10

8.3K 942 52
                                    

Part ini bisa dibilang part yang penting di cerita ini, karena disini aku kasih beberapa petunjuk tentang jalan cerita/plot yang aku buat di book ini. Jadi dibaca sampe abis ya....
.

.

.

.

.

Hari masih pagi, namun Taeri sudah merasa kalau hari ini adalah hari yang begitu buruk baginya.

"Apa maksudmu bukan kau yang menyerang kami waktu itu? " kata Taeri marah dan juga bingung. Kedua tangannya terkepal dengan erat di kedua sisi tubuhnya, bahkan tubuhnya bergetar karenanya.

Seseorang pria yang berada didepannya hanya memandang kebawah, ia duduk di hadapan sang putri dengan sebelah kaki ia gunakan  sebagai tumpuan. Seluruh pakaian yang dikenakannya berwarna hitam, sebuah penutup wajah menggantung dilehernya tak terpakai hingga menampakkan dengan jelas seperti apa wajahnya.

"Maafkan saya yang mulia. "Kata pria itu, "entah apa yang terjadi pada kami hingga kami semua tidak sadarkan diri pada saat itu. " tambahnya pria itu lagi.

"Bagaimana mungkin kau tidak tahu? " Taeri mencoba untuk meredam suaranya. Bagaimanapun juga ia sekarang berada dihalaman belakang Seokjin dan juga Namjoon, ia tidak mau jika mereka sampai tahu hal ini.

"Sekali lagi maafkan saya yang mulia, " Choi Minho. Nama lelaki itu, ia merupakan salah satu prajurit yang paling dapat diandalkan di kerajaan Kim. Ia jarang dan bahkan hampir tidak pernah melakukan kesalahan saat diberikan tugas oleh anggota kerajaan, baik itu ayahnya maupun Taehyung, kakaknya.

Namun entah apa yang terjadi kali ini hingga membuat Minho, yang notabenenya merupakan seorang yang sangat berhati-hati dalam melakukan tugasnya dapat tertipu dengan mudahnya oleh seseorang yang bahkan tidak diketahui.

"Apa kau tahu kalau saat itu ada segerombolan orang yang menyerang aku dan kakakku? Mereka hampir saja merusak segala yang telah aku rencanakan matang-matang. " ucap Taeri pada sosok yang ada dihadapannya itu, amarah jelas tergambar diwajahnya.

"Saya mengetahui hal itu, yang mulia. " Minho berucap tenang dan masih dengan menundukkan wajahnya., "pada saat kami tersadar, saya bersama prajurit yang lainnya bergegas menuju ke tempat yang sudah yang mulia beritahukan...namun pada saat kami sampai kami melihat beberapa mayat. "

"lalu apakah kau mengenali para mayat itu? " tanya sang putri.

"beberapa diantara mereka merupakan pengawal yang mengawal perjalanan anda sedangkan yang lainnya merupakan orang asing yang sepertinya telah menyerang anda dan pangeran Taehyung. "Jelas Minho.

"Kau benar. "Ucap Taeri. "Untuk itu sekarang aku perintahkan padamu untuk segera menemukan orang yang telah menyerangku. "

"Baik, yang mulia. Saya akan segera menemukan orang tersebut. "

"Bagus. Aku ingin orang itu hidup-hidup dan tugasmu membawanya kehadapan-"

"Yang mulia? " Taeri menoleh dan terkejut ketika mendapati Namjoon sedang menatap kearahnya dengan pandangan yang tidak biasa. Matanya memicing, seolah-olah menaruh curiga padanya. Namjoon lalu menatap kearah seseorang yang saat ini berlutut dihadapan sang putri.

"Siapa kau? " tanya Namjoon pada Minho. Tidak ada jawaban dari yang ditanya hingga membuat Namjoon merasa geram, namun ia mencoba menahan diri. "Kubilang siapa kau?! " tanyanya sekali lagi namun masih tidak mendapat jawaban.

"Namjoon... "Panggil Taeri, semua rencana yang sudah ia susun semakin berantakan pikirnya. Namjoon yang dipanggil pun menolehkan kepalanya, menatap Taeri dengan dahi yang berkerut.

Prince or Princess | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang