.
.
.
.
.
"Anda memanggil saya, pangeran? " ujar Jimin setelah membungkukkan badannya pada Jungkook yang berdiri dihadapannya, lebih tepatnya berdiri membelakangi dirinya.
"Ya. " kata Jungkook tanpa menatap Jimin, "ada yang ingin kutanyakan padamu. "
"Jika saya boleh tahu, tentang hal apakah itu, pangeran? "
"Putri Taeri. Ini tentang putri Taeri. " kata Jungkook, ia kini membalikkan badannya menghadap Jimin menundukkan kepalanya.
"Ada Apa dengan putri Taeri? " Jimin bertanya bingung.
"Aku ingin tahu, apa hubungan mu dengan putri Taeri yang sebenarnya? " Jimin tanpa sadar mengangkat kepalanya dan menatap Jungkook setelah mendengar pertanyaan dari sang pangeran, namun ia cepat-cepat kembali menundukkan kepalanya lagi dan berkata,
"Apa maksud anda, pangeran? Saya dan putri Taeri hanya sebatas putri dan pengawalnya saja. "Kata Jimin. Ia bingung kenapa tiba-tiba pangeran Jungkook bertanya seperti itu padanya, apakah ia mulai mencurigai tentang Taehyung dan juga dirinya? Atau ia hanya asal bertanya saja.
Tapi itu tidak mungkin.
Tidak mungkin seorang pangeran bertanya tentang seperti itu tanpa ada sesuatu yang membuatnya curiga.
"Tapi pangeran, kenapa anda tiba-tiba bertanya seperti itu? Bukan maksud saya untuk bersikap lancang, tapi saya hanya ingin mengetahui alasan dibalik pertanyaan anda. "
"Apa kau ingat saat dimana putri Taeri keracunan makanan pada saat makan malam? " tanya Jungkook yang dibalas dengan "ya, saya mengingat kejadian itu dengan jelas, pangeran. " oleh Jimin.
"Saat itu aku mendengar mu memanggil namanya tanpa menggunakan embel-embel putri didepannya. " Jimin dapat mendengar perubahan suara pangeran Jmelihateolah-olah ia merasa kesal dengan hal itu. " kau bahkan menyentuh tangannya tanpa ragu sedikitpun. "
"Ah itu.. " Jimin menggaruk leher bagian belakangnya yang sebenarnya tidak gatal, "itu.. Saya sepertinya tidak sadar saat melakukannya, pangeran. "
Jungkook terlihat tidak mempercayai perkataan Jimin padany, apalagi melihat perubahan yang ditunjukkan oleh si pengawal.
"Aku tidak percaya kalau kau tidak menyadari nya, " Jungkook berucap sinis. " melihat hal yang kau lakukan saat itu, aku yakin jika kalian bukan hanya sebatas putri dan pengawal saja. Jadi sekarang cepat katakan apa hubungan kalian yang sebenarnya! "
Jungkook mulai tepancing emosi, ia tidak bisa menerima jika ada lelaki lain yang dekat dengan sang pujaan hati. Jadi, ia merasa kalau dirinya harus segera mengetahui tentang hubungan diantara keduanya.
"Maaf, pangeran. " Jimin berusaha untuk menahan rasa kesalnya terhadap sang pangeran Jeon itu. Ia tidak ingin mengambil resiko apalagi sekarang ini ia mengetahui kalau ada seseorang yang ingin melukai sahabatnya itu.
"Saya merasa ini bukan tempat saya untuk mengatakan sesuatu, saya takut jika nantinya anda justru salah paham pada putri Taeri. "Kata Jimin, ia lalu menambahkan.. "Jika anda memang ingin mengetahui tentang hubungan antara saya dan putri Taeri, lebih baik anda menanyakannya langsung padanya. Saya permisi. " lanjutnya lagi lalu Jimin berjalan pergi meninggalkan Jungkook yang tengah mengepalkan kedua tangannya dibalik punggungnya.
.
.
.
"Apa ada yang menggangu pikiranmu, pangeran? " Yoongi yang sedari tadi berjalan dibelakang Jungkook bertanya, membuat sang pangeran tersadar dari lamunannya.
"Bukan apa-apa, " ucap Jungkook. " sudahlah, lebih baik kau pergilah. Aku akan melihat putri Taeri sebentar. "
Yoongi memutar bola matanya malas, "sebentar? Maksudmu sampai keesokan harinya kau baru keluar dari dalam kamarnya, apa seperti itu? "
"Kau itu bicara apa?! " kata Jungkook kesal, "cepat pergilah. " usirnya lagi.
"baik baik, pangeran. Lagipula aku tidak ingin melihat mu yang sedang dimabuk cinta itu. " setelah mengucapkan itu, Yoongi pergi meninggalkan Jungkook yang tengah menahan rasa malunya.
.
"Putri? " Jungkook berdiri didepan kamar milik Taehyung, ia tidak bisa langsung masuk kedalam seperti hari kemarin karena sang putri yang sudah kembali sehat.
"Y- ehem ya, tunggu sebentar.. Aku akan keluar. " balas Taehyung dari dalam kamarnya.
Sedangkan didalam kamar, Taehyung sedang mempersiapkan dirinya, entah untuk apa sebenarnya. Hanya saja Taehyung ingin penampilannya sesempurna mungkin saat dihadapan pangeran Jungkook.
Tidak berapa lama kemudian Taehyung keluar dari dalam kamarnya dan menemukan pangeran Jungkook yang sedang menunggunya didepan pintu.
"Ah, maaf. Pangeran. Anda pasti sudah menunggu lama. " kata Taehyung sesaat setelah ia menutup pintu kamarnya dan berdiri dihadapan sang pangeran.
"Tak apa. " ucap Jungkook.
Setelah itu tak ada yang memulai percakapan diantara keduanya, hanya berdiri diam dan saling mencuri pandang satu sama lainnya.
"Putri -"
"Pangeran -" mereka berucap bersamaan, membuat senyum malu muncul dibibir manis Taehyung.
"Anda dulu saja, pangeran. " Taehyung berujar malu.
"Tidak, kau saja dulu. " kata Jungkook, "kau saja, putri. " ucap Jungkook lagi saat melihat Taehyung akan memprotes ucapannya.
"Baiklah... "
.
.
.
.
.
Gantung 😂😂
Diusahain besok aku up, gak banyak-banyak tapi ya hehe...
Edit : kelupaan mau kasih liat photo ini
😘
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince or Princess | Kv √
Fiksi PenggemarKookV . . . 01/11/20 : #3 kookv 02/11/20 : #2 kookv 09/11/20 : #1 kookv