19

7K 873 25
                                    

.

.

.

.

.

Jungkook tidak pernah meninggalkan Taehyung sedetikpun. Matanya hanya tertuju pada sosok yang tengah memejamkan matanya itu, begitu tenang, tidak seperti beberapa saat yang lalu, saat wajahnya dipenuhi dengan kesakitan.

"Kapan kau akan membuka matamu, putri? " Jungkook bertanya pada sosok didepannya itu, meskipun ia tahu kalau ia tidak akan mendapat jawaban darinya.

Jungkook kemudian bergerak untuk menggenggam tangan Taehyung, mengusapnya perlahan.
Jungkook masih mengusap tangan Taehyung saat tiba-tiba jari tangan yang digenggamnya itu bergerak.

Jungkook yang duduk di sisi ranjang sempat terkejut namun ia bisa segera untuk mengendalikan dirinya, "Putri?" Jungkook berucap pelan.

"A-air.. " ucap Taehyung dengan suaranya yang serak dan berat.

Jungkook menyadari perbedaan suara itu, namun ia berfikir mungkin itu akibat dari Taehyung yang baru saja bangun dari 'tidurnya'.

"Air? T-tunggu sebentar. " kata Jungkook sebelum kemudian ia mengambilkan segelas air minum untuk diberikan pada Taehyung.
Ia kemudian membantu Taehyung meminum minumannya.

" bagaimana? Apa kau sudah merasa lebih baik? " Jungkook bertanya setelah membantu Taehyung berbaring kembali di ranjang nya.

Sedangkan Taehyung yang baru sadar kalau pangeran Jungkook ada bersamanya pun terkejut. Ia melebarkan matanya dan berucap "p-pangeran?! S-sedang apa disini? " ia bertanya sama bergerak untuk duduk namun kembali berbaring karena kepalanya yang kembali terasa sakit.

" apa yang sakit, putri? "Jungkook bertanya panik, tangannya ia letakkan diatas kepala Taehyung dan mengusapnya lembut. " kau lebih baik jangan banyak bergerak dulu, tabib akan segera datang beberapa saat lagi. " ucapnya kemudian.

Taehyung yang merasakan usapan di kepalanya merasa gugup, jantungnya berdetak dengan cepat hingga ia merasa takut kalau pangeran juga dapat mendengarnya. "Tabib? A-apa yang sebenarnya terjadi padaku? "

Jungkook sebenernya ragu untuk mengatakan tentang mengapa keadaan sang putri menjadi seperti ini, namun ia juga tidak bisa berbohong padanya. "Itu...tabib bilang kalau kau terkena racun yang ada pada makanan yang kau makan tadi. " kata jungkook membuat Taehyung menyatukan kedua alisnya.

" racun? T-tapi bagaimana dengan keadaan yang lainnya? " dari suaranya, Jungkook merasa yakin kalau putri Taeri sedang merasa khawatir pada anggota kerajaan yang lain.

" kau tidak perlu cemas, putri. Mereka semua baik-baik saja. " jawab Jungkook sambil terus mengusap kepala Taehyung.

Taehyung tiba-tiba memejamkan kedua matanya dengan erat karena sakit di kepalanya yang datang kembali dan membuat Jungkook merasa khawatir,  "kenapa? Apa kepalamu sakit lagi? "
Taehyung mengangguk dengan pelan.

"Kau tunggu sebentar, aku akan memanggil tabib kemari. " setelah mengucapkan hal itu, Jungkook lalu pergi keluar dari kamar Taehyung untuk memanggil tabib istana.

Setelah beberapa saat, Jungkook kembali dengan seorang tabib yang dengan sigap memeriksa keadaan sang putri.

"Bagaimana keadaannya? " Jungkook bertanya setelah tabib itu selesai dengan kegiatannya dalam memeriksa Taehyung.

"Keadaan Tuan putri Taeri saat ini sudah lebih baik, pangeran. " kata tabib itu.

Jungkook melirik kearah dimana putri Taeri tengah berbaring sambil memejamkan matanya lalu ia kembali menatap tabib yang berdiri dihadapannya, "lalu kenapa ia kesakitan seperti itu? "

"Ah itu reaksi yang biasa ditunjukkan setelah melakukan pengobatan, pangeran. " jelas tabib itu pada Jungkook yang kini terlihat lebih tenang.

"Ah, jadi keadaan putri Taeri sudah lebih baik?" Jungkook kembali bertanya, sekedar memastikan.

"Ya pangeran. " jawab tabib itu, lagi.

"Baguslah kalau begitu, " Jungkook menghela napas lega.

"Kalau begitu saya permisi, pangeran. " Jungkook mengangguk.
Setelah ia melihat kepergian sang tabib istana, Jungkook lalu berjalan kembali mendekat ke ranjang sang putri.

Jungkook kembali mengusap kepala Taehyung yang tengah terlelap, perlahan ia mendekatkan kepalanya lalu mengecup bibir sosok yang sedang memejamkan matanya itu.

"Selamat tidur, Putri. "
Jungkook kemudian duduk di bangku yang ada disisi ranjang dan meletakkan kepalanya diatas lengannya yang juga sedang menggenggam tangan Taehyung, ia lalu menutup kedua matanya, menyusul sang putri yang sudah terlelap lebih dulu.

Tapi....

Jungkook salah, Taehyung memang sudah memejamkan matanya, namun ia belum tertidur. Taehyung masih sepenuhnya sadar, ia hanya menutup matanya untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya.

Taehyung juga masih sadar ketika pangeran Jungkook mengecup bibirnya, ia sadar dengan Jantungnya yang berdetak cepat dan juga kupu-kupu yang seperti sedang berterbangan diperutnya.

Dan Taehyung sadar kalau ia sedang dalam masalah besar sekarang ini, kenapa?

Karena ia yakin kalau ia telah jatuh pada sang pangeran..... Seseorang yang juga disukai oleh adiknya sendiri.

.

.

.

Updatenya kemaleman 🙈😂

Like dan comment jangan lupa yaa 😊

Psst. tinggalin komen yang baik ya 🙌, terus jangan protes kalo aku update chapternya cuman pendek karena emang itu yang mampu aku tulis saat itu😊.

Bye.
Next.

Prince or Princess | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang