37

604 130 21
                                    

"Heejin, siapa yang pengkhianat?"

Karena tatapan mengintimidasi dari Renjun, akhirnya Heejin dengan terpaksa menceritakan semua percakapannya dengan Lee Jeno.

Semakin banyak kalimat yang keluar dari mulut Heejin, wajah Renjun semakin terlihat menyeramkan.

Setelah cerita Heejin benar-benar selesai, Renjun hanya terdiam menatap Heejin dengan tajam. Heejin seketika memalingkan pandangannya dari Renjun.

"Serem cuy," pikir Heejin.

"Kenapa lo nggak bilang lebih awal?" tanya Renjun dengan wajah datar.

Nada bicara Renjun memang terlihat tenang, tapi benar-benar bisa membuat lawan bicara menjadi serba salah.

"I-itu, karena... Gue nggak yakin Jeno bener apa enggak," jawab Heejin pelan.

Renjun menghela napasnya, "Lain kali, ceritain lebih awal. Yaudah, kita lari aja ke Central Park!" teriak Renjun sambil berjalan pergi meninggalkan Heejin yang masih merasa bersalah.

 Yaudah, kita lari aja ke Central Park!" teriak Renjun sambil berjalan pergi meninggalkan Heejin yang masih merasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama bagi mereka untuk mencapai Central Park tanpa mobil Guanlin. Tapi, beberapa saat kemudian mereka sudah tiba, walau mereka datang paling akhir.

"Yeonjun-ge!" panggil Renjun ketika melihat sahabat lamanya itu lewat.

Yeonjun memalingkan kepalanya. Ketika melihat Renjun ia tersenyum tipis sambil berjalan mendekati Renjun.

"Ada apa? Ngomong-ngomong sudah lama kau tidak memanggilku dengan sebutan gege," katanya sambil tertawa kecil.

Renjun tersenyum kecil, "Tidak apa kan aku memanggilmu gege lagi?"

"Tentu saja. Aku tidak melarang. Kenapa kau memanggilku tadi?"

"Ah, apa daritadi belum ada pengumuman apa-apa?" tanya Renjun.

Yeonjun mengangguk, "Grupku sudah sampai 5 menit lebih awal tapi sampai sekarang belum ada apa-apa,"

Kemudian Yeonjun terdiam sebentar, "Hah... Sepertinya grupku sudah tidak ada harapan lagi," katanya lirih.

"Memangnya ada apa?"

"Tiga anggota gugur dan satu anggota lagi-lagi pergi tanpa kabar tadi pagi,"

Renjun seketika membulatkan matanya, "Pergi tanpa kabar?"

Yeonjun mengangguk, "Ini sudah yang kedua kalinya,"

Tiba-tiba Renjun teringat akan Mark yang juga pergi tanpa kabar. Apa ini ada hubungannya?

"Siapa yang pergi ge?"

"Kim Yerim. Ace di grup kami," jawabnya.

Di kepalanya berputar-putar banyak teori mengenai permainan ini. Sepertinya banyak sekali yang disembunyikan oleh para creator.

[1] ATTACK's Series: ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang