Pukul 16:35, match hari kedua selesai dan war system sudah dinonaktifkan. Mereka bertujuh tampak sibuk dengan aktifitas masing-masing.
"Tadi lo habis ngelawan berapa orang dah? Babak belur gini," tanya Haechan pada Renjun.
Di antara mereka bertujuh, Haechan lah yang sedikit lebih sibuk karena ia harus mengobati luka temannya sekaligus dirinya sendiri.
"Eh itu, gue cuman ngelawan satu,"
"HAH?! SATU?! CUMAN SATU LO BABAK BELUR?!" teriak Haechan heboh.
"Kita aja yang ngelawan 4 nggak sebonyok kamu deh jun," celetuk Guanlin yang sedang memakan tahu petisnya.
Renjun mendecak sambil merotasikan bola matanya, "Pure blood vampire gan,"
"Lhah brarti tadi gue sama Guanlin cuman ngelawan half blood dong? Kuat banget njir," kata Haechan.
"Masih bernyawa semua kan?" tanya Renjun.
Haechan mengangguk, "Iya. Kan gue udah bilang gue nggak mau-"
"Iya chan tau. Tangan lo masih suci," potong Hyunjin yang merebahkan dirinya di alas tidur.
"Sialan," gumam Haechan.
"Good. Tapi gue mau minta maaf," kata Renjun.
Haechan mengernyitkan dahinya, "Napa minta maaf?"
Renjun menghela napasnya dan tersenyum miris, "Gue udah nglanggar prinsip kita,"
Haechan membulatkan matanya, "Jangan bilang lo-"
"Yup, I killed him,"
Jam 8 semua grup sudah berkumpul di Central Park untuk acara Alea jacta est hari kedua.
"Heejin, kok kemaren lo nggak ikut acara ini?" tanya Nakyung yang berjalan dituntun oleh Heejin.
Heejin menghela napasnya pelan, "Nggak papa,"
Seperti hari sebelumnya, di atas api unggun muncul layar hologram yang menampilkan beberapa foto.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ATTACK's Series: ATTACK ✔
Hayran Kurgu[红] First Book of ATTACK's Series "This game is about survive or die. Never trust anyone." Berawal dari sebuah surat aneh yang membawa mereka ke dalam dunia virtual. Dan ingatlah bahwa semua ini tidak sesederhana yang mereka kira. Waktunya 1 minggu...