[+] finished the start

735 113 9
                                    

"It's not done yet,"





"There's another chance,"





"You can save us,"





"Huang Renjun!"






"They're still in there,"







"Hwang Hyunjin!"





"Come back,"





"Please, save us,"





"It's not that simple,"





"There's still a lot of mystery,"




"You have to solve it,"

"You have to solve it,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah?!"

Heejin terbangun secara tiba-tiba. Napasnya tidak beraturan.

"Heejin! Lo nggak papa?"

Heejin menoleh dan melihat Haechan, "Chan?"

Haechan belum menjawab karena masih sibuk memencet beberapa tombol untuk memanggil dokter.

Heejin melihat sekitarnya, "Ini dimana?"

"Rumah sakit. Lo kenapa sih? Tiba-tiba gue ditelpon katanya lo masuk sini. Akhirnya gue langsung kesini," jelas Haechan.

Heejin mengernyitkan dahinya. Ia benar-benar tidak mengingat apa-apa.

Ah ya, dia ingat suara dan potongan memori yang ada di kepalanya. Mengingat hal itu, membuat kepalanya menjadi pusing.

Beberapa saat kemudian, seorang suster dan dokter memasuki ruangan itu. Mereka mengecek kondisi Heejin.

"Gimana dok?" tanya Haechan.

Dokter itu mengangguk, "Sudah lebih baik. Jangan capek-capek dulu," jawab dokter itu sambil membereskan peralatannya.

Setelah dokter itu keluar, suster tadi memanggil Haechan untuk berbicara sebentar diluar.

Tak lama Haechan kembali masuk ke dalam ruangan itu.

"Eh chan, ada air putih nggak?" tanya Heejin.

"Bentar, tadi Guanlin masih keluar cari makan sama minum," jawab Haechan sambil duduk di sofa panjang yang terletak di samping tempat tidur Heejin.

[1] ATTACK's Series: ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang