.
.
.
.
.
"Kalau begitu aku pergi dulu, hyung. " Taehyung melambaikan tangannya, berjalan keluar dari ruangan Hoseok dengan tergesa karena ia ingin segera kekamar mandi. Namun karena terlalu terburu-buru ia tidak sempat melihat siapa yang sedang berada dibalik pintu hingga akhirnya tubuh Taehyung menabrak orang itu dengan cukup keras.
Taehyung hampir saja terjatuh, jika bukan karena tangan yang berada dipunggung dan pinggangnya -menahan tubuhnya yang tadi hampir bersentuhan dengan lantai yang keras- mungkin ia sudah merasakan sakit saat ini.
Taehyung masih menutup matanya, ia tadi sempat berteriak hingga membuat Hoseok yang berada didalam ruangannya berlari keluar dan tanpa sadar memanggil nama aslinya.
"Taehyung! " ucap Hoseok dengan nada khawatir, namun saat ia berada didepan pintu dan melihat keadaan Taehyung ia hanya terdiam dengan matanya yang terbuka lebar.
"Pa-pangeran.. "Pangeran? Tunggu.... Pangeran?!
Taehyung dengan cepat membuka kedua matanya dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati wajah Pangeran Jungkook yang begitu dekat dengan wajahnya. Taehyung bahkan bisa merasakan hembusan napas dari sang Pangeran.
"Apa kau baik-baik saja, putri? " ucap Jungkook, hal itu seketika menyadarkan Taehyung akan posisinya saat ini.
Dengan cepat ia lalu berdiri, membuat Pangeran Jungkook melpaskan kedua tangannya dari tubuh Taehyung."Saya baik-baik saja, Pangeran. "Ucap Taehyung, ia masih berusaha menenangkan detak jantungnya yang menggila. "Terimakasih sudah menolong saya. "
"Syukurlah jika kau baik-baik saja, " kata Jungkook. Ia tersenyum melihat Taehyung yang menunduk. Ia lalu menatap pada sosok lain yang berada disana.
"Oh, hyung. Aku dengar kau memanggil nama Taehyung tadi. " Taehyung membulatkan matanya, tidak jauh dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Hoseok yang kemudian dengan cepat merubah ekspresi wajahnya."Ah, kau benar Pangeran. " jawab Hoseok.
Jungkook mengernyit, "kenapa kau memanggil namanya, hyung? " Taehyung yang mendengar itu menjadi panik, ia tidak siap jika penyamarannya harus terbongkar seperti ini. Bagaimana jika Pangeran Jungkook marah dan menghukumnya, akan lebih baik kalau hukumannya hanya pergi dari istana ini, tapi jika bukan itu-
"Saya dan putri Taeri tadi sedang membicarakan Pangeran Taehyung dan tanpa sadar saya justru menyebut namanya saat mendengar teriakan putri tadi, Pangeran. " Hoseok menjawab dengan tenang dan Taehyung bersyukur akan hal itu.
Dan seakan teringat akan sesuatu, Jungkook kembali menatap sang putri.
"Ah benar, bukankah dia saudaramu, putri? " Taehyung mengangguk dengan masih menundukkan wajahnya, ia masih merasa malu pada sang Pangeran akibat kecerobohannya tadi yang bisa saja melukai dirinya dan Pangeran Jungkook."Apa kau sedang merindukannya hingga menemui Hoseok hyung untuk membicarakannya? " Jungkook ingat kalau Hoseok pernah berkata padanya kalau ia cukup dekat dengan putri Taeri dan saudaranya -Pangeran Taehyung - jadi ia tidak heran kalau sang putri pegi menemuinya untuk mengobrol.
"Y-ya. Saya sedang merindukannya Pangeran, itulah kenapa saya datang menemui Hoseok hyu-oppa. " ujar Taehyung, ia dapat merasakan tangannya yang berkeringat karena gugup.
"Kenapa kau tidak memintanya datang kemari, Putri? Aku akan dengan senang hati menyambutnya dan kau bisa melepas rasa rindumu itu. " ucapan Pangeran Jungkook membuat Taehyung menelan ludahnya kasar. Ia melirik kearah Hoseok yang juga tengah melihat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess | Kv √
FanficKookV . . . 01/11/20 : #3 kookv 02/11/20 : #2 kookv 09/11/20 : #1 kookv