?"

"Gue nggak tahu rumah Jaemin."

Tuing!

Dagu Jaemin langsung merosot mendengar omongan Yeji. Sumpah dia kira Yeji bakal ngomong sesuatu yang bikin dia was was.

"Haduh Ji rumah Jaemin mah deket dari sini."

"Bareng sama gue aja, kalo lo mau sih." Tawar Eunbin.

"Oke."

Waw! Lagi-lagi mereka di buat terkejut dengan perubahan sikap Yeji.

Apakah ini pertanda kiamat?

Apakah ini pertanda kiamat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Right Trough Me✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang