2

13.4K 1.2K 10
                                    

.

.

.

.

.

Taeri berlari menuju ke kamar sang kakak, para pelayan yang melihatnya hanya manatap bingung kearah sang putri.

Mereka hanya heran, sang putri memang selalu bersemangat setiap saat, namun ia tidak pernah sampai berlarian seperti itu dan tidak mengindahkan sapaan para pelayan.

Taeri terus berlari, hingga beberapa saat kemudian ia tiba didepan pintu kamar sang kakak dan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Membuat Taehyung terkejut karenanya.

"Oh, astaga. Taeri, kau membuatku terkejut. " Taehyung menyentuh dadanya, merasakan detak jantungnya yang begitu cepat.

" hai, oppa. " melihat raut wajah terkejut sang kakak membuat Taeri tertawa. Sementara Taehyung yang melihatnya tertawa merasa jengkel.

" dasar adik kurang ajar, bagaimana bisa kau tertawa setelah membuat kakakmu ini terkejut, hah? Ckckck. "

" oh ayolah kak, jangan berlebihan.. " Taeri memutar bola matanya dengan malas, kakaknya ini berlebihan sekali sih.

" berlebihan katamu? Yang benar saja, aku bisa mati kau tahu. " Taehyung menyilangkan tangannya di depan dada. " lagipula aku ini lebih tua dari mu, kau harus menghormati ku sebagai kakak, dasar. "

" dengar ya, Taehyung. " Taehyung yang mendengar adiknya menyebut namanya tanpa panggilan kakak otomatis membesarkan kedua matanya. " kita itu terlahir hanya berbeda beberapa menit saja, kalau aku mau aku bisa saja memanggilmu dengan hanya nama. Jadi, jangan terlalu bangga hanya kau terlahir berapa menit lebih dulu dariku. "

" kau ini benar benar-" belum sempat Taehyung  mengucapkan kata selanjutnya Taeri memotong nya dengan tiba-tiba.

"Shhh. Kau ini sebagai kakak laki-laki cerewet sekali ya, pantas saja sampai sekarang kau tidak memiliki pasangan." melihat sekeliling sebelum kemudian Taeri melanjutkan, " aku yakin, sebenarnya yang menolak itu bukan dirimu, tapi pangeran dan calon-calon raja itu, kan? "

Mendengar ucapan adiknya, Taehyung merasa pening seketika. Kenapa dia harus mempunyai adik yang memiliki sifat seperti ini sih. Benar-benar menjengkelkan, dasar adik tidak tahu sopan santun. 

" terserah apa katamu. Apa mau mu datang ke sini? " Taehyung bertanya.

" oh. Aku sampai lupa tujuanku datang ke sini. Tapi, oppa. Apa kau tidak ingin memakai pakaian mu dulu, hah? " Taeri bertanya sambil menaik turunkan kedua alisnya jahil.

Seketika Taehyung tersadar kalau dirinya belum berpakaian dengan benar. Sebenarnya Taehyung tadi selesai mandi dan akan berganti pakaian ketika adiknya itu masuk kedalam kamarnya secara tiba-tiba.

Taehyung tak pernah merasa nyaman tidak ada orang lain yang melihat tubuhnya, meskipun itu adalah adiknya sendiri. Bukan karena memiliki perut buncit atau bekas luka di tubuhnya, tapi sebaliknya. Taehyung itu memiliki bentuk tubuh yang terlalu indah untuk seorang pria, pinggang yang kecil, kulit yang halus serta kulitnya yang berwarna tan membuatnya tidak percaya diri untuk menunjukkan tubuhnya di depan orang lain.

.

Taehyung segera mengambil bajunya yang dia letakkan di tempat tidurnya kemudian berlari ke arah sebuah bilik untuk berganti pakaian. Setelah selesai dan merapikan bajunya sedikit, ia kemudian keluar dari bilik kecil tersebut untuk menemui adiknya.

.

Taehyung duduk di atas tempat tidurnya, menunggu adiknya untuk mengatakan sesuatu. Namun setelah beberapa waktu adiknya itu tidak juga mengatakan apapun membuatnya semakin kesal.

" cepat katakan apa yang kau inginkan, aku sedang kesal padamu sekarang. " Taehyung berkata dengan nada sinis dan tanpa memandang adiknya, Taeri.

"Oppa, apa kau benar-benar marah hanya karena aku melihat tubuh mu itu, begitu? " Taehyung tidak menjawab pertanyaan Taeri.

"Issh, oppa. Kenapa marah sih. Lagipula aku tidak tertarik pada tubuh mu itu, justru aku iri. Bagaimana bisa kau memiliki tubuh yang bagus seperti itu sementara aku memiliki lemak di perut ku. " melihat perubahan raut wajah adiknya, Taehyung menghela nafas kasar. Merasa tidak tega, bagaimanapun juga, Taeri adalah adiknya yang paling ia sayang.

" baiklah, baiklah. Aku tidak marah padamu lagi. Tapi cepat katakan tujuan mau ke sini, Taeri. "

Mendengar ucapan kakaknya, Taeri yang semula menundukkan wajahnya kemudian menatap Taehyung. Awalnya ia masih menunjukkan wajah sedihnya sebelum beberapa saat kemudian digantikan oleh senyum manis miliknya.

" benar oppa sudah tidak marah padaku? "

"Hmm"

" benar?! "

"Iya, Taeri. Iya benar aku sudah tidak marah padamu. Jadi cepat katakan sebelum aku tidak mau mendengar ucapanmu lagi. "

"Ck, jahat sekali, sih." Taeri berjalan ke arah kakaknya kemudian duduk di sampingnya, di atas tempat tidur milik Taehyung.

Kemudian Taeri mengatakan segalahnya pada sang kakak. Tentang undangan yang dikirim dari kerajaan Jeon untuknya, hingga perkataan sang bunda yang hanya mengizinkan sang putri pergi ke kerajaan Jeon jika ditemani sang kakak.

Taehyung yang mendengar perkataan adiknya merasa tidak setuju. Kenapa ia pergi ke sana? Lebih baik ia di sini saja dan berlatih pedang, pikirnya.

" aku tidak mau. " kata Taehyung.

"Oppa, apa kau mau melihat adikmu ini bersedih, hmm? " Taeri mendekat pada Taehyung dan kemudian memeluk lengan kirinya.

" tapi, Taeri. Untuk apa aku ikut ke sana. Aku hanya akan terlihat seperti orang bodoh karena tidak melakukan apapun di sana nanti. " Taehyung mencoba memberi pengertian kepada sang adik.

" tidak, oppa. Setelah tiba di kerajaan Jeon nanti kau bisa langsung pulang jika ingin, aku tidak akan memintamu menemaniku untuk tinggal di sana, bagaimana? Mau ya? "

Taehyung berpikir sejenak, tidak ada salahnya iya mengantar sang adik. Lagipula ia tidak ingin membantah perintah dari sang bunda, dan juga ia bisa pergi berburu setelah mengantar Taeri nanti.

"Setelah aku pikir-pikir, tidak ada ruginya juga aku mengantar mu. Jadi, baiklah. Aku akan ikut." Taehyung melihat adiknya tersenyum dengan lebar, membuatnya ikut menarik bibirnya, tersenyum. " tapi, setelah tiba di kerajaan Jeon, aku akan langsung pulang. "

" baiklah, oppa. " Taeri bangun dari duduknya dan berjalan kearah pintu, " aku akan mengatakan hal ini kepada bunda, terima kasih, oppa. Selamat malam. "

"Ya. Selamat malam juga untukmu. "

"Dan, oppa? "

"Ya?  "

" kita akan berangkat besok pagi"

"Hah?!! "

.

.

.

.

.

Like dan comment sangat diapresiasi dsini :))

Next

Prince or Princess | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang