.
.
.
.
.
"Apa kau yakin dengan yang kau lakukan ini, Tae? " tanya Jimin, sedangkan yang ditanya hanya diam dan menatap sekitarnya dari atas kereta kuda yang dikendarai oleh Jimin yang berada tepat disampingnya.
Sebenarnya ia sendiri juga merasa tidak yakin dengan yang ia lakukan sekarang, namun bisa apa dirinya ketika keadaan memaksa.
"Kau tidak perlu melakukannya jika kau tidak ingin. Kita bisa mengatakan pada raja Jeon kal-" belum selesai Jimin bicara, seseorang yang berada disampingnya berkata "tidak, aku sudah berjanji untuk melakukan ini, jim. "
" tapi tae-"
" cukup, jim. " ucap Taehyung. Meskipun ia tidak mau melakukan ini bisa mundur lagi karena demi apapun ya sudah berjanji dan ia tidak mungkin mengingkari janjinya pada seseorang yang berharga dalam hidupnya. " lebih baik kita tidak membicarakan ini, lagipula ini tidak akan lama jadi kau tidak perlu khawatir padaku. "
Jimin menghela napasnya kasar, sahabatnya ini tidak pernah berubah, keras kepala dan selalu mementingkan orang lain di atas dirinya sendiri.
" baiklah, jika itu keputusanmu aku harap kau berhati-hati. Dan jika kau butuh apapun aku akan selalu bersamamu. " mendengar kata-kata sahabatnya, Taehyung tersenyum meskipun dalam hatinya iya sedang merasa khawatir akankah ia berhasil atau justru akan mengacaukan segalanya.
" kita akan sampai sebentar lagi, persiapkan dirimu. " kata Jimin lagi, membuat Taehyung mengangguk dalam diam.
.
.
" selamat datang, putri. " ucap sang raja pada seorang putri yang baru saja tiba di kerajaannya, Kim Taeri. Putri dari kerajaan Kim yang merupakan sekutu nya sejak dahulu.
Sang putri membungkuk hormat, memberikan salam hormat kepada ayah dari seseorang yang nantinya akan menjadi calon suaminya -jika ia dipilih oleh sang pangeran tentunya.
"Sa- ehm salam y-yang mulia. " ucap sang putri, dari suaranya terdengar jelas bahwa ia sedang merasa gugup. Sang putri benar-benar berusaha menenangkan detak jantungnya yang begitu ribut, entah kenapa ia merasa takut sekarang.
Sang raja tersenyum, jika dilihat secara dekat putri Taeri benar-benar sangan cantik dan menawan cocok dengan putrabya sang pangeran, Jungkook.
"Tidak perlu merasa gugup, putri. " Ucap ratu Jeon yang sejak tadi memandang putri Taeri dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya, " anggap ini sebagai rumahmu sendiri. " Tambahnya.
Sang putri membungkuk kembali, "terimakasih yang mulia ratu. "
Raja serta ratu kemudian membawa putri Taeri menuju ke aula istana mereka, mengajaknya mengobrol sembari menantikan kedatangan seseo- ah itu dia yang ditunggu-tunggu.
"Pangeran Jungkook, kemarilah. " Panggil sang ratu pada putranya yang kini sedang berjalan bersama pengawal pribadinya, Min Yoongi.
Jungkook mendekat, berjalan perlahan menuju ke arah dimana sang putri berada.
"Selamat datang, putri Taeri. " ucap Jungkook sembari sedikit membungkukkan badannya dihadapan putri dari kerajaan Kim.
Sang putri yang mendapat perlakuan seperti itu dari pangeran pun bangun dari duduknya dan ikut membungkukkan badannya. " ah, terimakasih, pangeran. "
Setelahnya raja meminta keduanya untuk duduk, putri Taeri yang duduk disebelah ratu san Jungkook duduk dekat dengan ayahnya, raja Jeon.
"Aku dengar kau datang bersama kakakmu putri. Lalu dimanakah pangeran Taehyung sekarang? " putri yang mendapat pertanyaan tentang kakaknya terlihat terkejut, namun ia berhasil menutupi keterkejutannya itu dengan berdehem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess | Kv √
FanfictionKookV . . . 01/11/20 : #3 kookv 02/11/20 : #2 kookv 09/11/20 : #1 kookv