.
.
.
.
.
"Eungh" Taehyung bersuara membuat Jungkook yang ada disebelahnya langsung menegakkan tubuhnya dan kemudian memandang padanya.
Taehyung dengan perlahan membuka kedua matanya, mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang sedikit menyilaukan. Dan ia sadar kalau sudah lebih dari sehari ia terbaring ditempat tidurnya mengingat terakhir kali ia membuka matanya adalah disaat malam hari dan sekarang matahari sedang bersinar dengan terangnya.
Taehyung dapat merasakan beberapa bagian tubuhnya yang terasa sakit, kepalanya juga masih terasa sedikit pusing tetapi tidak separah hari kemarin.
"Putri? " Taehyung menoleh dan mendapati pangeran Jungkook yang sedang menatapnya khawatir, ia berpikir apakah pangeran Jungkook tidak kembali kekamarnya sejak tadi malam? Memikirkan tentang hal itu entah mengapa membuat Taehyung merasa senang tetapi juga malu disaat yang bersamaan.
Ia senang karena pangeran Jungkook mau menjaganya dan selalu berada disampingnya ketika ia sakit, tetapi ia juga merasa malu karena dengan keadaan yang sekarang pangeran Jungkook dapat melihat sisi lemahnya.
Karena Bagaimanapun juga Taehyung adalah seorang pria dan bukan wanita seperti yang dipikirkan oleh pangeran Jungkook."Pangeran? " panggil Taehyung, suaranya terdengar begitu lirih dan serak, untung saja Jungkook duduk didekat sang putri hingga ia masih bisa mendengar panggilan tersebut.
"Ya? Apa kau butuh sesuatu, putri? Apa ada yang terasa sakit? " tanya Jungkook bertubi-tubi saat Taehyung tidak lagi bersuara dan hanya menatapnya. Ia khawatir kalau sosok dihadapannya itu kembali merasakan sakit.
Mendengar pertanyaan sang pangeran Taehyung hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, karena akan terasa pusing jika ia menggerakkannya terlalu cepat.
"tidak, aku tidak merasakan sakit lagi tapi- eum... tapi apa pangeran tidak istirahat sejak kemarin? ""Ah soal itu... " Jungkook tiba-tiba merasa gugup, "bagaimana bisa aku beristirahat disaat keadaanmu seperti ini? " ucap pangeran Jungkook kemudian, ia ingin menunjukkan pada sang putri kalau ia peduli padanya dan siap melakukan apapun untuknya.
"Tap-tapi aku sudah lebih baik sekarang, jadi anda sudah tidak perlu khawatir lagi dan lebih baik anda beristirahat sekarang. " Taehyung berkata panjang lebar, ia tidak ingin menyulitkan orang lain apalagi sampai membuat orang itu sakit nantinya.
"Kau tidak perlu khawatir soal itu, putri. " kata Jungkook, "aku akan melakukan apapun untuk memastikan kau akan selalu baik-baik saja. "
"Tapi ken-"
"Shhh, sudah sudah. Lebih baik kau istirahat saja, aku akan memanggil tabib untuk kembali memeriksa keadaanmu. " selesai mengucapkan itu, Jungkook berdiri dari duduknya lalu keluar dari kamar sang putri.
Saat keluar Jungkook bertemu dengan Jimin yang memang selalu berjaga didepan kamar Taehyung untuk menjaganya.
Jimin yang melihat Jungkook pun membungkukkan badannya, saat ia kembali menegakkan tubuhnya ia melihat pangeran Jungkook masih berada didepannya. Jimin pun menjadi bingung, ia lalu bertanya "apa ada yang anda butuhkan, pangeran? "
"Aku tidak membutuhkan apapun, "kata Jungkook, "tapi ada yang ingin kubicarakan padamu. Setelah ini datanglah ke taman belakang, aku akan kesana setelah bertemu dengan tabib. " setelah mengatakan itu Jungkook berbalik dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi dan membuat Jimin bertanya-tanya apakah hal yang akan dikatakan oleh pangeran Jungkook padanya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess | Kv √
FanfictionKookV . . . 01/11/20 : #3 kookv 02/11/20 : #2 kookv 09/11/20 : #1 kookv